Fiksi Kilat: Aku Mengerti

“Kamu nggak akan pernah mengerti bagaimana rasanya....,” suara Ara meninggi saat aku mencoba menenangkan.

“Dalam tiap doa dan harap, aku selalu menyelipkan namanya agar bisa didekap...,” Perlahan air matanya mulai mengalir.

“Sudah lebih dari tujuh tahun aku mengaguminya dengan hati yang dijauhkan, dan...dan saat aku akan mengutarakan semua perasaan...,” suara Ara mulai melemah tertahan.

“Dia dengan riangnya mengatakan akan menikah dengan Tania yang baru dua bulan dia kenal,” kini tangisnya tak bisa diredam.

Berbagai cara sudah kucoba untuk menenangkan. Mulai dari tentang takdir Tuhan, bukan jodoh, kamu lebih baik, sampai akan ada cinta yang lain. Tapi Ara tetap bergeming, sesenggukan bersama deraian. Dan saat aku mencoba menghiburnya lagi, dia berteriak, “KAMU TIDAK AKAN PERNAH MENGERTI SAKITNYA MENJADI PENGAGUM RAHASIA DAN MENDENGAR ORANG YANG DIKAGUMI MALAH DENGAN TERANG MENGATAKAN MENCINTAI ORANG LAIN DI DEPANMU SENDIRI! KAMU TAK AKAN PERNAH MENGERTI!”

Tentu saja aku mengerti. Memendam cinta sepuluh tahun lamanya. Dan malam ini, saat akan mengutarakan semua, wanita yang aku cinta malah mengaku mencintai pria lain. Bahkan berteriak membentakku dengan emosi. Aku mengerti rasa sakit itu Ara. Aku mengerti.



*Diikutsertakan dalam Flash Fiction Pipet
*177 kata

hawadis howhaw


Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Fiksi Kilat: Aku Mengerti Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

8 komentar:

  1. Oh ya, kalo ingin dimengerti, cobalah mengerti dia terlebih dahulu. Kita punya dua telinga satu mulut, pasti tau kan maksudnya buat apa? your blog so great, keren....

    Salam Kenal Kak Hawadis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, terima kasih pesannya :)

      Hapus
    2. Maaf numpang pertamax, artikel ini singkat tapi cukup menginspirasi, makasih dan salam kunjungan perdana.

      Salam kenal dari Pulau Dollar

      Hapus
    3. Pertamaxnya udah abis gan, cendol mau?

      salam kenal dari Pulau Kepeng

      Hapus
  2. Wah pipet sudah merambah ke anak-anak Jamban. Sukses ya untuk FF-nya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gara-gara ngikutin kamu dulu nih Di.

      Hapus
  3. wah keren kak, tapi msih kurang panjang hehe. sukses terus kak! semoga menang!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaelah, kalo panjang entar jadi cerpen.

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~