Cara Memanfaatkan Waktu Dengan Benar

Assalamu’alaikum…

Di dunia ini, waktu menjadi salah satu hal yang paling unik, aneh, dan luar biasa. Manusia sering menyombongkan diri karena bisa mengatur waktu. Padahal, justru manusialah yang diatur ketika hal tersebut dilakukan.

“Jam segini aku akan pergi ke sini untuk ketemu ini, setelahnya akan melakukan ini, kemudian pergi ke sini dan ke sini.”

waktu
1) Mengatur waktu

Lalu saat mulai melaksanakan, dia melihat seseorang yang perlu bantuan, karena sudah mengatur waktu, dia tidak bisa membuang-buang waktu untuk hal yang tidak masuk dalam kegiatan yang terjadwal. Di lain waktu, dia akan berangkat karena berdasarkan waktu yang sudah diaturnya, dia harus berangkat saat itu. Emaknya manggil minta dibeliin bawang, kalo dituruti, dia akan terlambat, lalu menolak dan pergi untuk menepati waktu yang sudah diaturnya.

Bukankah itu jadinya malah waktu yang mengatur dirinya?

Waktu bisa mengungkapkan banyak hal
Walau waktu tak bisa diatur-atur, waktu bisa mengingatkan dan mengungkapkan momen-momen yang menyangkal kesepakatan umum. Sering sekali terdengar bahwa generasi milenial atau kids jaman now merupakan generasi yang fokus pada dunia maya saja. Di dunia nyata mereka minim kepedulian, kalo pun peduli, tujuannya untuk ke-viral-an dan ketenaran di dunia maya.

Padahal tidak demikian. Perihal sikap dan perlakuan dalam interaksi sosial, itu tetap saja tak bisa disamaratakan. Masing-masing orang memiliki sikap dan sifat yang berbeda, walau tumbuh di tahun atau lingkungan yang sama. Suatu hari saya menemukan momen tersebut, pada diri saya sendiri. 

waktu
2) Kids Jaman Now

Generasi milenial sesungguhnya orang yang peduli. Suka menyiapkan diri untuk membayar makanan temannya. Suka menyumbang dan menginfakkan sebagian hartanya. Peduli untuk membantu sesama walau mungkin membuatnya terlambat hadir ke suatu acara. Hanya saja dikasi efek boomerang.

Pas maju mau nolong, eh, mundur lagi. Setelah ngeluarin uang buat nyumbang, eh, dimasukin dompet lagi.

Waktu bisa mengungkap kebenaran
Kebenaran kalo ternyata dia emang udah suka sejak lama. Termasuk juga tentang kebenaran siapa yang bersalah dalam suatu perselisihan. Seperti pada sinetron azab. Mungkin di awal cerita, terdapat pihak tertuduh bersalah padahal dia tidak melakukan hal buruk apa pun. Namun, seiring berjalannya waktu, terungkaplah kalo dia hanya difitnah. Lalu orang yang menyebabkan dia tertuduh tersebut mendapatkan azab.

Kalo di zaman dulu, azabnya itu berupa liang kuburnya penuh air, penuh ular, atau penuh belatung. Dari hal tersebut, kita sebagai penonton mendapat pelajaran bahwa si jenazah memang melakukan hal tidak baik sehingga dia mendapatkan balasan yang tidak menyenangkan. Lain halnya dengan sekarang. Waktu kembali menunjukkan kebenaran lainnya.

Lihat saja sinetron azab yang sedang jadi perbincangan sekarang. Cara matinya kurang lebih sama saja seperti dulu. Bedanya ketika jenazahnya akan dikuburkan. Nyemplung di kali busuk, jatuh ke air terjun, tertimpa meteor atau diikuti ratusan ular.

waktu
3) Sinetron azab indosiar

Orangnya udah mati, nih. Terus ketika jenazahnya akan dikubur, dia mengalami hal-hal yang mengerikan. Berdasarkan logika atau penelitian siapa pun, orang yang mati tidak akan merasakan apa-apa lagi. Sehingga, ketika jenazah tersebut ditimpa meteor sekali pun, dia nggak merasakan apa-apa. Lalu bagaimana dengan orang yang akan menguburkan?

Hukum mengurusi jenazah itu wajib kifayah, artinya wajib bagi semua orang (umat), tapi kalo ada sebagian orang yang melakukan, kewajibannya akan hilang. Beda sama salat yang wajib ‘ain, dilakukan nggak dilakukan itu bebannya masing-masing. Sehingga, seperti apa pun keadaan jenazahnya, harus diurusin.

Karena azab, jenazahnya jatuh ke jurang, nyemplung di kali busuk, dan tertimpa meteor. Otomatis harus tetap diambil, diangkat buat dikubur dengan benar. Jenazahnya, kan, nggak ngerasain apa-apa, ya. Yang ngurusin ini yang mendapat masalah jadinya. Coba bayangin gimana seremnya diikutin ratusan ular? Jenazahnya mah anteng dipikul, yang mikul?

