Bagaimana Cara Mengecat Es Batu?

mengecat=es-batu
1) Bisa gitu ngecat es batu?

Assalamu’alaikum… 

Ketika lagi mencari pekerjaan, salah satu teman kita pasti masih memegang teguh becandaan yang menyodorkan jumlah gaji besar. Terus, diikuti jenis kerjaan yang menurut banyak orang nggak mungkin atau sia-sia dilakukan. Misalnya, “Ada nih kerjaan, gajinya 4 juta,” kita tanya kerjanya ngapain, dia jawab, “Cariin gue kerjaan.”

Ada juga yang dengan yakinnya menawarkan suatu pekerjaan dengn upah fantastis, 40 juta sebulan. Kerjaannya apa? Ngecat es batu. Ada pasti, kan, yang begitu. Ketika saya dibecandain ditawari kerjaan buat ngecat es batu, saya sempat menaggapinya dengan serius dan menanyakan itu lokasi kerjanya di mana. Diketawain, dong. 

Mengecat es batu. Bayangkan kita sedang memegang kuas dan menenteng cat, lalu dihadapkan dengan es batu besar (es balok), dan mulai memoles es batu tersebut. Mungkin nggak, sih, itu benda bisa dicat? Kegiatan ngecatnya mungkin masih bisa dilangsungkan, tapi ada efeknya nggak? Dalam artian, setelah dipoles, catnya nempel apa nggak. Meski terdengar sulit, tapi mengecat es batu tersebut memang bisa dilakukan. 

Kita kenali dulu tentang es batunya 

Es batu terbentuk dari air yang membeku. Titik beku air adalah 0 derajat celsius. Titik beku ini bisa diturunkan dengan cara menambahkan zat lain yang tidak mudah menguap. Secara struktur molekul, air yang membeku ini akan terlihat seperti bentuk heksagonal. 

Iya, bentuk struktur molekul yang sama seperti yang dikatakan oleh Dr. Masaru Emoto, tapi dia mengaku melihatnya saat air berwujud cair. Biar ada pembelajarannya dikit, kita bahas tentang air heksagonal ini. Agar nggak ketipu ama marketing air heksagonal-heksagonal lagi. 

Air memiliki tiga fase atau wujud, padat, cair dan gas. Padat saat membeku, cair seperti yang kita minum, dan gas pada saat menguap (H2O). Dalam ketiga fase tersebut, struktur molekulnya juga berbeda. 
struktur-molekul-air-semua-fase
2) Struktur molekul air fase padat, cair, dan gas

Fasa Padat: Strukturnya teratur, molekulnya sulit bergerak, tidak bisa mengalir, sulit berubah bentuk (keras) 

Fasa Cair: Strukturnya tidak teratur, molekulnya dapat bergerak, bisa mengalir, bentuknya mengikuti wadahnya. 

Fasa Gas: Strukturnya tidak teratur, molekulnya dapat bergerak sangat bebas, bisa mengalir ke ruang bertekanan rendah, bentuknya mengikuti ruang 

Fase tersebut merupakan sifat alami air, sehingga bentuk struktur molekulnya akan mengikuti wujudnya. Nggak bisa dikompromi atau disiasati lagi. Jadi kalo struktur molekulnya heksagonal, itu hanya mungkin terjadi jika airnya membeku. Kalo air beku tadi dicairkan, ya, strukturnya akan menjadi acak. 

Nggak peduli airnya diperdengarkan lagu terindah seperti apa pun, bentuk stukturnya akan tetap. Berubahnya hanya kalo menguap atau membeku. Kesimpulannya, jika ada yang menawarkan air minum yang struktur molekulnya heksagonal, atau alat yang bisa mengubah struktur molekul air jadi heksagonal di fase cair, kayak bioglass, abaikan saja. Udah pasti itu bohong. 

