Ucapkanlah Insyaallah Saat Berjanji

Assalamu'alaikum.....



Waaahhhh.... Hujan niiihhh.... tak bisa jalan2 lah nih... ya sudah, kita nge-posting saja yah......
("Alhamdulillah yah..." kata Syahrini) Iya mbak, Alhamdulillah...hehehehe

Pas lagi ngumpul-ngumpul bareng dengan temen-temen kampus, ada yang mutar (koq mutar sih?) maksudnya nge-play mp3 lagunya Maher Zain yang judulnya Insya Allah.... kayaknya lagu ini lagi nge-hitz bangetlah, coba aja dengerin di sekeliling kalian,
trus tanyain, "Ada nggak sih yang lebih bagus daripada nge-hitz?" yang lebih mahal banyak...hehehehe

Nah, berhubung temen ane itu ngidupin (bukan nge-play? sama aja) lagu Insya Allah, jadi sekarang kita talking-talking about insya Allah saja yah.... ("Iya, seuatu banget yah..") ya ampun mbak, masih di sini toh....hehehe..

 Insya Allah, merupakan kata yang mungkin selalu kita dengar. "Insya Allah saya akan datang." "Insya Allah saya akan bawa." "Insya Allah..bla bla bla..". Namun, apakah pengucapan atau penggunaan insya Allah di kehidupan sehari-hari sudah benar? apa sudah sesuai dengan yang di ajarkan?
Gimana bisa tau? gue kan lom pernah denger getoohhh? okeh, okeh,,,, ane kasih kisah tentang Insya Allah saja ya.... insya Allah kisahnya kena'.....

..........................

Suatu hari, Sanusi berniat membeli kain untuk membuat baju baru. Sanusi kemudian menabung sedikit demi sedikit, (karena nggak bisa nabung banyak demi banyak,,,,). Lama kelamaan, celengannya sudah hampir penuh. Dan.....di suatu malam yang dingin, sunyi dan sepi, serangga tidak bersuara, angin berhembus pelan, musik rock dinyanyikan dengan pelan, lagu metal didendangkan dengan suara Afgan, akhirnya Samsudin memecahkan kepalanya celengannya. Setelah di hitung-hitung, ternyata  uangnya cukup untuk membeli kain dan membuat baju. ("Alhamdulillah yah..." ). 

Esok paginya, Sanusi pergi ke toko kain sekaligus tukang jahit dengan tujuan untuk membuat baju, "Itung-itung buat baju lebaran" pikirnya. Dengan cepat dia menemukan toko yang dia cari. Setelah melakukan akad, (akad nggak cuma di nikahan aja lho), akhirnya kesepakatan terjadi. Tapi bajunya tak bisa langsung di ambil.

'Minggu ini sedang banyak pelanggan, INSYA ALLAH seminggu lagi  sudah bisa diambil.'

Mau tidak mau, Sanusi harus bersabar untuk menunggu demi keinginannya memperoleh baju baru. Tunggu punya tunggu, seminggu itu  pun akhirnya tiba, dengan perasaan yang senang Sanusi menyongsong toko penjahit tersebut. 

'Maaf, baju anda belum jadi, INSYA ALLAH tiga hari lagi sudah jadi.'

Dengan perasaan dongkol, Sanusi kembali ke rumahnya, dengan kesabaran yang dipaksakan, dia tetap menanti.
Tiga hari kemudian, Sanusi mendatangi toko itu kembali.

'Maaf, baju anda belum jadi, INSYA ALLAH besok sudah jadi.'

Sanusi pun kembali dongkol, dengan sedikit berteriak dia berkata,
'Berapa lama pastinya, jika Allah tidak mencampuri urusanmu?'