Ini berarti, waktu menunjukkan kebenaran lainnya. Bahwa, dalam sinetron azab tersebut, sesungguhnya yang mendapatkan azab adalah orang yang ngurusin. Kita tidak tahu saja kalo sebelumnya orang-orang sekampung/ sekomplek yang ngurusin itu juga menikmati hasil dari perbuatan buruk si jenazah.

waktu
4) Tuh, buat siapa lagi coba azabnya kalo bukan buat yang nganterin

Waktu juga bisa menguatkan
Ada namanya time skip. Itu maksudnya, perpindahan skenario ke beberapa waktu setelahnya tanpa menunjukkan/ memperlihatkan perkembangan objek secara terperinci tiap harinya. Misalnya saja pada cerita One Piece, Fairy Tail, Dragon Ball atau film-film yang mengisahkan dengan kalimat “Lima tahun kemudian…”.

Dengan time skip, objek yang diceritakan biasanya menjadi kuat. Apa yang sebelumnya tidak bisa dia lakukan, setelah time skip, dia bisa melakukannya dengan sangat mudah. Seperti Luffy yang mudah menghajar Pacifista. Atau seperti Natsu yang sudah menguasai perubahan naganya. Atau film-film biografi atlet yang setelah time skip dia menjadi lebih mahir dan hebat.

waktu
5) time skip one piece

Hampir semua film atau series yang menggunakan time skip, selalu membuat pemerannya jadi sangat kuat. Awalnya ditunjukin kemauannya, lalu tidak dijelaskan keadaannya, setelah dipercepat, dia menjadi kuat. Intinya, agar menjadi kuat dengan memanfaatkan waktu itu adalah kemauan dan tidak mencari/ menunjukkan kabar. Waktu berlalu. Jadi kuat, deh.

Makanya…
Kalo lagi ngalami sebagian diri yang patah dan membuat lemah, gunakan pola time skip. Berlatih menguatkan niat, seolah menghilang, tidak menunjukkan diri atau mencari tahu tentangnya di mana pun dan biarkan waktu berlalu seperti itu. Percayalah, kamu akan menjadi orang yang lebih kuat. Namun, jangan untuk saat ini. Karena tanpa kabar dan kehadiran dirimu, berlalunya waktu malah semakin melemahkanku.


Sumber gambar:
1) https://www.duniakaryawan.com/cara-mengatur-waktu/
2) https://www.kompasiana.com/fikrimaulana/5a31d2e0bde5751020253d82/kids-zaman-now-yang-bikin-geleng-geleng
3) https://www.youtube.com/watch?v=evdVJP3aALs
4) https://www.youtube.com/ sinetron azab indosiar
5) http://www.trik99designs.com/one-piece-timeskip-wallpaper-hd/one-piece-timeskip-wallpaper-hd-new-mugiwara-crew-wallpaper-by-razarfx-on-deviantart
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Cara Memanfaatkan Waktu Dengan Benar Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

13 komentar:

  1. Sedih, ya. Pas mati kok masih tetap merepotkan orang lain. :( Tapi, itu terhitung dosa apa kagak, sih? Saya udah sering dengar bahwa orang mati itu amalannya akan terputus, kecuali yang tiga hal itu. Namun, ada yang bilang soal dosa yang terus mengalir. Jadi, kembali ke pertanyaan saya tadi. Apakah proses menguburkan jenazah yang terkena azab (anggaplah itu ada di dunia nyata dan enggak cuma terjadi di sinetron), sehingga bikin susah orang lain itu termasuk dosa? Hmm.

    Btw, berkat sinetron azab yang viral karena konyol itu, salah satu tulisan saya (tentang majalah hidayah) mulai rutin diklik akhir-akhir ini, Haw. Wqwq. Meski enggak pernah nonton, ada faedahnya juga itu sinetron buat saya. :))

    Terus kalau soal timeskip, saya teringat sama bloger-bloger yang vakum. Ada beberapa yang balik lagi, lalu membawa kesegaran baru dan tulisannya jadi lebih baik. Mereka terbukti berubah kuat dan bertahan sampai sekarang. Tapi beberapa yang lain, nongol sebentar kemudian lenyap kembali. Ehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo masalah masih diitung dosanya saya nggak tahu, Yog. yang jelas kalo nggak ada yang ngurusin, yang masih idup malah yg berdosa.

      Anjaaayyy... sebuah keuntungan yg tidak direncanakan dalam perSEOan. :-b

      Yang menghilang lagi mungkin belajar kuat lagi, atau mungkin malah menemukan hal yang lebih membuatnya kuat di faktor yang lain.

      Hapus
  2. Wah iya... Fokus pada azab... Maksdnya film di indosia* itu.. Em... Tuh dapet ide atau cerita dari mana ya? Emm..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan ada tim kreatifnya, Mas. Mungkin itu ide kreatif yang mereka munculkan melihat situasi skrg biar penuh lawak.

