Cara Kerja Penghapus Dalam Menghilangkan Coretan Pensil

Assalamu’alaikum…
“Jika aku tak bisa menjadi pensil untuk menulis kebahagiaan untukmu, maka ijinkan aku menjadi penghapus untuk menghapus kesedihanmu.

Ah, kalimat modusan zaman kapan itu … masih aja muncul. Berbicara mengenai penghapus, dulu, saat SD-SMP, saya sangat suka mengoleksinya. Mulai dari yang dijual di koperasi sekolah, yang baunya seperti permen sugus dan berwarna-warni, sampai penghapus hadiah ciki. Penghapus yang dari hadiah ciki biasanya berbentuk atau bergambar suatu karakter serial kartun.
penghapus-pensil
1) Menghapus Jejakmu - Peter Pen-sil
Karena bentuk dan gambarnya yang lucu, keren, penghapus hadiah tersebut jarang saya gunakan. Untuk membantu menghapus tulisan pensil, saya lebih memilih penghapus yang dibeli di koperasi sekolah. Namun, penghapus yang dijual di sana, kebanyakan nggak bagus. Mudah sekali patahya. Terus, hasil hapusannya juga nggak maksimal. Kertasnya jadi cemong-cemong.

Pernah saya menggunakan penghapus hadiah ciki yang dikoleksi, hasil hapusannya juga sama nggak bagusnya. Sehingga saat menulis atau menggambar, saya selalu berusaha agar tidak sampai menghapus. Tentu saja nggak bisa berhasil terus-terusan, ada kalanya salah tulis atau kertasnya tercoret karena sengaja didorong teman.


Situasi yang mengharuskan diri untuk selalu benar tersebut sangat merepotkan. Selain membuat saya menjadi lebih lambat saat menulis, saya juga jadi gampang kesal. Salah nulis kalimat panjang, penghapusnya nggak bagus, kertasnya cemong, ah …. Belum kalo itu kertas merupakan kertas ulangan, dipotong nilai kalo cemong.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, saya mulai mencari penghapus lain yang lebih bagus. Berangkat dari mengamati penghapus pensil milik teman di kelas, nemu yang bagus, nanyain beli di mana. Ternyata toko yang jual lumayan jauh dari sekolah, saya sampai harus bersepeda sekitar 20 menit ke sana. Kebeli. Dua biji malah belinya, yang merk Joyko putih dan hitam ukuran 6 cm.

Sampai saat ini, saya sudah cukup banyak menggunakan merk penghapus. Menyesuaikan dengan pensil yang ditulis dan kertas yang dipakai. Joyko, Faber-Castell, Mono, Boxy, Maped, Kokuyo, dan Staedler. Dari semuanya, penghapus Joyko yang hitam paling saya suka, lembut dan gampang buat menghapus, walo serpihan yang dihasilkan lebih banyak dibanding Joyko yang putih.
penghapus-pensil-lucu
2) Penghapus berbentuk kucing
Lembutnya itu nggak selembut Faber-Castell hitam atau abu-abu yang cenderung gampang patah, melainkan terasa lebih foamy. Kertas yang dipakai jadinya nggak terkikis, seperti yang sering terjadi jika menggunakan penghapus karet atau vinyl lainnya.

Penghapus yang lebih keras akan terlihat lebih baik jika permukaan kertasnya juga lebih kasar. Karna jika menggunakan penghapus yang lembut, coretannya nggak benar-benar bersih, padahal penghapusnya sudah hancur banyak. Kalo kita ingat dengan penghapus yang warnanya merah biru, bagian biru yang lebih keras itu fungsinya buat menghapus coretan pensil di kertas yang lebih kasar. Bukan buat menghapus coretan pulpen.

Namun, yang sering muncul dibenak saat menghapus, kenapa bisa, ya, sebuah penghapus membersihkan coretan pensil di kertas?

Bagaimana proses penghapusannya?

Kita amati dulu kenapa pensil bisa meninggalkan coretan di kertas. Mata pensil yang meninggalkan coretan di kertas itu terbuat dari grafit. Saat menuliskannya di kertas, kita menekan dan menggesekkan mata pensil ke permukaan kertas. Saat itu terjadi, partikel-partikel grafit dari pensil akan menempel ke permukaan kertas dan meninggalkan pola sesuai dengan gerakan tangan yang kita lakukan.

