Apakah Melihat Orang Manis Bisa Membuat Minuman Tawar Kita Jadi Ikutan Manis?

gombalan kopi jadi manis
1) Gombal terossss

Assalamu’alaikum…

Meski sudah lewat bertahun-tahun sejak pertama kali digunakan secara umum, gombalan dengan membawa kata sifat “manis” masih sering digunakan. Penggunaannya juga tidak dibatasi media. Bisa digunakan saat ketemu langsung, bisa juga digunakan saat mengomentari foto target gombalannya, bisa juga saat chat private dengan memention “foto profil” atau bayangan tentang wajahnya.

“Kopi pahitku mendadak jadi manis saat aku ngeliat kamu.”

Kayak gitu, tuh, gombalannya. Di luar efeknya yang kadang berbeda-beda pada tiap orang, sebenarnya, apakah dengan hanya memandang wajah seseorang, bisa mengubah rasa minumannya? Apa iya melihat orang manis, bisa membuat minuman kita jadi ikutan manis?

Gombalan dengan unsur manis ini memang populer

Jauh hari sebelumnya, gombalan berunsur “manis” lainnya sudah lebih dulu terkenal. Terutama saat kaki kesemutan, atau saat benar-benar digigit semut. Kondisi tersebut sering dimanfaatkan oleh orang untuk memuji orang yang disukanya, atau untuk menyombongkan kerupawanan dirinya.

Jika yang kesemutan itu adalah orang yang kita suka, kita kadang otomatis bilang, “Wajar kamu kesemutan, kamu, kan, emang manis.” Penggunaan gombalan seperti ini mengambil referensi umum yang mengatakan bahwa semut sangat menyukai benda-benda manis. Makanya permen, sirup, gula, dan benda manis lainnya sering sekali dikerubungi semut.

Padahal, kalo kita mau sedikit mengamati lebih luas. Yang disemutin itu tidak selalu yang manis-manis. Bangkai cicak dan kecoa juga disemutin. Iya, kan? Apakah kecoa itu manis? Gurih, sih, tapi nggak berasa manis. #Eng…
bangkai disemutin, nggak hanya gula
2) Bangkai juga disemutin
Maka dari itu, gombalan manis dan semut ini harus digunakan hati-hati. Jangan sekali-kali mengupdate story, “Kok, kakiku sering kesemutan, ya? Perasaan aku nggak manis-manis amat.” Jangan. Karena kalo kamu tahu bahwa kamu nggak manis, tapi disemutin, itu pilihannya sisa satu. Busuk kayak bangkai.

Begitu pun gombalan wajah manis yang mengubah rasa

Sebab, dalam perbandingan rasa, ada istilahnya “yang manis akan terasa manis setelah mengecap yang pahit”. Maksudnya, jika sebelumnya kita memakan makanan yang rasanya pahit, maka makanan rada manis selanjutnya yang kita makan, akan terasa sangat manis.

Saya pernah melakukan percobaan singkat. Saya menyiapkan segelas teh celup tanpa diberi gula dan segelas air putih. Kemudian saya minum air putih tersebut sedikit. Lalu saya meminum teh celupnya, rasanya hambar, pahit. Kemudian minum air putih lagi, eh, sekarang rasa air putihnya kayak ada manis-manisnya.

Dari percobaan kecil ini, saya memvalidasi pernyataan awal bahwa manis akan terasa makin manis jika sebelumnya mengecap yang pahit. Seperti air putih yang terasa agak manis setelah meminum teh celup yang pahit. Dengan logika yang sama, jika sebelumnya air minum kita yang tawar tiba-tiba terasa manis setelah melihat wajah seseorang, berarti wajah orang itu, kan, pahit, ya.

Jika orang yang digombalin dengan minuman kita mendadak manis setelah melihat wajahnya itu tahu, dia bakal marah.

“Maksud kamu, wajahku pahit gitu? Hah?”

“Iya. Pahit. Kayak obat, wajahmu bisa menyembuhkan segala bentuk sakit di dunia,” gitu kali, yak, cara halus ngebalesnya lagi.

Namun, ada situasi khusus yang bisa membuat makanan atau minuman kita bisa terasa lebih manis saat melihat atau membayangkan orang lain

Situasi pertama, karena kita mengalami GERD atau diabetes. Penyakit tersebut bisa menyebabkan mulut atau lidah kita terasa manis, meski belum memakan atau meminum apa pun. Ini disebabkan karena tubuh tidak bisa mengontrol kadar gula di tubuh. Akibatnya, tak hanya dalam darah, air liur di mulut pun jadi kelebihan glukosa. Jika kita meminum minuman yang dibuatnya tanpa gula, kemungkinannya, minuman tersebut tetap terasa ada manisnya.
keadaan mulut penderita diabetes
3) Air lius penderita diabetes
Kedua, karena kita memang menyukai orang yang manis tersebut. Iya. Setelah tadi saya menyangkal bahwa gombalan minuman jadi manis setelah melihat wajah seseorang itu merupakan hinaan, kali ini saya malah membenarkannya. Nggak konsisten memang. xD

Di saat saya menyangkal, pecobaan yang saya lakukan tadi adalah percobaan murni tentang indera pengecap. Semuanya saya rasakan dengan lidah. Sedangkan, untuk kasus gombalan, indera yang digunakan lebih dari satu. Mata, untuk melihat kecantikannya dan lidah untuk mengecap ulang rasa minumannya. Sehingga, untuk memverifikasinya, kita juga perlu melibatkan kedua indera tadi.