      Hapus
  3. Manusia yang diatur waktu. Iya juga ya. Baru kepikiran. Huhu.

    Azab juga, yang nguburnya yang dibikin repot karena mayat nggak rasain apa-apa. Bener lagi.

    Keren. Hari ini saya tidak ngakak tapi kagum absolut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasi kompor gas dong, Gip, biar saya kalo masak di kos nggak pak antri.

      Hapus
  4. enggak kepikiran sampe hal-hal kayak gini. paling cuma poin terakhir bahwa waktu itu menguatkan, dan juga waktu itu menyembuhkan(?)

    tapi gue rasa, penulis cerita sinetron itu pun udah tau letak keanehan tulisan yang dibuat. selama punya banyak penonton, viral, dan dapet duit banyak, kayaknya tujuannya udah tercapai. ini masuk ke time skip juga enggak? kesuksesan seseorang karena menulis cerita aneh. hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tujuan bikin sinetron mah ya itu. pokoknya banyak yg nonton, bodo amat filmnya jelek, banyak ngehina atau sejenisnya.

      Nggak, sih. itu lebih ke marketing. time skip kan menghasilkan kesan lebih baik dari diri sendiri atau org lain. penipu juga sukses, tapi kesannya nggak baik kan. marketing aja.

      Hapus
  5. Katanya (ga valid banget komen ini hmm) meski udah berstatus jenazah, masih bisa merasakan sakit kok. Makanya ketika ada orang meninggal, trus dimandikan, dikafani, itu harus pelan-pelan soalnya (katanya--lagi---hmm) ya karena itu tadi.

    Makanya kenapa lebih suka banget nonton youtube karena bisa forward skip skip ke adegan yang lebih menarik dengan ujung jari. Kalo TV mana bisa? Kudu sabar nikmatin detik-detik pemeran antagonis sambil ngomong sama diri sendiri trus muka judesnya di zoom zoom zoom sampe lubang idung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok Ngakak baca yang ini ya? HAHAHA

      Berarti masih valid dong ya Youtube lebih dari TV itu? wkwkwk

      Hapus
    2. wah itu saya belom pernah denger kalo mayat masih bisa merasakan. kalo bergerak sedikit, mengeluarkan kotoran atau apa gitu pernah.

      pasti kebiasaan sering muter video di laptop itu, saya juga jadi begitu. padahal dulu kalo awal2 beralih dari TV, videonya jarang dicepet2in. xD


      Rifqi mah apa-apa diketawain mulu, eh, dikasi nomor mulu harusnya biar memancing klik dan adsense.

      Hapus
  6. BUAJINGAAAAAAAAAAAAN. BIKIN TULISAN BUAT MOVE ON AJA HARUS SEBAJINGAN INI ANJIR. HAW BAJINGAK. AH AKHIRNYA AKU MENGELUARKAN KATA-KATA BAJINGAK LAGI SETELAH SEKIAN LAMA.


    Beberapa pemikiran kamu seperti biasa, bikin aku nyeletuk, "Wah bener juga, ya." Terutama yang bagian sinetron azab. Bener sih mayatnya mah anteng-anteng aja kedatangan azab-azab wadaw kayak gitu. Yang repot yang ngurusin jenazahnya. Itu azabnya percuma juga udah show off tapi mayatnya nggak bisa 'lihat.' :(

    Btw setelah baca paragraf terakhir, berarti bener aja nggak sih kalau kita mau move on dari mantan, kita blokar-blokir medsos dan kontaknya, Haw? Itu bukan tindakan move on yang kekanak-kanakkan kan. Menghilangan diri dari hidupnya gitu. Soalnya banyak yang bilang kalau blokar-blokir gitu bukan cara yang dewasa dan konotasinya negatif gitu jadinya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukankah lebih bajingak lagi orang yang meninggalkan?

      makanya kalo ada jenazah org yang berbuat zalim entar ikutan nganterin. biar kalo nemu rintangan di jalannya bisa nyeletuk, "ini yg kena azab, si mayat apa kita ya?"

      Nggak. tiap orang kan berbeda dalam menyikapi berbagai hal tergantung kelihaiannya dlama urusan tersebut. bagi yang udah biasa mematahkan atau dipatahkan mungkin bisa anteng, tapi yang nggak... ngeblok itu kan usaha buat menghilangkan kehadiarannya dia, agar kita fokus pada hal lain dalam perbaiakn luka. apa yang kekanak-kanakan dari hal tersebut?

      bukankah lebih kekanak-kanakan lagi saat sudah putus, pisah, musuhan tapi masih mau temenan. hanya anak-anak kan yang pagi berantem. siangnya temenan lagi. terlebih, tak ada takaran kekanak-kanakan untuk membuat diri jadi bahagia. karena org lain pun tak mau membuat kita bahagia, yang membuat bahagia malah meninggalkan. apa salahnya berjuang membahagiakan diri dengan cara yang begini?

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~