Kenapa Orang Lebih Mencintai Selingkuhannya?

Assalamu’alaikum…

Seminggu kemarin saya ngikutin anime Pokemon 2019, ya, sehari satu sampai dua episode. Animenya sendiri masih terbilang belum jauh karena baru ada belasan. Ada hal yang unik di episode terbaru, seekor pokemon bernama Gengar kena ghosting trainer-nya (pemiliknya). Gengar ini ditinggalkan diam-diam sama pemiliknya pada saat si Gengar lagi setia-setianya. Dia dibiarin nunggu di depan rumah kosong, sementara trainer-nya pergi mencari pokemon baru dan tak kembali lagi.
selingkuhan
1) Gengar yang malang
Kenapa saya bilang unik, karena Gengar sendiri di dunia pokemon itu merupakan evolusi bentuk tertinggi dan bertipe ghost. Semacam, ghost yang tingkat tinggi saja kena ghosting, apalagi manusia biasa yang mudah bucin seperti kita. Dunia memang berbahaya, tak ada satu maksluk pun yang aman.

Menontonnya kemarin mengingatkan saya pada seorang teman yang mengalami hal serupa dengan si Gengar tersebut. Ditinggalkan begitu saja oleh pacarnya, tanpa kata, pas tahu kabarnya, ternyata pacarnya itu lagi bersenang-senang bersama seseorang yang dulu dicurigai sebagai selingkuhannya.

Ya, dia ditinggalkan diam-diam oleh pacarnya dan lebih memilih selingkuhan. Bukan kejadian langka memang. Sudah banyak yang mengalami atau banyak yang masih mengalami. Selingkuhannya dibeliin apa saja, dianya yang menjadi istri atau pacarnya, diberi perhatian saja nggak. Sekalinya dapat ucapan sayang, tahunya buat nutupin biar nggak ketahuan kalo pacarnya itu abis ketemu atau lagi bersama selingkuhannya.

Kenapa, ya, orang bisa lebih mencintai selingkuhannya?

Selingkuh itu sendiri dianggap oleh orang-orang sebagai selingan, sesekali saja. Namun, faktanya di keseharian, justru keseringan. Pasangannya sendiri malah jarang diberi perhatian. Padahal, orang yang tetap menemani dan terus menyayangi sepenuh hati itu, kan, pasangannya sendiri. Sampai diikrarkan pakai janji suci dihadapan para saksi lagi.
selingkuhan
2) Selingkuhan dulu pokoknya
Sedangkan, selingkuhan itu nggak diikat oleh apa-apa. nggak ada izin dari orang tua juga. Mendapatkannya juga tidak se-memorable pasangan sendiri. Lalu, apa yang membuatnya wajar untuk lebih dicintai?

Kita tinjau dulu apa itu cinta

Mungkin bagian ini cukup menyulitkan, karena referensi yang begitu banyak dalam menggambarkannya. Kalo kita tanya ke Aan Mansyur apa itu cinta, dia bakal melihat nasib manusia. Terkutuk hidup di bumi bersama jangkauan lengan mereka yang pendek dan kemauan mereka yang panjang.

Kalo tanya ke Mulan Jameela, cinta itu perasaan untuk terus bersama sampai mati. Jangan sampai ke lain hati. Nanti jadinya patah hati. Hati-hati menjaga hati. Mata hati~

Baca juga: Cinta mati dan laut mati itu, apanya yang mati?

Kalo nanya ke rumput yang bergoyang, mungkin hanya dijawab ho o o o ho ho o ho. Terus kalo nanya ke langit tua, tapi langitnya tak mendengar, kita bisa nanya ke Langit Sore, ada jawabannya. Cinta itu sederhana, yang rumit itu kamu. Mencintaimu itu mudah, yang sulit adalah membuatmu juga mencintaiku~

Dalam bahasa Ibrani, cintu itu adalaha ahavah. Makanya, saat ada orang yang tiba-tiba bilang cinta, kadang bikin bingung sampe kita susah nanggepin. “A..h..a..vah? Ka..mu cin..ta aaa..ku? kok, bisa?”

Semua orang dan pujangga punya jawaban sendiri yang berbeda tentang cinta. Bahkan, nanya ke Einstein pun dia punya jawaban. Cinta adalah energi yang diperoleh dari rumus Teori Mekanika Kuantum yang bentuknya: E = h.f   dimana E adalah energi; h adalah tetapan Planck; dan f merupakan frekuensi cahaya.