Terus, ngapain tadi saya pakai percobaan segala? Biar rada panjang aja, sih, ini artikelnya. Toh, konsep penyangkalan tadi masih bisa digunakan, kok. Selama lawan bicara kita nggak sadar perihal keterlibatan indera lainnya. Awokawok.

Jadi, gimana pengaruhnya melihat orang manis terhadap rasa minuman?

Menurut Prof. Dr. Jenny Sunariani, Drg., M.S. (guru besar Unair ilmu Biologi Oral), indera pengecap dan otak saling memengaruhi dalam terkait memori masa lalu. Saat otak mengingat kejadian di masa lalu (bisa dipicu oleh indera penglihatan), lidah akan lebih peka dengan suasana yang diingat tersebut. Begitu pun sebaliknya, saat lidah mengecap suatu rasa, otak akan terangsang untuk memutar kenangan sebelumnya terkait rasa di lidah tersebut.

Kenangan nyaman, bahagia, akan meningkatkan sensitivitas lidah terhadap rasa asin. Kenangan sedih, kesal, emosi, akan membuat lidah semakin peka dengan rasa pahit. Perasaan kesepian, murung, bisa membuat makanan terasa hambar.

Ketika kita melihat jeruk nipis yang diperas, otak akan memunculkan memori rasa asam, sehingga lidah kita akan lebih peka dengan rasa asam. Belum makan yang asam, tapi di lidah sudah merasakan asamnya. Coba bayangkan lemon diperas atau nonton vidio orang memeras lemon dulu, deh. Jadi berliur, kan?
perasan jeruk lemon
4) Lemon yang bikin berliur karena asam
Di saat kita melihat orang yang kita suka, benar-benar suka, perasaan kita akan jadi bahagia, nyaman, sehingga otak menyampaikan sinyal tersebut melalui saraf ke lidah. Sehingga, lidah kita akan lebih peka dengan rasa manis. Makanya, saat kita melanjutkan meminum minuman yang sama, yang sebelumnya tawar, akan sedikit terasa manis. Tentu saja manisnya itu hanya sesaat. Nggak bertahan lama. Kecuali, kita terpana bahagianya—sambil minum—dalam waktu yang lama.

Fenomena ini juga yang memengaruhi kenapa sampai ada mitos orang yang masakannya asin, tandanya dia kebelet nikah. Pengaruh penglihatan dalam merangsang suatu rasa ini juga dimanfaatkan oleh koki dalam hal plating. Mereka hias makanan yang mereka buat agar pelanggannya bisa merasa bahagia saat melihatnya. Yang artinya, kepekaan terhadap rasa pahit orang yang memakannya sudah dikurangi.

Namun, walo fenomena ini ada. Jangan dijadikan tes kejujuran juga. Pacar dikasi air minum atau makanan tawar, terus ditanyain rasanya gimana. Kalo bilang pahit, tawar, atau nggak enak, didaulat nggak beneran cinta. Ya, nggak gitu. Lagian lebih asyik makan makanan enak sama-sama, kan. Atau gantian memaki lalu menertawai minuman hambar yang dipesan. Terus bilang,

“Coba ajari minuman ini gimana caranya biar jadi semanis kamu!”


Sumber gambar:
1) https://www.tobakonis.com/inspirasi/kata-kata-gombal-buat-gebetan/
2) https://www.viva.co.id/blog/lainnya/1117860-banyak-kecoak-di-rumah-taruh-ini-dijamin-hilang-sekejap
3) hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/gangguan-mulut-gigi-akibat-diabetes/
4) https://medium.com/clodia-store/panduan-lengkap-cara-merawat-clodi-6735d604af19
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Apakah Melihat Orang Manis Bisa Membuat Minuman Tawar Kita Jadi Ikutan Manis? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

23 komentar:

  1. tidak apa-apa. tidak cocok bukan berarti nggak bisa. toh yang dirasa cocok, kelangsungannya juga nggak menjamin bakal lama.

    (disadur dari pengalaman sendiri yang juga dirasakan oleh miliaran manusia di dunia)

    BalasHapus
  2. Lupa kapan terakhir kali gombal. Tapi kalau diingat-ingat, pas sering gombal justru banyak konflik sama pasangan. Haha.

    BalasHapus
  3. Momen mengejek makanan atau minuman yang enggak enak di suatu warung makan bareng pasangan sulit sekali diterapkan, karena ceweknya suka menasihati makanan tak boleh dihina. Kalau enggak suka cukup jangan dimakan.

    Kan sudah bayar, masa enggak boleh sebatas mengejek?

