Pasangan yang Bikin Nyaman Cenderung Akan Ditinggalkan

Assalamu’alaikum...

Setelah sebelumnya kita membahas tentang pasangan yang saling melengkapi susah ditemukan di zaman sekarang, kali ini kita akan membahas pasangan yang bikin nyaman. Beberapa waktu yang lalu, di media sosial banyak ditemukan twit atau status tentang perbandingan pasangan. Misal “yang nanyain udah makan akan kalah dengan yang ngajakin makan”. Atau “yang berada akan kalah dengan yang selalu ada”. Serta “yang ngucapin selamat tidur akan kalah dengan yang nidurin”. Macem-macem.

Di antara perbandingan hal-hal tersebut, ada satu kriteria yang dianggap paling penting bagi semua pasangan. Yang bikin nyaman. Saat mengetikkan frasa “yang bikin nyaman” di tab search Twitter, kriteria bikin nyaman ini ternyata banyak yang menginginkan. Berikut beberapa twit yang saya temukan.


Namun, apa iya pasangan yang bikin nyaman bisa menjamin kelangsungan hubungan? Mungkin iya jika hubungannya terjadi di masa lalu atau masa depan. Tapi, untuk zaman sekarang, pasangan yang bikin nyaman malah cenderung akan ditinggalkan. Karena ada keunikan di pola pikir orang zaman sekarang.

Seperti makanan restoran
Hampir semua orang akan sepakat jika ada yang mengatakan,  “Makanan di restoran itu rasanya lebih nyaman dibanding makanan di rumah.” Makanya harga makanan di restoran sangat mahal. Tapi, meskipun rasanya lebih nyaman, orang tidak akan mendatanginya setiap hari. Mereka datang karena alasan lebih nyaman, namun setelah itu mereka akan pergi meninggalkan.

howhaw

Bukan karena mereka tidak bisa membayarnya. Bukan juga karena mereka bosan dengan rasanya. Tapi karena pola pikir dan kebiasaan yang membuat mereka selalu bertindak begitu. Semua karena cara berpikir yang selalu ingin berkembang, serta ucapan sang idola yang dipegang dan dijadikan pedoman hidup.

Semua orang ingin sukses
Karena keinginan tersebut, orang di zaman sekarang akan lebih peduli dengan masa depan. Mereka akan berusaha dengan keras agar keinginannya bisa tercapai. Untuk merawat dan menggapai keinginan tersebut, mereka memerlukan suatu pedoman.

Saat mencoba menggapai keinginan, pasti ada masanya akan terjatuh. Untuk bisa bangkit kembali, mereka memerlukan suatu pedoman yang bisa menguatkan. Sehingga, mereka mulai mencari sosok yang bisa dijadikan inspirasi dan bisa memotivasi mereka untuk terus berjuang. Akibat hal tersebut, buku-buku motivasi banyak yang menjadi best-seller.

Motivator akan menjadi teladan mereka
Saat ini mereka belum sukses. Namun dengan memiliki orang sukses sebagai teladan, tekad yang mereka miliki akan tetap berada di garis yang benar menuju kesuksesan. Sehingga, meskipun sudah jatuh berkali-kali, mereka akan terus bangkit dan mencoba lagi.

howhaw
Yang saat sulit bersama, bukan yang saat nyaman bersama
Sosok yang dijadikan inspirator di zaman sekarang, yang kata-katanya didengar dan diamalkan, itu banyak banget. Dua di antaranya yaitu Mario Teguh dan Merry Riana. Lihat saja di media sosial, banyak orang yang menyebarkan kalimat inspiratif mereka.

howhaw

Lalu, apa hubungannya dengan ‘yang bikin nyaman’?
Seseorang akan senantiasa menuruti dan malakukan apa yang dikatakan oleh sosok inspirator-nya. Ketika sang inspirator mengatakan untuk berani mengambil risiko dalam bisnis, dia akan melakukannya dengan senang hati. Ketika disuruh bersabar dan menutup kuping dari celaan orang lain, secara otomatis dia akan menuruti.