E = h.f   dimana E adalah energi cinta; h adalah harapan; dan f merupakan formula. Jadi cinta akan berenergi jika kita selalu punya harapan yang diformulasikan pada ukuran yang tepat. Selain itu, makna cinta itu relatif. Sehingga cinta juga merupakan suatu relativitas, dimana antara jarak cinta dan benci tidak dapat dibedakan, dan bisa berubah hanya sekejap mata.
selingkuhan
3) Kok itu ada orang ketiga? Selingkuhan kayaknya
Untuk itu, jika mau membahas perkara selingkuhan yang lebih dicintai ini, kita harus mengambil teori filosofi yang mudah dipahami dan bisa kita sepakati. Saya dulu suka dengan teori kalo cinta itu adalah kata kerja. Karena cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, dan sebagainya.

Meskipun jatuh cinta itu tak bisa kita rencanakan, tapi untuk terus mencintai itu perlu banyak usaha, bukan? Biar mudah, sepakat saja, ya, bahwa cinta itu kata kerja.

Dalam hal kerja, ada yang namanya kerjaan sampingan

Seperti guru (PNS) yang kerjaan sampingannya berdagang aneka jajanan di rumahnya ketika sore. Karyawan swasta yang sambil berjualan online. Pengusaha properti yang sampingannya sebagai anggota dewan. Atau polisi yang punya kerjaan sampingan mengambil jatah keamanan di beberapa hotel besar atau di jalan lintas provinsi.

Saya dan kakak sepupu saya pernah diajak, lebih tepatnya ada polisi yang meminta disupirkan memandu perjalanan suatu mobil truk yang membawa bahan pokok, waktu itu gula. Jadi, ada orang yang mau menimbun gula, tapi kalo sampai ada razia polisi di jalan, bisa dijerat, lalu dia menyewa polisi lain agar lancar. Mobil polisi yang dibayarnya lagi bermasalah, makanya mengajak kakak sepupu saya. Gitu.

Di jalan dia sambil bercerita tentang kerjaannya itu, bercerita tentang teman polisi lainnya yang tidak tahu diri karena asal merazia padahal supir truknya memiliki surat jalan yang sah. Sampai dia bercerita berapa penghasilan sekali jalan di pekerjaan sampingannya tersebut. Dua kali jalan sudah setara dengan gaji bulanannya, dan dalam sebulan bisa dapat empat kali.

Baca juga: Kenapa yang besar lebih menarik?

Penghasilan sampingannya lebih besar dari hasil kerjaan utamanya. Yang memiliki olshop juga sering mengaku begitu, kan? Pendapatannya lebih besar dari kerjaannya sebagai karyawan. Penghasilan kerjaan sampingan sebagai SPG atau SPB juga diceritakan sangat tinggi.
selingkuhan
4) Tinggian gaji kerjaaan sampingannya
Fenomena ini menunjukkan bahwa, banyak kerjaan sampingan yang penghasilannya justru lebih besar dibanding kerjaan utama. Dan itu bisa mengakibatkan orang-orang akan lebih senang melakukan kerjaan sampingannya.

Bahkan bisa-bisa membuat kerjaan sampingannya sebagai kerjaan utama. Terlebih lagi kalo ditambah kerjaan sampingannya nggak banyak aturan, larangan atau nggak harus selalu mengalah pada bos seperti di kerjaan utama.

Karena mencintai itu pekerjaan, berarti…

Selingkuhan adalah hubungan cinta sampingan. Hubungan utamanya, ya, pasangan sendiri. Nggak akan mengherankan berarti kalo orang lebih mencintai selingkuhannya. Karena kemungkinan besar, dia mendapatkan lebih banyak kesenangan bersama selingkuhannya. Terlebih, kalo dalam hubungan utamanya terlalu banyak aturan, banyak larangan, dan dituntut harus selalu mengalah.

Iya, apa, ya?


Sumber gambar:
1) Anime Pokemon 2019 Episode 16
2) https://klubwanita.com/alasan-pria-beristri-selingkuh
3) Channel Kok Bisa? https://www.youtube.com/watch?v=0xzK_zIJXdc
4) https://successbefore30.co.id/7-jenis-pekerjaan-part-time-yang-bisa-menghasilkan-1-10-jt-bulan/
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kenapa Orang Lebih Mencintai Selingkuhannya? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

9 komentar:

  1. Saya sempat punya kerjaan sampingan beberapa kali pada masanya, tapi enggak pernah lebih besar dari penghasilan utama seperti kebanyakan orang yang akhirnya meninggalkan kerjaan utama demi menekuni sampingannya itu. Mungkin karena faktor itu juga saya sampai saat ini belum nekat selingkuh sekalipun pernah terkekang oleh peraturan dalam pacaran. Pelarian saya saat jenuh dan menghibur diri palingan ke gim, komik, anime, dll. Bukan ke manusia lain.

    Ghosting orang sebagaimana pembuka tulisan ini baru saya pernah deh. Kayaknya lebih ke bingung gimana menyudahi hubungan pendekatan maupun pacaran di ujung tanduk yang sadar kalau dia punya orang lain selain saya, sih. Tapi kalau kasusnya masih PDKT, sebetulnya dia juga punya hak buat menentukan yang layak jadi pacarnya, kan? Sialnya, saya waktu itu sulit menerimanya. Saya memang betulan niat dekatnya sama dia doang. Enggak ada gebetan lain.

