Akulah yang Bernama "Baik-Baik"

hawadis howhaw

Saya lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga yang baik-baik. Untuk mendapatkan generasi yang baik, saya berencana mencari pasangan dengan gadis baik-baik dan berasal dari keluarga yang baik-baik.

Kemudian nanti, untuk membuktikan kepada mertua bahwa saya ini adalah menantu yang baik, calon ayah yang baik, maka saya rajin bekerja dan menabung agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga dengan baik.

Saya berharap suatu saat dapat membalas kebaikan orang tua, mertua, sodara, dan para sahabat saya yang telah banyak membantu. Saya ingin membuat mereka bangga. 

Kemarin, saya belom memberikan santunan kepada anak yatim karena kebutuhan saya yang menggunung. Saya belum bisa membantu orang miskin, belum bisa ikut kegiatan sosial, karena seribu alasan. Saya memang belum bercita-cita untuk menjadi dermawan karena masih ingin membahagiakan keluarga tercinta.

Membantu orang kesusahan saya nomor sekiankan. Jika melihat ketidakbaikan, saya tak ambil peduli. Melihat orang dari keluarga yang saya anggap tidak baik, pandangan saya palingkan.

Ternyata setan pun pintar sekarang, karena telah menjelma menjadi orang baik-baik seperti saya.

***
Orang yang baik bukan orang yang hidup dan memperoleh yang baik-baik. Orang baik adalah orang yang membuat lingkungan buruk menjadi baik, membuat orang jahat menjadi baik, membuat anak yatim yang murung dapat menikmati harinya dengan baik.... karena Tuhan menjadikan kita orang yang baik saat kita membawa kebaikan bagi yang lain.
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Akulah yang Bernama "Baik-Baik" Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

0 Comments:

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~