Fiksi Kilat: Pak Tua Yang Punya Tubuh Orang Usia 25 Tahun

“Anterin ini ke rumahnya Pak Mardi, Yan.”

Ini sudah keempatkalinya di minggu ini, ibuku menyuruh mengantarkan makanan ke rumahnya. Beliau memang tinggal sendirian, usianya juga tidak muda lagi, hampir 65 tahun. Warga lain juga sering mengiriminya makanan bergantian.

“Wah, terima kasih, Yan, persediaan daging bapak memang tinggal sedikit.”

Aku masuk dan duduk di ruang tamu dalam rumahnya setelah dipersilakan. Beliau bergegas ke belakang sebelum menerima daging sapi yang kuantarkan. Biasanya, tugas mengantar makanan begini kerjaannya si Sapri, abang sepupuku yang lebih tua 5 tahun.

Namun, dia sering kabur-kaburan kalau disuruh. Pernah sebulanan tidak pulang dan menginap di desa tetangga. Malas ngeladenin cerita dan ketemu Pak Mardi, orangnya seram, katanya. Sekarang sudah mau dua minggu dia belum pulang.

“Tadi bapak habis nyangkul buat nanem kembang.”

Kudengar ceritanya tentang apa saja yang akan dia tanam. Meski sudah tua, beliau masih saja melakukan kegiatan yang cukup berat. Padahal aku yang masih 20 tahun mudah sekali lemas, walau hanya lari sebentar.

“Meski sudah berumur begini, bapak punya tubuh orang usia 25 tahun.”

Aku tertawa mendengar selorohnya. Saat beliau ke depan, aku inisiatif meletakkan sendiri daging sapi yang kuantarkan ke freezer di dapurnya, yang dulu digunakannya untuk menyimpan ikan, saat beliau masih jualan.

Ketika freezer-nya kubuka, ada tubuh dan kepala, tanpa tangan dan kaki, yang wajahnya sangat kukenal. Sapri. Dalam kekagetanku itu, Pak Mardi mendekat.

“Sepertinya bapak juga bakal punya tubuh orang usia 20 tahun.”

Sumber gambar:

https://baliroyalhospital.co.id/3-senam-sehat-untuk-orang-tua