Bosan Dengan Yang Lama

“Bakar saja!”

“Potong dulu tangannya!”

“Jangan! Kita serahkan pada petugas saja.”

“Jangan sampai dia datang ke sini lagi.”

“Dulu kita anggap biasa karena dia cuma bertelanjang di desa.”

“Nyawa harus dibayar nyawa.”

“Istri pak Mahmud itu orang baik, kita harus membalas yang membunuhnya.”

“Benar, tak peduli dia siapa, karena kita telah kehilangan sosok yang sering membantu kita.”

“Hentikan semua! Biar petugas ini yang menangani. Sebaiknya kita urus jenazahnya.”

Sang tersangka pembunuhan kemudian dibawa petugas ke Rumah Sakit Jiwa. Setelah membunuh dan memberikan pisau yang digunakannya kepada orang gila, kini pak Mahmud tersenyum merona menanti selingkuhannya menjadi istri barunya.



*) Cerita ini diikutsertakan dalam Flash Fiction Pipet bertema: Gila.


Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Bosan Dengan Yang Lama Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

6 komentar:

  1. singkat padat jelas, jelas banget bikin aku ngayal kemana2 haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti kesimpulannya, jelas karena bisa membuat orang berpikir tidak jelas. #kayaknya

      Hapus
  2. bagus walaupun pendek.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya juga fiksi kilat, kalo panjang jadi cerpen ntar

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~