Kenapa Kamar Mandi Bisa Membuat Suara Indah?

Assalamu’alaikum...

Hampir semua orang suka bernyanyi dan suka pada penyanyi. Terlebih kalo gebetannya yang menyanyi. Meski tidak semua orang memiliki suara yang nyaman didengar, ada satu tempat yang bisa membuat suara siapa pun menjadi indah. Kamar mandi.

Dengan bernyanyi di kamar mandi, suara kita mendadak seperti penyanyi profesional. Kalo didengar lebih seksama, saat bernyanyi di kamar mandi, suara kita terdengar lebih panjang dan memberikan efek yang mengagumkan. Tapi bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Suara merupakan gelombang, dan gelombang bisa memantul ketika bertemu permukaan keras. Istilah fisikanya disebut echo/gema. Peristiwa gema sering kita jumpai saat berteriak di pegunungan. Misalnya kita berteriak, ‘Kamu Bodooohhh...,’ Maka sesaat kemudian akan terdengar suara yang sama dari kejauhan. Kalo mau mencoba, saya sarankan kalimat teriakannya diganti. Hehe.

Kamar mandi juga memiliki permukaan keras yang bisa menimbulkan gema. Tapi karena jaraknya yang berdekatan dengan sumber suara (orang yang bernyanyi), gema yang terjadi hampir bersamaan dengan suara aslinya. Itulah yang menyebabkan suara kita saat bernyanyi di kamar mandi terdengar lebih panjang. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah ‘Reverberation’. Peristiwa yang bisa menyebabkan semua orang mendadak bersuara emas di kamar mandi.

‘Mas.. emaaass... cepetan mandinya! Jangan nyanyi melulu. Berisik!’

*eee... bukan emas yang begitu sih maksudnya XD*

Gema

Tapi, kenapa saat kita menyanyi di kamar tidur tidak terjadi peristiwa yang sama. Padahal dinding kamar tidur juga keras dan jaraknya dekat?

Tidak seperti kamar mandi yang sebagian besar kosong, kamar tidur berisi macam-macam barang. Kasur, boneka, pakaian tergantung, lemari, tas, bantal, pigura foto mantan serta benda lain yang permukaannya lunak. Akibatnya, bukan menimbulkan gema, barang tersebut justru menyerap suara.

Jadi jangan heran kalo banyak orang mengajak anda pergi karaoke. Barangkali mereka baru tes suara di kamar mandi.

*****

Di sekitar kita juga sering ada kan, orang yang merasa dirinya pintar dan paling benar. Pokoknya merasa paling lah. Cakep? Dia. Benar? Dia. Kaya? Dia. Presiden? dua. Keduanya juga merasa menang dan paling benar kan.

Orang yang merasa paling, baik paling pintar maupun paling menderita, pada dasarnya memiliki dinding pemikiran dan dinding hati yang sempit/berdekatan. Saat dia merasa atau berargumen, permukaan ‘pikiran’ atau permukaan ‘hati’-nya, akan memantulkan argumennya dan menciptakan gema yang hampir bersamaan. Sehingga seolah ada yang mengiyakan. Akibatnya, dia semakin percaya bahwa dirinya memang hebat.

Orang yang menyanyi di kamar mandi, dengan anggapan suaranya bagus padahal nggak, untuk menyadarkannya perlu teriakan dan gedoran dari orang lain. ‘Berisik woii...’ ‘dhuk dhuk dhuk’ *bayangin suara pintu digedor*

Untuk orang yang merasa dirinya paling, mungkin untuk menyadarkannya juga memerlukan teriakan dan sedikit tamparan orang lain.

‘Plaaakkk...’

‘Sadar dong, di atas langit masih ada langit. Dan di bawah bumi masih ada bumi. Karena takdir setiap yang merasa paling, adalah kehancuran dan kehinaan. Seperti setan yang awalnya dimuliakan, tapi karena merasa paling, ya gitu deh.’

“Ilmu tentang Reverberation memang gak kita perlukan saat membeli siomay. Tapi dengan mempelajari ilmu tersebut, kita bisa tahu bahwa sejelek apapun suara, jika didendangkan di tempat yang mendukungnya, pasti akan terdengar sangat bagus. Karena semua keindahan, memiliki tempatnya masing-masing.’

Salam V-sika.

(Baca: Peace-sika)



Sumber Referensi:
Doni A. Yudono
Jawaban.com