....................................
howhaw


Memang, kata “Insya Allah” berarti “jika Allah menghendaki”. Ini menunjukkan bahwa kita tidak tahu sedetik ke depan apa yang terjadi dengan kita. Akan tetapi, jika kita tidak mau melakukan sebaiknya kita katakan saja tidak mau, karena Insya Allah itu sendiri jika dibuat angka statistik akan menjadi, 99% Iya dan 1% bergantung pada Allah.

Dari cerita Sanusi tadi (oh iye, kisah Sanusi tadi ane ceritakn ulang dari versi aslinya kisah Nasrudin Hoja), ternyata kata Insya Allah hanya permainan lidah kita. 'Insya Allah' kita gunakan sebagai legitimasi ketika kita tidak memenuhi janji kita. Toh, saya sudah ucap Insya Allah. Kalo saya tidak datang berarti Allah tidak mengizinkan. Yup, segampang itu kita beralasan. Kita tidak mau tahu apakah kita sudah cukup berusaha atau tidak. Kita gunakan Allah sebagai tameng. Kita gunakan Insya Allah sebagai alasan. Naudzubillah.

Tapi, jangan karena angka 99% tadi, kita malah tak mau membawa yang 1%. Tak mau membawa Allah karena telah sangat yakin. Ane kasi kisah lagi lah. 

.................................


Di waktu yang lain, Sanusi mau membeli baju langsung jadi di pasar, karena dia sempat kecewa ketika beli baju yang belum jadi (maksudnya, beli kain dibuat baju di tukang jahit).

'Mau kemana San?" tanya mamanya.
'Mau ke pasar ma, beli baju,'
'Bilang insya Allah.'
'Kenapa harus bilang insya Allah. Uang sudah cukup dan ada di celana, baju ada di pasar.'

Kemudian Sanusi pergi ke pasar. Di tengah perjalanan ternyata Sanusi kecopetan. Dan dengan wajah murung, Sanusi kembali ke rumahnya.

'Kok cepet amat, mana bajunya?' tanya mamanya.
'Uangnya dicopet orang. Insya Allah....' katanya, dan langsung pergi menuju kamarnya.

.................................

Tapi, tak hanya Sanusi saja yang sempat tak membawa 1% tadi, Rasulullah SAW pun pernah. Dikisahkan, beberapa penduduk Mekkah datang ke Nabi Muhammad saw. bertanya tentang ruh, kisah ashabul kahfi dan kisah Dzulqarnain. Nabi menjawab, “Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan.” Keesokan harinya wahyu tidak datang menemui Nabi, sehingga Nabi gagal menjawab hal-hal yang ditanyakan. Tentu saja “kegagalan” ini menjadi cemoohan kaum kafir.

Saat itulah turun ayat menegur Nabi, “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhan-Mu jika kamu lupa dan katakanlah “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (QS 18: 24)
..............................

Karenanya marilah kita ucapkan Insya Allah dengan sepenuh hati bahwa kita bermaksud melakukan apa yang kita ucapkan. Kita gunakan jadi alat pemacu semangat kita berusaha. Dan jadi penghibur ketika kita tidak mampu mewujudkannya.

Jangan kita ucapkan Insya Allah ketika memang tidak bermaksud untuk memenuhi permintaan seseorang. Lebih baik berikan alasan mengapa tidak bisa. Dan ucapkan Insya Allah apabila kita berjanji dan berusaha keras memenuhi janji itu.

Okeh friends...("Okeh banget yah...") ini dari tadi Syahrini ngapain sih......
Sekian dulu saja ya postingan kali ini, ntar di lanjutin lagi. Insya Allah......




ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh

bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu

reff:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame
but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side

reff2:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah 
Insya Allah ada jalan

turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya

reff3:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way


Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Ucapkanlah Insyaallah Saat Berjanji Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

4 komentar:

  1. Yah, semoga bisa.. hehe. SALAM

    BalasHapus
  2. insya alloh indonesia kebanyakan gak bakal ngelakuin sesuatu yang di insyaalloh in itu yak bang~ wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Insyaallah hanya jadi penghalus kata "nggak".

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~