Nah, orang-orang yang dijadikan sebagai sosok inspirator tersebut ternyata memiliki saran yang sama dalam hal meraih kesuksesan. Mereka semua menyarankan untuk meninggalkan zona nyaman. Jadi, jika kita sekarang merasa nyaman, dan karena kita semua ingin sukses, maka kita harus meninggalkan semua kenyamanan tersebut.

howhaw
Liat tuh ikannya, pacar-pacarnya ditinggalin
Hal itulah yang membuat orang di zaman sekarang cenderung akan meninggalkan apa-apa yang membuat mereka nyaman. Intinya, jika kamu adalah pasangan yang bikin nyaman, demi meraih kesuksesannya, dia akan meninggalkan kamu.

Tak hanya tentang pola pikir ingin sukses, orang yang bikin nyaman akan ditinggalkan juga karena kebiasaan dalam keseharian. Jika kamu pernah dihukum mencuci toilet sekolah, kamu pasti pernah menemukan kejadian yang tidak mengenakkan.

Kamu lagi mengepel lantai toilet, trus teman-temanmu datang dan ngomong, “Bro, nyuci toilet, ya? Hahahaha. Nyamaaaaannnnn,” dengan mimik bahagia, lalu mereka akan pergi meninggalkan kamu sendirian.

Yang nyaman memang cenderung ditinggalkan.


Sumber gambar sebelum diedit:
https://suerdirantau.wordpress.com/2014/05/14/rbm-mengganggu-zona-nyaman/
https://www.top10indo.com/2013/05/10-makanan-paling-enak-didunia.html

Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Pasangan yang Bikin Nyaman Cenderung Akan Ditinggalkan Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

79 komentar:

  1. saya suka status pak Mario, menginspirasi. Ternyata sesuatu yang nyaman akan ditinggalkan, memang keluar dari comfort zone adalah cara untuk maju, untuk sukses. Karena tidak semua orang berani meninggalkan zona nyaman, tentunya karena berbagai alasan tertentu. Kalo saya sih, keluar dari zona nyaman, baik-baik saja, malah lebih enak keluar dari zona nyaman :)

    BalasHapus
  2. Haaa, nyeseg banget bacanya. Kalo gitu aku mau jadi cowok yg nggak nyaman bagi org didekatku *eh haaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...pasti gak bakal meninggalkan, tapi orang lain yg bakal ninggalin.

      Hapus
  3. Lagi-lagi Haw datang dengan artikel cerdasnya. Analoginya selalu keren dan make sense. Kampret, bener juga ya.

    Sebagai orang yang bikin nyaman dan sering ditinggalin, saya paham. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin om Haris pernah ditinggalin dengan alasan "Kamu terlalu nyaman buat akuh" ? :ng

      Hapus
  4. naaa...ini yang dibahas cenderung ke masalah pasangan apa zona nyaman tentang kerjaan
    klo tentang kerjaan, aku dulu sering teringat akan nasihat dosen menejemenku yang bilang kalo mau sukses tinggalin zona nyaman...klo dalam beberapa semester bisa...dikasi voucher hanamasa 2 biji...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terserah Mbak Nita aja. :)
      Itu, kalo bisa ninggalin zona nyaman, ada hadiah yg didapat. kalo ninggalin pasangan yg bikin nyaman, ada hadiah juga yang bakal didapat. Pasangan lain yang lebih nyaman. Trus tinggalin lagi. dapat lagi. tinggalin lagi. :D

      Hapus
  5. Terus aku kudu piye? *bingung

    BalasHapus
  6. *Ini gak nge-debat, kok. Beneran*

    Pasangan yang "nyaman" itu cenderung memaklumi kelemahan pasangannya. Aku setuju. Ngebaca artikel ini bikin aku ingat sama salah satu quote di novel Sabtu Bersama Bapak yang kayak gini, bang:

    “Membangun sebuah hubungan itu butuh dua orang yang solid. Yang sama-sama kuat. Bukan yang saling ngisi kelemahan. Karena untuk menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo nggak salah, pas bagian itu, si Caka ama Ayu lagi ngebahas pasangan yang saling melengkapi, kan?
      mestinya komentarnya di postingan sebelumnya. =)D

      Hapus
    2. Baru ingat quote-nya pas ngebaca potingan ini, bang. Masa iya harus balik lagi ke postingan lawas dan komen disitu...
      Kalau gitu kan kamu bikin aku jadi gak nyaman -_- #apaini

      Hapus
    3. *eng.....

      Tapi kalo nyaman entar ditinggalin.

      Hapus
    4. Ja... Ja... Jadi... Gimana?

      Hapus
    5. Jadilah bintaaaanngg~ *te ne net* *te tet te ne ne net*

      Hapus
    6. Yakaliii malah jadi dangdutan -_- *panggil Bang Renggo*

      Hapus
    7. Ngapain manggil Renggo? Emangnya Adam Levine nyanyi dangdut?

      Hapus
  7. Gue harus setuju atau ngebantah nih . .??
    Soalnya kalo nggak nyaman itu juga cepet banget buat ditinggalin bang . . gimana dong . .??

    *Tanya Serius*

    BalasHapus
  8. Anjrit! Iya juga ... pukulan telak banget ini Mah :D

    awalnya pengen ngebantah... begitu baca nyampe bawah gue geleng2.. gak punya pembelaan apapun buat llogika yang ini. Jos!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini disambung-sambungin aja, Bang. Dengan niatan orang jadi bingung dan milih jadi jomblo hingga sukses. kan klo udah sukses gak perlu ninggalin yang nyaman lagi.

      Hapus
  9. yang nyaman memang cenderung ditinggalkan. ngahahaha setuju gue yang itu bang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Jangan cari yang bikin nyaman, cari yang hilang aja.

      Hapus
    2. iya kali ya -_____-

      Hapus
    3. Iya, kan? Kalo mau mencari, kan mending cari yang hilang, Kalo udah ada ngapain dicari.

      Hapus
  10. Waduh, gue malah nggak pernah pengin jadi orang yang bikin nyaman. Ya, bener kata tulisan lu ini. Setahun yang lalu gue ditinggalin karena terlalu nyaman. Zona terlalu nyaman justru bikin nggak nyaman. Gue malah sekarang berusaha jadi pasangan yang bikin ketagihan. ( dikata narkoba kali )
    Maksudnya ya dicari mulu gitu. Kalo nggak ada gue, dia bakal sakau dan tersiksa. Eak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gelak. Yoga adalah pasangan yang bikin ketagihan. O_o

      Tapi bener sih, kalo udah ketagihan, mau lagi sakit kek, mau lagi seneng kek, mau lagi melarat kek, mau kakek kakek kek, tetep bakal dicari dan didatangi. :-d

      Hapus
  11. seperti dapat pencerahan -_-
    eh kalo jomblo berarti harus keluar dari zona nyaman dong *loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak. karena jadi jomblo itu nggak nyaman. diledekin mulu. :|

      Hapus
  12. Hehe, Kalau yang satu itu nyaman dan bikin betah *lirik bojo

    BalasHapus
    Balasan
    1. waktu pergi ke gunung atau air terjun kemarin, ditinggalin nggak, Mbak?

      Hapus
  13. waah iya bener dgn apa yg kamu jelaskan. Detail banget,
    memang sih kita harus meninggalkan zona nyaman untuk bergerak lebih maju

    BalasHapus
    Balasan
    1. gelak bahasanya. (((benar dengan apa yang kamu jelaskan))) :-d

      dari itu, pacar yang nyaman juga mesti ditinggalkan, entar kalo udah sukses, balik lagi. tinggalin lagi. balik lagi. gitu aja ampe lebaran idul fitri seratus kali.