    Berhubung pernah ditegur sama seseorang, "Tolong jangan ngegantungin gini ya, sekiranya mau pergi, ngomong aja. Apa sih susahnya ngomong?" Saya merasa terjotos. Pengecut amat kabur tanpa bilang apa-apa. Lebih tepatnya saya cuma takut menyakitinya dengan kata-kata. Semoga ke depannya saya lebih bisa mengomunikasikan yang begitu-begitu. Toh, ujung-ujungnya yang memilih pergi juga tak terlepas dari sakit hati maupun rasa bersalah. Hahaha. Saya merasa deja vu saat mengetik komentar. Barangkali udah pernah komentar hal sejenis ini atau cerita langsung atau bikin tulisan di blog sendiri. Tapi bodo amatlah sebab telanjur terpicu lagi~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi sempat terbesit kan yog godaan hasil dari sampingan? atau menyenangkannya kerjaan smapingan itu~

      Walo pun PDKT, jika sudah melakukan pendekatan alias ngerti sama-sama mendekat, itu, ya etika yang dinginkan pihak yg ditinggal tetap saja suatu pemberitahuan, walo mungkin gak diterima misal disertai alasan, sih. Namun, di pihak tersebut, bakal lebih menyakitkan bila dighosting. apalagi dighosting, terus muncul saat lagi deket ama org lain, dipepet terus, pas mendekat, eh, ghosting lagi.

      iya, dulu pernah curhat begitu d postingan lain di sini, saya juga lupa artikel tentang apa, tapi ya bagus, toh sama2 lupa gini dulu curhat begitu dan apa lagi.. hahaha..

      Hapus
  2. Karena itulah saya mencari pekerjaan utama yang penghasilannya tidak bisa dikalahkan oleh pekerjaan-pekerjaan sampingan di luar sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Btw referensi lagunya ini semacam jebakan umur ya.

      Hapus
    2. Langsung mulai dan sejak pertama jadikan kerjaan sampingan di luar sana itu sebagai kerjaan utama aja, bang. beres.

      Kagak ada jebakan-jebakan wei. itu dari tiga generasi. xD

      Hapus
  3. Kalo analoginya pekerjaan, kerjaan saya sekarang penghasilannya nggak seberapa, makanya saya punya banyak pekerjaan sampingan. Jadi, kalau punya satu tapi nggak worth it, mungkin saya bisa bakal bisa nyari selingkuhan, walaupun nggak tau di batas mana selingkuh itu bisa disebut selingkuh. Hmmm.

    Kalo soal ghosting, saya bukan tipe yang suka ghosting, tapi sama-sama menjauh aja. Hahaha. Dan karena saya terlalu baik, saya masih suka meladenin percakapan dalam bahasa yang seperlunya saja. Hehe.

    Ya gitulah, intinya saya nggak ngerti apa itu cinta. Apalagi punya selingkuhan. Apalagi ghosting. Saya sukanya memperbanyak teman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Btw sampe lupa. Komen utamanya adalah saya baru mampir ke sini lagi dan header blognya udah ganti aja hehehe

      Hapus
    2. Asal tidak membenci kerjaan utama, dan sampingan tadi itu untuk melengkapi penambahan saja dan tidak mengganggu kerjaan utama, ya, itu itungannya bukan "Selingkuh" sih.

      sama-sama menjauh ama siapa, Tiw? Spill, Dong~

      Bagus, walo banyak teman juga salah stau gerbang menuju ke sana, sih. ahahaha...

      ini baru tahap dua, rencananya bakal ganti2 lagi termasuk templatenya sekalian, tapi masih belum nemu yg memenuhi keinginan.

      Hapus
  4. Kok kasian ama si gangernya
    Btw jadi tau type type pokemon abis baca ini haha
    Anjrit lah ini lagunya saling berhubungan hiyu haw, tapi klo dihubungkan ama judul lagu, pas nyebutin penyanyinya mulan jameela yang pas ya yang jangan tusuk aku dari belakang hahhaha

    Aku juga pernah ada story yang inspiring, guru biasa dia ada sampingan investasi odong2 berapa biji gitu, terus orangnlain yang suruh jalanin, nah tiap weekend nih yang panen. Katakanlah tu odong2 ada 6, nah, sabtu minggu pangsa pasar yang segmennya anak anak kan banyak tuh, tinggal taruh di taman, bayar keamanan, trus per anak sejam 10 ribu. Klo dalam sehari bisa 20 anak, wah bisa lebih dari gajinya sebagai guru gituh

    BalasHapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~