Kenapa Kuntilanak Pakai Daster, Padahal Matinya Dibungkus Kayak Pocong?

Kartun-Kuntilanak
1) Sengaja pasang yang nggak serem, saya takut
Assalamu’alaikum… 

Cerita horor tak pernah gagal untuk memancing rasa penasaran banyak orang. Meski pada akhirnya rasa penasarannya tak pernah bertemu dengan jawaban yang memuaskan, mereka akan terus mengulang dan menyebarkan misteri tersebut. Ketika terlalu banyak rasa takut dan penasaran yang tak terjawab, mereka kemudian meleburkannya dengan celetukan komedi. Agar rasa takut dan penasarannya perlahan menghilang. 

Contohnya seperti hantu pocong yang dianggap sebagai permen chupachups, rintihan tangis kuntilanak disebut abis ditinggal pacar, juga kuyang yang didakwa nggak akan mampir ke rumah makan karena takut dijadiin sate usus. Namanya juga usaha, ya, kita nggak tahu sebelumnya mereka sepenasaran apa sampe perlu dihiasi kalimat candaan untuk menutupinya. 

Meski sudah ditambahi bumbu komedi atau pertanyaan retoris untuk membungkam keberadaan makhluk halus, manusia lainnya justru makin banyak yang penasaran. Ditambah lagi generasi sekarang yang lebih kritis. Mereka tidak hanya tertarik tentang keberadaan makhluk halus tersebut, tetapi juga tentang alasan penampilan dan kemampuan mistisnya. 

Kenapa tuyul bisa tembus tembok, tapi, kok, bisa tertabrak troli? Kenapa ketawa kuntilanak yang nyaring artinya dia berada cukup jauh? Semacam itu. Satu hal lain yang kemarin sempat ramai lagi adalah perihal penampilan hantu kuntilanak. Padahal, manusia yang mati itu dibungkus kain kafan, tapi… 

Kenapa kuntilanak gentayangannya memakai daster? 

Iya, secara logika, kalo matinya dibungkus kain kafan, mestinya gentayangannya berbentuk pocong. Seperti drakula yang matinya pakai jas parlente atau vampir China yang pakaiannya tetap sama seperti saat mereka dimakamkan. Padahal dalam dunia perhantuan juga sudah ada hantu pocong yang memang bergentayangan dengan pakaian yang sama seperti saat dia dikuburkan. Kenapa kuntilanak berbeda? 

Memang, selain kuntilanak, varian hantu perempuan lainnya ada suster ngesot yang pakaiannya juga nggak umum. Namun, dalam kasus suster ngesot tersebut, ceritanya, dia dibunuh dan dikubur dalam kondisi pakaiannya masih menggunakan pakaian suster. Kuntilanak, kan, tidak. Dalam kisahnya, dia meninggal dalam kondisi hamil, atau setelah mengalami penganiayaan, tapi tetap dikuburkan secara normal. Dikafankan. 

Lalu kenapa harus repot-repot menggunakan daster kalo menjadi pocong saja sudah sama seramnya?
Kenapa-kuntilanak-pakai-daster
2) Mari kita telaah

Kita harus mengenal hukum dunia gaib dulu 

Ketika manusia meninggal, dipercaya ada sebagian dari mereka yang masih memiliki dendam semasa hidup dan tidak bisa mengikhlaskannya. Hal itulah yang menyebabkan arwah mereka tidak mencapai ketenangan dan terus bergentayangan. Ada juga yang karena tidak dimakamkan dengan benar. Begitu cerita yang banyak orang kisahkan tentang awal mula adanya hantu-hantu tersebut. 

Pocong, dia bergentayangan karena saat dikuburkan, orang yang menguburnya lupa untuk melepas tali kafan di tubuhnya. Dalam hukum dunia gaib, hal tersebut dapat menahan jiwa yang meninggal sehingga tidak bisa menuju dunia arwah. Makanya hantu ini dikabarkan bangkit dari kuburnya dan meminta manusia yang masih hidup untuk melepaskan tali tersebut. 

