Menjadi Orang Yang Nggak Jelas Juga Masih Berguna, Kok!


Assalamu’alaikum…

Ketika lahir di dunia, keadaan manusia sangat lemah dan penuh ketidaktahuan. Sehingga dalam pertumbuhannya, manusia yang baru lahir tersebut harus dilindungi, dijaga, dan diajari berbagai pengetahuan atau petunjuk. Berdasarkan pengertian dalam KBBI, petunjuk adalah sesuatu yang menjadi isyarat, penanda atau ajaran yang berfungsi untuk memberi tahu untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Untuk itu, petunjuk haruslah sesuatu yang bersifat jelas, sehingga orang yang mengikutinya tidak salah mengambil langkah. Karena manusia sejak lahir tidak mengetahui apa-apa, secara naluri alami, manusia akan lebih menyukai sesuatu yang sifatnya jelas dan menjauhi hal-hal yang bersifat samar atau tidak jelas.

nggak jelas

Itulah mengapa kita disuruh menjauhi perkara yang belum jelas
Kata ustaz, perkara yang belum jelas itu disebutnya syubhat. Masih samar antara halal dan haram. Anjurannya, kalo kita bertemu dengan hal yang seperti itu, baiknya ditinggalkan. Hal-hal yang belum jelas atau samar itu misalnya daging kambing sembelihan kecampur ama daging kambing yang matinya bukan disembelih (bangkai). Karena nggak tahu mana yang bangkai daging kambing, maka daging-daging tersebut akan menjadi nggak jelas halal haramnya. (Tolong koreksi jika salah)

Karena manusia itu secara alami menyukai hal yang jelas demi kehidupan yang lebih baik, maka perkara yang nggak jelas harus dihindari. Kalo kita melakukan hal yang nggak jelas itu, perlahan ditakutkan kita juga akan berani melakukan hal yang sudah jelas hukumnya salah.

Jadi jangan heran kalo kita ditinggalkan oleh pasangan
Ajarannya kan untuk menjauhi hal yang nggak jelas dan memilih hal yang sudah jelas. Kalo keadaan diri masih susah dan harus bekerja ekstra keras gini tanpa memiliki masa depan yang jelas, ya, wajar, kan, ya, kalo pasangan lebih memilih orang lain yang masa depannya jauh lebih jelas. Udah punya rumah, punya seragam dengan pangkat yang jelas terlihat lagi di bahunya. Ajarannya begitu, sih. Iya begitu. Begitu. IYA BEGITUUUU….


nggak jelas

Namun, tentu saja kita tidak bisa menggeneralisir semua orang memiliki sikap seperti itu. Masih ada kok orang lain di dunia ini yang jelas dalam bersikap dan tidak memandang berdasarkan pangkat yang dimiliki. Cuma, ya, itu, orang yang jelas bersikap begitu keberadaannya masih belum jelas. Entah beneran ada apa kagak.

Lalu bagaimana, dong, kalo begitu?
Mungkin saat ini kita belum memiliki masa depan yang jelas dan mungkin masih bertingkah, bersikap dan melakukan hal-hal yang membuat orang lain sampai mengumpat, “Dasar nggak jelas!”. Lalu setelah menyadari kenyataan dan ajaran di dunia ini bahwa hal yang nggak jelas akan ditinggalkan, kita jadi bertanya bagaimana nasib orang-orang yang dicap nggak jelas ini selanjutnya.

Kalo dalam dunia fotografi, “nggak jelas” bisa disebut blur, bokeh lah, ya, efek tersebut sangat berguna untuk mempercantik objek utama. Dalam keseharian juga begitu, orang yang hidupnya nggak jelas juga masih berguna, kok. Yaitu untuk “mempercantik” kehidupan orang lain yang udah lebih jelas.

nggak jelas

“Wah, si Anto ini hebat banget, ya. Masih muda udah punya pangkat yang tinggi. Beda banget ama si Tono, hidupnya nggak jelas.”

“Nggak apa-apa kamu ama si Tio, walo kasar dia udah punya rumah sendiri, gede lagi. Dari pada ama si Wawan, masa depan kamu bakal ikutan nggak jelas. Makan tiap hari aja nggak jelas terjamin.”

:’(

Namun, semakin ke sini, nggak jelas itu malah jelas dibutuhkan
Orang yang sangat saya kagumi pernah bilang, “Cobalah kamu itu jadi manusia yang jelas gitu, Haw! Kalo hitam ya hitam. Kalo putih ya putih. Jangan jadi abu-abu kayak gitu.” Sejak saat itu saya belajar untuk bersikap lebih tegas. Namun, semakin ke sini kok ya hidup ini sebenarnya tentang ketidakjelasan. Lalu saya kembali jadi abu-abu.

Gimana nggak, coba aja liat berbagai fenomena yang terjadi.