Kembali ke es batu. Saat air yang menjadi padat tersebut diletakkan di ruangan dengan suhu normal, perlahan es batu ini akan mencair atau melebur. Ditambah sifat pewarna yang mudah larut dalam air (sama-sama bersifat polar), akan sulit untuk membuat pewarna (cat) tadi melekat di permukaan es batunya. 

Namun, tetap ada cara mewarnai es batu ini 

Ingat dengan es lilin? Kita bisa memakai trik tersebut untuk mewarnai air bekunya. Campurkan saja bahan pewarnanya (cat) dengan air sebelum dibekukan. Ketika sudah membeku, tadaaaa, es batunya sudah berwarna seperti dicat, kan~ 

Akan tetapi, orang pasti tidak akan terima dengan hal tersebut. Mewarnai atau mengecat yang mereka inginkan adalah mengubah warna permukaannya. Itu pun dimulainya dari es batunya udah ada atau airnya udah beku duluan. 

Ya, tinggal masukkan es batunya ke dalam wadah lebih besar, terus tuangin cat sampai memenuhi wadah tadi. Bekukan. Namun, pasti cara ini pun nggak bakal diterima. Itu bukan ngecat namanya. Juga bakal ditambahi syarat, tidak boleh memasukkan lagi ke pendingin. 

Mengecat es batu paling mungkin dilakukan jika esnya tidak mencair, sehingga kita bisa melapisi permukaannya dengan campuran bahan yang lebih halus (seperti bedak) terus baru dicat. Cara ini banyak diterapkan saat mengecat lapangan olahraga hockey atau ice skating. Mengecat yang diminta teman kita ini, temperatur lingkungannya berbeda dan kita juga tidak memiliki alat untuk mempercepat pembekuan catnya. 
mengecat-lapangan-olahraga-hoki
3) Mengecat lapangan hoki

Namun, ada satu penjual es yang dia mewarnainya setelah esnya beku. Es serut atau es parut. Dia menyerut es yang sudah beku, dimasukkan ke cetakan, ditekan kuat-kuat dengan tambahan popstick, lalu diberi pewarna dan pemanis makanan. Esnya berwarna cukup lama. Hal tersebut terjadi karena pewarna makanannya terperangkap di dalam pori-pori esnya (akibat diserut) dan berikatan. 

Kita bisa memanfaatkan fenomena tersebut 

Intinya, kita harus membuat cat atau pewarna yang kita gunakan bisa terperangkap di pori-pori es batunya, tanpa menyerutnya, dong, pasti. Apa yang bisa kita lakukan? Secara teori, kita mesti membuat esnya mencair atau melebur lebih cepat, meleburnya tidak teratur, berpori, terus sebisa mungkin dapat membeku kembali/catnya ikutan membeku. 

Emang bisa? 

Ingat tidak dengan praktik Fisika yang meletakkan sehelai rambut di permukaan es batu, terus dikasih garam, dan ketika rambutnya ditarik, eh, udah nempel aja ama esnya. Ingat, kan? 

Titik lebur air itu juga 0 derajat celsius. Titik leburnya ini bisa kita turunkan menggunakan garam, tanpa menambah panas. Yang artinya, meski mencair, temperatur air yang cair dan yang beku itu sama. Keuntungannya, jika tidak ada penambahan panas seperti ini, butiran air yang mencair tadi berkemungkinan untuk kembali beku. 

Garam sangat mudah menyerap air. Ini bisa kita lihat langsung saat meletakkan garam di atas meja dan dibiarkan terbuka dalam waktu lama. Garam tadi akan terasa basah. 

Ketika kita meletakkan sebutir garam di atas permukaan es, es batunya akan berlubang. Karena permukaan es tadi berubah ke fase cair (melebur), dan memisahkan diri dari partikel es, meski tidak mengalami perubahan suhu. Lalu, butiran air tersebut akan menyerap kalor dari dirinya sendiri, suhunya menjadi lebih kecil, dan mencapai titik beku kembali. 