Hantu nenek gayung, kakek cangkul, juga mengalami hal yang sama. Mereka bahkan tidak dikuburkan karena meninggalnya tidak ada yang tahu. Dalam ceritanya juga, kakek cangkul dan nenek gayung meminta jasadnya dikuburkan secara normal. 

Namun, kuntilanak dikuburkan secara normal, dia hanya masih memiliki dendam dan belum ikhlas dengan kematiannya. Kenapa dia tidak jadi pocong? Sebab dalam proses pemakamannya, tidak ada yang salah. Tali kafannya dibuka semua. Ingat, dalam hukum dunia gaib, pocong hanya tercipta karena ada jenazah yang saat dikubur tali kafannya lupa dibuka. Seperti pocong Mumun dan Jefri. 
pocong-lucu
3) Mau saya kasih gambar pocong mumun, tapi serem bet elah
Jangan protes minta kebenarannya, saya juga nggak bisa nunjukin. Selama ini kisahnya selalu begitu. Nurut saja lah. Ketika menjadi arwah gentayangan (hantu), aturan dunia gaib selanjutnya adalah mereka akan kepanasan/terbakar saat dibacakan ayat suci atau ditunjukkan tanda salib. 

Hal itu nggak berhubungan dengan daster kuntilanaknya, sih. Namun, menurut saya ini perlu ditinjau. Sebab, jika hantu ini merasa terbakar saat melihat atau menyentuh tanda salib, kenapa kuburannya diberi tanda tersebut? Kan, misal yang mati itu dalam keadaan penasaran, dia jadi hantu, awalnya dia nggak niat gentayangan, eh, kok di kuburannya terasa panas, ya. 

Pas keluar dari dalam kubur, ya ampun ada tanda salib, ya, dia lari ke perumahan penduduk atau pohon di sekitarnya. Kan, malah jadi penyebab gentayangannya dia karena nggak bisa tinggal di kuburannya sendiri. Jadi, teman-teman nasrani, tolong hal tersebut dipertimbangkan. Peace v(^.^) 

Ketika matinya dimakamkan dengan benar, maka jenazah yang penasaran ini akan memiliki lebih banyak pilihan. Nggak hanya jadi pocong. Bebas. Jadi makhluk liar, merasuk ke benda-benda antik, atau jadi kuntilanak. Benda mistis dan makhluk liar nggak memerlukan pakaian. Namun, ketika memutuskan jadi kuntilanak, dia mesti punya seragamnya, dong. Dari mana dia mendapatkannya? 

Kita tinjau daster kuntilanaknya 

Ini penting, sebab jika kita mengetahui ukuran pakaiannya, kita bisa lebih mudah mencari tahu di mana dia mendapatkannya. Ukuran tubuh kuntilanak itu sama saja dengan manusia pada umumnya, sehingga ukuran pakaiannya pun kurang lebih sama. 

Berdasarkan penelusuran saya di marketplace yang menjual kostum kuntilanak, ukuran yang disediakan rata-rata panjangnya 1,4 meter dan lebarnya 1,1 meter. Tidak, kuntilanak tidak membelinya secara online, toh, sejak dulu mereka tampilannya sudah begitu. Jauh sebelum ada internet.
ukuran-daster-kuntilanak
4) Ukuran daster kuntilanaknya
Kuntilanak juga tidak suka muncul di keramaian, yang artinya dia nggak bisa membelinya di tokonya langsung. Kuntilanak hanya bisa membeli kalo barangnya dijajakan ke kampung-kampung dan melalui jalan sepi saat malam hari. Kalo ada yang berprofesi begitu, mungkin kuntilanaknya akan bilang begini, “Bang, beli daster 200 buah, pakai di sini.” 

