Untuk Kemajuan Bangsa, Belajarlah di Jurusan Sosial!

Assalamu’alaikum...

Kalo saya perhatikan akhir-akhir ini, hujatan demi hujatan selalu tertuju pada anggota dewan rakyat. Tidak memihak rakyat lah, mementingkan diri sendiri lah, buta keadaan rakyat lah, yang ujung-ujungnya sang 'Pemimpin' lah yang disalahkan.
*hadeh*

Semua hujatan itu selelu beralaskan kepada perekonomian Indonesia, baik  perekonomian negara Indonesia dan perekonomian rakyat Indonesia.

#Sekarang mari kita review ke masa SMA#

Ketika SMA, pihak sekolah telah menentukan bahwa siswa yang memiliki IQ tinggi bisa masuk jurusan IPA sedangkan yang IQ-nya sedang hanya masuk jurusan sosial dan yang IQ-nya  ‘dinilai’ rendah hanya dimasukkan jurusan bahasa. Padahal hal tersebut merupakan penentuan jurusan yang menentukan nasib negara lho.

Menurut almarhum Romo Mangun Wijaya, pendidikan di Indonesia ini masih ‘mewarisi’ budaya kolonial Belanda. Menurut beliau, anak-anak yang memiliki kecerdasan tinggi seharusnya diarahkan untuk masuk jurusan sosial, agar kelak di masa depan akan lahir para ekonom, hakim, jaksa, pengacara, polisi, diplomat, duta besar dan politisi yang hebat.

Tetapi pada waktu itu, Belanda tidak menghendaki. Belanda menghendaki agar anak-anak yang cerdas tidak memikirkan masalah sosial politik, tetapi hanya diarahkan untuk menjadi tenaga ahli, ilmuwan, arsitek, dokter, ahli matematika dan sebagainya, yang intinya tidak mebahayakan posisi penguasa.

Sampai saat ini, orang tua pun masih beranggapan bahwa anak yang nilai matematika dan IPA nya tinggi  adalah anak yang hebat. Paradigma tersebut tentu akan berpengaruh pada anggapan anak mengenai arti kesuksesan.

Lalu bagaimana dengan anggapan kita???
Mari kita lakukan tes singkat.

Berikut nama-nama ‘RUDY‘ yang ada di Indonesia: 
1. Rudy Habibie (BJ Habibie), ahli pesawat terbang dan   presiden. 
2. Rudy Hartono, juara bulu tangkis dunia. 
3. Rudy Salam, pemain sinetron, ganteng (katanya), kaya, terkenal. 
4. Rudy Hadisuwarno, ahli tata rambut dan kecantikan. 
5. Rudy Choirudin, ahli masak yang sering nongol di Tipi.

Nah dari Rudy-Rudy tersebut, Rudy mana yang paling sukses?
Mungkin sebagian besar akan ngejawab Rudy habibie karena berhasil buat pesawat terbang dan jadi presiden. Tapi apa benar begitu? Apakah kamu mersakan pengaruh kesuksesannya sekarang dengan bangga?

Tapi begitulah paradigma yang berkembang. Yang pada akhirnya banyak orang yang mengarahkan anaknya menjadi teknisi. Lalu bagaimana dengan permasalahan sosial kalo orang-orang cerdasnya menjadi teknisi semua? Trus orang-orang sosialnya diberi anggapan yang ga penting. ‘Kamu kurang pintar ya, makanya masuk bidang sosial.’ Hal tersebut tentu akan menyebabkan orang-orang sosial juga cenderung tidak mau ‘mengaggap penting’ orang lain, toh orang lain juga ga nganggep penting orang sosial. Begitulah paradigma yang berkembang sekarang (kemungkinannya).

hawadis howhaw

Nah, bagi orang-orang yang suka menghujat pemerintahan maupun kebijakan dewan saat ini. Boleh tuh menggantikan para dewan yang dianggap ‘bodoh’ dengan anak-anaknya atau keluarganya yang dianggap ‘cerdas’ dengan cara mengarahkan anaknya tersebut mengambil jurusan sosial, sehingga pada akhirnya orang sosial adalah orang-orang cerdas yang peduli terhadap sesama (insyaAllah).

Mari cerdaskan semua segi kehidupan bangsa!!!

(Referensi:Kompasiana.com)


Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Untuk Kemajuan Bangsa, Belajarlah di Jurusan Sosial! Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

0 Comments:

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~