Berarti begini cara ngecat es batunya 

Siapkan es batunya, lebih besar lebih baik. Siapkan juga garam halus, biar pori-pori yang terbentuk lebih kecil. Wadah untuk alas ngecat, biar es batunyanya nggak kabur-kaburan. Cat air, atau pewarna makanan. Sendok, kuas, pipet, atau apa pun buat memoles dan menuangkan catnya. 

Letakkan es batunya di wadah, lalu taburi permukaan esnya dengan garam halus. Jangan terlalu banyak, yang penting permukaan es batunya tertutupi taburan garamnya. Saat es batunya terlihat mencair, langsung deh hias dengan siraman atau polesan catnya, tanpa menyingkirkan garam yang ada di es batunya. 
percobaan-ngecat-es-batu
4) Praktik ngecat es batu

Karena butiran garam telah memunculkan pori-pori yang bentuknya unik, cairan cat warna tadi akan mengisinya. Lalu butiran air lainnya akan menutup pori-pori tersebut. Saat itu terjadi, cat air dan es batunya sudah saling berikatan secara struktural. Di wadahnya pasti akan banyak bekas air yang mencair, kita bisa membuangnya dulu biar terlihat rapi. 

Taburi garam lagi jika masih mau mengecat bagian lainnya. Lalu warnai lagi. Selesai. Es batunya sudah berhasil kita cat. Tinggal tagih janji upah uang jutaannya saja. 

hasil-ngecat-es-batu
5) Hasil ngecat es batunya


Sumber gambar: 
1) Channel Viral Juna Kutorenon (https://www.youtube.com/watch?v=h3_LLHLH7mE)
2) https://mystupidtheory.com/fenomena-air-hexagonal-bohong-atau-benar/
3) https://www.nhl.com/blues/news/photo-gallery-paint-the-ice-2019/c-308163746
4) artfulparent.com/melting-ice-science-experiment-with-salt-liquid-watercolors/
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Bagaimana Cara Mengecat Es Batu? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

26 komentar:

  1. Pernah dapet wangsit, kalau struktur molekul heksagonal di air tuh bisa terjadi selain kalau dibekuin, juga akibat dighosting pas lagi sayang2nya.

    Pokoknya es lilin mah euce kalapa muda~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dihantun mah enceu ka Majalaya~

      Kalo dighosting, air HEKSAgonalnya bakal marah dalam tsuENAMi.

      Hapus
  2. Setelah baca ini saya jadi mau cari lowongan kerja mengecat es batu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak tuh di tweter. Ketik aja, ngecat es batu.

      Hapus
  3. Pas setengah baca sudah menggerutu,"memangnya sesusah itu yah?". Sambil berpikir ada kang jual serut yang bisa ngewarnain esnya. Tapi ternyata dibahas juga, dan pastinya kita tidak akan menerima karena mewarnai dan melumuri itu adalah hal yang berbeda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya orang gak bakal bawa angka tinggi buat becandain kalo itu mudah.

      Melumuri itu juga teknik ngecat sih, banyak dipake buat karya seni. Cuma klo es serut, esnya kan kudu dihancurin dulu, nggak dibolehin.

      Hapus
  4. Bukannya dulu kamu pernah bahas mengecat es batu juga, ya? Deja vu gitu sewaktu baca ini.

    Zaman saya bocah memang sering sih bercandaan begini. Mau duit 10 juta? Cat es batu, cari ayam nangis, tunjukin uang 100 rupiah kertas yang tulisannya perahu layar, bukan perahu pinisi. Haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak pernah, Yog. Saya dulu bahasnya penjual es krim, bikin es krim pake garam, dan review ember bekas cat. Tapi beberapa bagian di sini emang pernah dituliskan di postingan tadi itu.

      Ada 1 cara lagi yg kulewatkan sih ini. Udah dirasa kepanjangan soalnya.

      Nggak sekalian kerja nunggu ayam jantan bertelir, menyambung ekor beruang, dan menghitung bulu kambing. Tapi ngitung bulu kambing lebih mudah sih.