Setelah kita mengetahui ukuran baju kuntilanaknya, selanjutnya kita cari tahu berapa potong kain untuk membuatnya. Setelah menanyakannya kepada bibi saya yang berprofesi sebagai tukang jahit, dia mengatakan kalo untuk membuat daster panjang ukuran standar, bahan kain yang diperlukan itu berukuran 2,5 meter x 1,5 meter. Oke, ukuran kain yang diperlukannya sudah kita dapatkan. 

Sekarang, dari mana kuntilanaknya akan mendapatkan bahannya? 

Kita pikirkan kembali proses apa saja yang telah dialami kuntilanak semenjak dia meninggal. Dimandikan, dikafani, dibawa ke pemakaman, dibuka tali kafannya, lalu dikubur. Ingat, kalo talinya nggak dibuka, jadi pocong. Ini dibuka. Berarti pakaian pocongnya juga lepas. Berarti kain kafan yang lepas tadi itu menjadi milik siapa? Boleh tidak jika dijadikan hak milik oleh kuntilanaknya? Boleh. 

Berapa ukuran kain kafan yang dipakai saat mengubur jenazah? Kain kafan yang dijual di pasaran umumnya berukuran 12 meter x 1,5 meter. Ketika digunakan, kain tersebut dipotong menjadi beberapa ukuran. Untuk menutupi tubuh, biasanya digunakan ukuran tinggi jenazah ditambah 0,5 meter agar mudah diikat atas dan bawahnya. Berarti paling tidak ukurannya bisa mencapai 2,5 meter x 1,5 meter. 

Potongan kain kafannya tidak hanya satu itu saja, melainkan sampai 3 lapis untuk pembungkus tubuhnya, ada juga untuk bajunya 2,5 meter x lebar kain, untuk lengan, syal, dan juga untuk ikat pinggang. Dari ukuran kain kafan yang diberikan, sudah terlihat jelas bahwa ukuran kafan tersebut memenuhi syarat untuk membuat baju daster. 

Terakhir, bagaimana kuntilanak bisa mengolah bahan tersebut? 

Ingat, dalam hukum dunia gaib, jenazah yang mati penasaran dan tali pocongnya telah dilepas akan bebas menjadi hantu varian apa saja. Ada yang menjadi makhluk liar dan ada yang merasuk ke benda-benda keramat. 

Sekarang, kalian cek sendiri, ada tidak hantu yang merasuki mesin jahit? Cek di gugel dengan kata kunci “hantu mesin jahit”. Ada? Ada, namanya juga mereka bebas menjadi apa pun. Tak terkecuali merasuki mesin jahit atau jadi hantu mesin jahit. 

Sudah jelas berarti, kan, ke mana kuntilanak akan membawa bahan kain yang dimilikinya sehingga bisa dibuat daster? 



Sumber gambar: 
1) https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kartun.horor.animasi&hl=be&gl=US
2) https://www.youtube.com/watch?v=RUbP2feOA4M
3) https://web.facebook.com/PocongLucuU/?_rdc=1&_rdr
4) https://shopee.co.id/KOSTUM-KUNTILANAK-BAJU-HANTU-SERAM-MURAH-COSPLAY-HALLOWEEN-PESTA-i.29950344.2854478907
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kenapa Kuntilanak Pakai Daster, Padahal Matinya Dibungkus Kayak Pocong? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

3 komentar:

  1. Bang, kalau daster kuntilanak motif bunga2 gitu semeternya berapaan bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bentar... Ini mau bikin fashion trendsetter buat kuntilanak atau gimana? Btw, kamu ngeliat kuntilanak pake daster kembang2 di mana?

      Hapus
  2. slama ini kayaknya aku ngga pernah mikirin itu mba K punya sragam daster dr mana padahal matinya dipocong. mungkin karena mau ngomong namanya aja udah serem, apalagi mikirin gimana dia dptnya, makin takoot. baca ini aja ak harus ke rumah ortu dlu yg kebetulan beda pulau hhak

    BalasHapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~