Orang yang udah jelas-jelas menipu dan mengambil hak orang lain malah dibela, yang masih belum jelas dia salah apa nggak, malah langsung dihukum. Nggak jelas.

Orang yang jelas-jelas menyayangi sepenuh hati, malah ditinggalkan. Sedangkan yang nggak jelas dia udah nyepikin berapa orang secara diam-diam malah dikejar-kejar. Kan nggak jelas.

Hal yang nggak jelas kayak membunuh kecoa itu berdosa apa nggak ditanyakan dengan antusias dan merasa sedih, tapi yang udah jelas salah kayak berbohong ama pacar dengan bilang lagi di rumah ketiduran padahal lagi keluar berduaan malah selow aja ngerasa nggak bersalah. Nggak jelas emang.

nggak jelas

Maka dari itu, menjadi orang yang jelas atau nggak jelas itu ya situasional, dan nggak bisa menjadi salah satunya secara terus-terusan. Misalnya jadi orang yang selalu jelas atau selamanya jadi nggak jelas, itu nggak bisa. Karena akan tiba situasinya saat orang yang dianggap nggak jelas akan menajadi contoh jelas orang yang berusaha keras. Sebaliknya, orang yang dianggap punya masa depan jelas akan merasa hidupnya nggak jelas setelah jelas-jelas dikhianati orang terdekat.

Sama seperti membaca alquran dengan tajwid. Ada izhar, idgham, idlab, ikhfa’. Ada yang dibaca jelas, dibaca dengan dengung, dibaca dengan melebur dan dibaca dengan samar atau nggak jelas. Kalo bacanya jelas semua, jelas salah. Kalo dibaca samar semua, maka nggak jelas itu lagi ngaji apa bergumam.

Jadi, jika hari ini masih saja dianggap sebagai orang nggak jelas, tetap tersenyum dengan gigi yang jelas terlihat dan terus berusaha saja. Toh dalam takdir, udah jelas dikatakan bahwa Tuhan nggak akan ngebiarin seseorang dalam ketidakjelasan disaat orang tersebut jelas-jelas terus berusaha untuk jadi lebih baik.

Yaudah, ya. Ketika lagi berada dalam situasi yang nggak jelas, ya, dinikmati saja. Sebagaimana saat ini saya menikmati perasaan nggak jelas. Bahagia, khawatir, rindu, senyum sendiri, deg-degan tiba-tiba. Nggak jelas pokoknya. Namun, satu hal yang jelas, saya merasa begitu sejak mengenal dirimu. Kata orang-orang, itu belum jelas, sih, perasaan cinta apa bukan, tapi yang jelas, saat ini aku jelas-jelas sangat menginginkanmu.  


Sumber gambar:
1) http://www.felsefetasi.org/secenekler-ve-keskeler/
2) https://www.youtube.com/watch?v=BLmrkaleFR4
3) https://www.kinimuda.com/2017/04/cara-membuat-foto-bokeh.html
4) http://berita.baca.co.id/10931206?origin=relative&pageId=f30939c1-1a9a-431b-972a-24d00e81252e&PageIndex=0
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Menjadi Orang Yang Nggak Jelas Juga Masih Berguna, Kok! Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

4 komentar:

  1. Tadinya gue mau ngelucu dengan dalih sebagai orang yang nggak jelas. Pas baca makin bawah, ternyata Anda juga memihak orang yang nggak jelas. Nggak jadi deh gue ngelucunya. Hahahahahaha

    Tapi emang ya, kadang hidup harus ada bokehnya. Kayak pas jatuh cinta. Suka lakuin hal-hal nggak jelas. Jatuh sakit juga. Suka pengin makan tapi rasanya eneg, nggak jelas. Dan jatuh miskin juga. Pengin belanja tapi cuma bisa stalk olshop, screenshot, lalu lupakan semuanya anggap tidak pernah terjadi.

    Btw, makin sini jadi makin sering nyisipin unsur religi ya? Sains lagi dikurangin atau dalam proses nyari bumbu baru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena orang nggak jelas adalah orang jelas yang nggak pake nggak.

      iya, tapi kalo dapet peran yang diblur doang kan nggak enak. ngapain diajak dalam frame kalo diblurin doang. :( mendingan yang dilingkarin merah.

      ahahaha... kalo yang berbau science sebenernya untuk label "V-sika" Gip. kadang suka kelepasan aja. Kalo postingan normal yang berbau opini gitu ya emang pake formula religi, katanya, mitos, celetukan umum aja.

      Hapus
  2. Benar itu kak Haw, jangan jadi abu-abu, harus tegas.
    Tapi kalo lagi gak jelas gitu, kiyowo juga xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kiyowo itu apaan lagi ya alloh?

      Iyaaa. Lagi tahap belajar tegas ini, mohon dibimbing atau diingetin. Jangan malah ikutan jadi abu2~ walo abu2 itu lumayan, sih.

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~