      Hapus
    2. eeh tunggu, Gelak artinya apaan? :D

      Hapus
    3. Gelak itu makanan manis. Ada gelak ada semut~

      Hapus
  14. Agak susah sih kalau harus keluar dari zona nyaman, tapi itu semua merupakan langkah menuju sukses. Nice post bang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak enaknya ituh, kalo udah ninggalin yang nyaman tapi gak sukses-sukses juga. *kena karma orang yg ditinggalin*

      Hapus
  15. Baca ini, pikiranku langsung tertuju pada seseorang. Oke aku benarkan semuanya. Yang nyaman pasti akan ditinggalkan. Hahha

    Btw, gaya tulisannya mirip seperti tulisan yg mampu "menghipnotis", yaa. Hihihiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa, Nur? pernah ditinggalin karena terlalu nyaman? @@,

      Tentu dong. kemaren kan gaya tulisannya sempet didaftarin ke acara magic show ama kusuruh latihan bergaya di komunitasnya bang terren.

      *padahal ini ngikutin gaya tulisan di koran. biar ada kesan ilmiahnya*

      Hapus
  16. hmmm..... hmmm.... hmm....
    sepertinya agak menuai perdebatan :)
    tapi kalau tentang kesuksesan dimana kita harus keluar dari zona nyaman itu gue setuju banget...
    tapi kalau tentang makanan di restoran, entah kenapa gue justru lebih nyaman dirumah. bisa lebih bebas gituh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa yang ngedebat emang yak? @@,

      Lebih bebas? Maksudnya...bisa nambah sebanyak mungkin?

      Contoh kecilnya gini, mie buatan tempat makan, biasanya lebih nyaman dibanding mie buatan sendiri. biasanya gitu. tau deh kalo nggak biasa.

      Hapus
  17. Ini pasti konspirasi terselubung.
    Menghasut orang biar jomblo aja gitu? Hih..
    Apa salahnya kalau tetap dengan yang membuat nyaman? Apa salahnya ? Apa? *kemudian drama*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan, Kak. Cuma ngingetin, kalo nggak diikutin kan nggak apa-apa juga.

      Kan polanya: ingin sukses - ninggalin yang nyaman. Jadi kalo tetep dengan yang nyaman, kemungkinannya ada 2: Gak mau sukses atau udah jadi orang sukses.

      Hapus
  18. Tapi yang bikin nyaman di jalan raya kayaknya ga bakal ditinggalih deh, Haw. Bikin nyaman dari sengatan matahari dan hujan, hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bikin nyaman dari sengatan matahari dan hujan itu maksudnya gimana coba? kalo melindungi dari sih aku paham.

      Hapus
    2. Naik mobil kan ga kepanasan, ga kehujanan juga.

      Hapus
    3. Itu bukan bikin nyaman, tapi melindungiiiiii.....

      Hapus
  19. aku kok malah mikir kalo orang nyari pasangan yang bikin nyaman sama aja dia kayak nyari kebahagiaan di tempat lain. padahal seharusnya orang bikin hidupnya bahagia dulu sampe orang lain tergoda masuk ke dalam hidupnya, dan ikut bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. *dheg* karen banget kalimatnya ini.
      Kenyaman dan kebahagiaan kan ada di hati maisng-masing, ngapain digantungin ke orang lain. :-d

      Hapus
  20. Aku carik yang memberikan ku KEPUASAN.. :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah! RT @BebyRischka: Aku carik yang memberikan ku KEPUASAN.. :3

      Hapus
    2. Kepuasan dalam tertawa dan menikmati hidup. Uh.. :3

      Hapus
    3. Iya, Kabeb. Aku mikirnya ke situ kok~

      Hapus
    4. Dan kepuasan dalam.. Ah, lupakan lah.