Kemudian kita amati juga sebenarnya penghapus itu terdiri dari apa saja. Penghapus terbuat dari karet sebagai bahan utama (bahan pelekat). Dicampur dengan minyak sayur agar lebih lunak. Ditambah bahan abrasif yang berfungsi ketika digosokkan. Kemudian agar lebih awet, tak lupa ditambahkan dengan sulfur.
serpihan-penghapus
3) Proses menghapus
Ketika kita menggosokkan penghapus ke permukaan kertas yang terdapat coretan partikel grafit dari pensil, bahan abrasif di penghapus akan menggosok lembut serat permukaan kertas. Hal ini menyebabkan ikatan partikel grafit dengan kertas akan menjadi lebih longgar. Bahan pelunak di penghapus juga akan menjaga kertas agar tidak sobek. Kemudian bahan pelekatnya (karet) akan menangkap dan menahan partikel grafit yang sudah longgar ikatannya tadi.

Penghapus bekerja dengan cara digosokkan, dengan kata lain, memanfaatkan gaya gesekan. Saat bahan abrasifnya dan kertas bergesekan, akan muncul energi panas. Panas ini akan membantu karet (bahan pelekat) menjadi lebih lengket dan semakin kuat menahan partikel grafit. Di saat yang bersamaan, akibat gaya gesekan itu pula, partikel penyusun karet yang menangkap partikel grafit ini jadi hancur. Hal itulah yang kita jumpai sebagai serpihan sisa saat menghapus.
****

Melihat proses penghapusan coretan pensil di kertas tersebut...

Orang-orang yang sering bilang mau jadi penghapus kesedihan di hidup orang lain, kudu hati-hati!

Kenapa? Kita tidak tahu sebesar dan sehitam apa kesedihan orang di kehidupannya. Kita main nawarin diri jadi penghapusnya begitu saja. Coba kita bayangkan, kehidupannya itu berarti lembaran kertas. Kesedihan di hidupnya itu adalah coretan pensil yang salah di kertasnya. Jika coretan yang salah ternyata memenuhi satu halaman kertas tersebut, kita bisa menghapusnya?


Bisa. Oke. Namun, apa efeknya? Untuk menghapus coretan sebanyak itu, penghapus harus digosokkan berkali-kali. Penghapusnya akan mengalami panas berkepanjangan pula jadinya. Akibat gesekan dan panas itu, beberapa bagian diri penghapusnya terlepas. Semakin sering menghapus, bagian dirinya makin banyak yang lepas, lalu penghapus tersebut semakin kecil. Hingga akhirnya tak bisa digunakan, dan nasib selanjutnya, ya, dibuang.

Belum lagi kalo kamu jenis penghapus yang keras, sedangkan hidupnya dia berupa kertas halus yang tipis. Hidupnya malah akan hancur (sobek) saat kamu mencoba menghapusnya. Atau sebaliknya, hidupnya dia merupakan kertas tebal yang kasar, sedangkan kamu adalah penghapus karet yang sangat lembut. Belum juga satu sedihnya dia hilang, dirimu sudah hancur tercerai-berai.

Siap?

howhaw kotak
“Ilmu tentang gaya gesek dalam cara kerja penghapus menghilangkan coretan pensil memang tidak bisa dipakai untuk membeli siomay. Namun, untuk bisa mempelajari ilmu tersebut, bahkan tukang siomay pun rela berjualan agar anaknya bisa terus mempraktikkan menulis dan menghapus di dunia pendidikan formal.”

Salam V-sika
(baca: Peace-sika)


Sumber gambar:
1) https://www.scienceabc.com/humans/how-does-an-eraser-work.html
2) https://travel.tribunnews.com/2018/08/17/tak-cuma-menghapus-tulisan-ini-4-manfaat-unik-penghapus-yang-jarang-diketahui-publik?page=1
3) https://davisukses.weebly.com/5-hal-luar-biasa-yang-bisa-kita-pelajari-dari-sebuah-pensil-filosofi.html
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Cara Kerja Penghapus Dalam Menghilangkan Coretan Pensil Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

4 komentar:

  1. buset sampai cara hapus dijelasin ya.. mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak punya bahan lain yang menarik, Min.

      Hapus
  2. Waaaah menarik sekaliiii. Dulu nggak pernah kepikiran soal cara menghapus dari segi fisika. Tapi beneran ini menarik banget.

    Dan kalo boleh bilang penghapus favorit saya tetap Faber Castell atau Steadler wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak perlu sampe dipikirin juga, Tiw. Fokus ama hiburan berupa baca buku atau nonton film menarik semisal reply 1988 itu. saya nggak bisa ngikutin filmnya, makanya bagi yang sampe terbawa suasana banget dan dapat filosofi hidup, saya cukup kagum loh.

      sedangkan ini mah, nyari-nyari filosofi hidup dari kegiatan gabut aja main coret apus corat apus. xD

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~