    Terus dia bilang saya ini orangnya suka memberi efek negatif. Haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wqwqwqwq... sungguh pacar yg baik sekali. Menerapi ajaran kebaikan.

      Makanan yg udah dibayar itu selayaknya dihabiskan sih emang. Udah abis, baru kata-katai makanan atau kang masaknya.

      Etapi saya pernah ngalami kayak yg kamu bilang. Pasangan berenti makan karna gaenak. Dia gak mau ngatai juga. Diem.

      Pas mau bayar dan penjualnya ngambilin piring mangkok sisa makannya, di depan muka kami yg lagi duduk itu, penjualnya masang muka jutek, judes, sambil bilang "hmh, gak diabisin." Intonasinya kayak orang lagi ngomong 'dasar belagu'.

      Gak ngatain eh malah dikatain ama yg jual. xD

      Hapus
  4. Belom pro mungkin dulu, Yog. Buat ngegombal atau beneran memuji itu kan emang ada momen tertentunya. Gabisa sering juga. Ada org yg saya kenal dia gasuka sama sekali digombal. Mantannya ngegombal ama dia dimarahin.

    Namun, beberapa tahun kemudian, saat pasangannya yg baru menggombali, dia malah seneng dan bercerita kalo menanti digombali ama pasangannya yg aslinya rada cuek itu. Mungkin karna jarang dan dilakukan saat momen istimewa saja, makanya gombalannya itu terasa spesial. Entahlah klo gombalan emang melekat erat dgn faktor muka.

    BalasHapus
  5. Coba teliti gimana caranya agar supaya saat chat ke cewe gak keliatan cringe... saya butuh bantuan. Atau coba teliti salah satu pakboi yang anda kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi ganteng dulu, sih, Bang. ama daya tarik keduniaan terkait dana dinaikin dulu. udah itu aja. agama atau pecinta keluarga atau rajin menyiram bunga gausah. gak ada pengaruhnya.

      kalo dua hal tadi udah mendukung, lu bilang lagi naik angkot juga bakal dipuji, "mendukung transportasi orang kecil".

      Hapus
    2. Agama enggak ngaruh ke yang digombalin. Ke keluarganya ngaruh. Wkwk

      Hapus
    3. Ke diri sendiri aja sih bang tepatnya. ke orang yang di mau atau ke keluarganya juga gak ngaruh. sudah banyak yang memvalidasi hal ini.

      namun, jika kedua hal tadi sudah terpenuhi, baru sekali ke masjid ngimami anak kecil remaja masjidnya dengan hanya bacaan syrah "qolhu", sudah dipamerkan ke tetangga bahwa calon mantunya sangat baik agamanya.

      jika tidak terpenuhi, jadi ustaz sekali pun, hanya dapat hinaan. "mau dikasi makan apa kamu nanti ama dia? baca surah yasin doang gak bisa bikin SPP lunas."

      Hapus
    4. Gebetannya dian lebi suka lagu sulis kayaknya.

      Hapus
  6. Coba ajari minuman ini gimana caranya biar bisa jadi semanis kamu.

    Emang gimana caranya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan masuk ke bab itu dulu bang.

      Mulai dulu dari gimana bisa "kopi terbuat dari sapaan hangat, 3 gorengan, kicauan burung, dan anak SD yg berjalan riang ke sekolahan." Dari situ dulu mulainya bang.

      Hapus
    2. Gue enggak baca. Gue pake headset.

      Hapus
    3. Kebetulan. Itu tulisam di bukunya berbentuk huruf braile.

      Hapus
  7. Belakangan saya suka menggombal, tapi kalo gombalan manis-manis ini jarang saya gunakan soalnya saya kurang suka minuman atau makanan manis. Ya, nggak ada hubungannya sih.

    BalasHapus
  8. Kalimat penutupnya apakah termasuk gombalan juga? Hm.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan. Itu minta identifikasi rasa dengan batas subjek penelitiannya adalah orang yg suka penasaran dgn nama menu aneh dam main pesan saja.

      Hapus
  9. Biasa yg make gombalan manis ini emang si cowoknya sih, Af.


    @may: cbox.... kami mana tahu itu benda apaan. tetua bloger emang punya jenis nostalgianya sendiri.

    BalasHapus
  10. Terakhir kali ngegombal sih malah dikomentarin, "Masa Scorpio flirtingnya gitu doang? U can do better than that :p"
    Tentu saja, itu siasat softboi sepertiku.

    BalasHapus
  11. Udah 2020 masih musim ya gombalan manis? Pantesan kena azab yg namanya pandemi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bentar, tak proses dulu...

      gombalan manis -> azab pandemi

      gombalan, azab

      manis, pandemi

      hmm... mmm

      ..mm

      mmm..

      m..

      ༼ つ ◕_◕ ༽つ

      Hapus
    2. Gombalan yg hubungannya dgn kedua hal tadi apaan...

      Hapus
  12. BEDA EMANG YANG PROOOOO.... gombalannya bertingkat. *prok prok prok*

    BalasHapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~