      Hapus
    5. Udah, Kabeb. Jangan dilanjutin. Entar aku mikirnya dalam...dalam naungan ka'bah.

      Hapus
    6. Dalam pencarian cinta. Uh :'

      Hapus
    7. Ngapain cinta dicari? padahal Rangganya yang hilang.

      Hapus
  21. Tidaaaak, jangan percaya dia, dia ditaburi biji wijen!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa ini~
      Kalo ditaburi biji wijen itu aku taunya onde-onde doang. Emang siapa yang mirip onde-onde?

      Hapus
  22. Bisa aja nyambungin nyaman sama yang kayak gitu huahahaha xD Huah, terus cari yang gimana dong??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngejomblo aja. atau nyari yg udah sukses, yg gak punya alasan buat ninggalin lagi.

      Hapus
  23. kenapa meski di tinggalin kalau nyaman. kalau dalam kesuksesan pekerjaan sih boleh aja menigalkan posisi nyaman. kalo dengan orang masa mau milih yang lebih suka ribut....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ninggalin yang nyaman kan bukan berarti milih yang suka ribut. Kayak ninggalin makanan manis, bukan berarti selalu makan campur jamu kan? Cari yang dibutuhkan aja. hahaha..

      Hapus
  24. banyak yang nyaman2 kita temuin akhirnya ditinggalin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Banyak banget. Yang ngelakuin juga banyak banget. udah jadi kesepakatan umum kayaknya.

      Hapus
  25. okeee. sekarang gua paham kenapa gua selalu ditinggalkan. berarti lain kali harus jadi cowok yang gak bikin nyaman sama sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Arman, si lelaki yang bikin nyaman. Selalu, itu maknanya sering. Iya, jangan bikin nyaman, bikinin rumah aja~

      Hapus
  26. Memang kadang sesuatu yang nyaman itu ditinggalkan, walaupun awalnya enak nanti lama-lama bosen juga. Begitu juga dengan hidup, kalau cuma nyaman-nyaman aja lama-lama bosen, akhirnya malah mau bunuh diri. Makanya keluarlah dari zona nyaman. Biar kagak gitu-gitu aja hidup lu :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... iya. Tapi kalo namanya bosen sih, biasanya gak peduli nyaman apa kagak.

      Hapus
  27. Sekarang cita-citaku berubah habis baca ini. Bukan pengen jadi orang yang bikin nyaman tapi jadi orang yang bikin gelisah. Gelisah kalau gak ada aku, geliasah kalau aku jauh, gelisah kalau aku gak bayar hutang. Alah apasih.
    Oh iya, baru pertama main ke sini nih, udah ngerasa nyaman aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... bikin gelisah. Mantep itu. :-d mau coba dipraktikkan denganku nggak? :v *abaikan*

      Salam kenal deh kalo gitu. eng... itu maksudnya, baru mampir udah pengin pergi aja. gitu kan ya?

      Hapus
  28. Salam kenal... Nyaman. Satu kata yang membuatnya menjadi betah, tapi tetap akan ditinggalin juga yaa... kasian.. kasian.. kasian..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga.
      Iya, nyaman aja gak cukup. Harus ada komitmen dan rasa tanggung jawab dalam memiliki. eh gitu nggak sih?

      Hapus
  29. setuju,, kalau ada yang bilang suka karena kamu bikin nyaman, tar pas dia gak bikin nyaman, berarti gak ada alasan lagi untuk suka ama dia gitu? lagian kalau nyaman terus ngebosenin, gak ada tantangan,, :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Masa berhubungan cuma mikirin kenyamanan buat dirinya. Gak mau berusaha bersama dalam apa pun. :(

      Hapus
  30. setelah membaca ini gue kok jadi mikir ya :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. eng... .... ...

      mungkin mesti ditambahin alat-alat kali ya di artikel ini. biar abis mikir sekalian praktik.

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~