      Hapus
    2. Langsung diitungin saja~

      Hapus
    3. Saya kira minta bantuan Elsa 😁

      Hapus
    4. ngitung bulu kambing kan gampang, kayak 1 + 1 saja. tapi berulang jutaan kali.

      Hapus
  5. apa aja, asal bukan ngecat calling.

    BalasHapus
  6. Kasian sih ibu dari ayam-ayamnya.

    BalasHapus
  7. tidak juga. kita tidak tahu impian ibu ayam, kali aja dia memang mau punya anak yg warna warni bercorak kayak ayam kampung.

    BalasHapus
  8. Gue dulu dibecandainnya bukan ngecat es batu, tapi suruh bikin ketawa mayat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah iya ya. Ada yg kayak itu juga. Kalo kasusnya begitu, angkat tangan nyerah saya. Biar orang elektronika yg bidangnya ngandroid manusia saja yg iseng ngewujudin.

      Hapus
  9. ahahaha inget aja ngecat rumah keong. laris banget sih emang, adikku dulu juga beli keong yang rumahnya dicat warna ijo.

    BalasHapus
  10. Di kampungku, justru ngecat rumah keong ini gak ada. Gak ada yg suka. Kalo mau liat anak2 main balapan keong, kudu ke kampung sebelah.

    Yang ngetren di kampung saya, nyari keong (kelomang) yang ukurannya besar. Sebesar rumah siput sawah yg hitam. Terua di atas rumah keongnya di beri lilin kecil. Terus dibiarin jalan. Karna kampung masih gak ada listrik, itu bakal terlihat kayak api lagi terbang rendah. Horor.

    Syukurnya gak sampai ada kejadian kebakaran.

    BalasHapus
  11. Menarik juga sih ini, haha. Lah, kalo becandaan yang nyuruh nguras air laut, kira-kira bisa dibahas juga nggak ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menguras air laut mah bukan masalah bisa atau tidak ujung2nya, tapi efek selanjutnya gimana. Bencananya terlalu besar soalnya. Sebab secara alami, jumlah air di bumi relatif tetap. yang berarti, ada hukum kesetimbangan di bumi yang jika diusik akan mengakibatkan rantai kepunahan. sebab, asal mula air pun tidak bisa kita temukan. yg kalo hilang tidak akan bisa kita dapatkan lagi.

      Tapi kalo pertanyaannya diganti "kenapa nggak mengurangi air dan membuangnya ke luar angkasa biar bencana banjir akibat pencairan es di kutub bisa diminimalisir?" dengan mengabaikan rantai bencana yg mungkin timbul, ini bisa dianalisis.

      Hapus
  12. Om haw besok anakku klo uda sekulah mau les ama om haw lah ahhahahahhahahha #kemudian ditabok si haw

    Oh ternyata bisa juga ya caranya, asal ada garem yang bisa buat nyetak pori-pori di es baloknya..terus ngecatnya pun pake pipet atau sendok

    Lah kalau garem kasar apa yang terjadi haw? Cepet retak kali ya baloknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pake kuas juga bisa sebenernya, cuma pake yg kuasnya lembut, tujuannya biar mudah dan keliatan nyeni aja sih. Mau langsung disiramin saat garemnya masih numpuk juga gamasalah.

      Kalo garem kasarnya terlalu gede lubang porinya jg jadi gede. Kurang efektif. Kecuali es batunya pake es balok yg gede juga.

      Hapus
  13. Joke ini tuh udah ada waktu gue masih SD, tapi baru ketemu jawabannya setelah 20 tahun lebih. Entah karena gue dan orang-orang di sekitar gue yang bego kali ya makanya gatau kalau es batu beneran bisa dicat. Hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu belom tahu aja, bang. terus, nggak lucu juga mengusik kesenangan orang saat masih baru2 viral becandaannya.

      Hapus
    2. Semacam "Let people enjoy things" gitu ya.

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~