Kenapa Celaka Itu 12? Sedangkan I Love You Malah 3000?

Assalamu’alaikum…

Belakangan ini semakin sering terjadi perdebatan dan pergunjingan yang diakibatkan oleh sesuatu yang dianggap simbol. Mulai dari segitiga yang diartikan sebagai simbol penyembah illuminati dan dajjal, sampai sajadah yang dianggap sebagai simbol umat Islam dan gaboleh dipake main oleh anak kecil. Serta simbol “:)” yang tiba-tiba mendatangkan ketakutan dan perasaan nggak enak. Semuanya serba simbol.

simbol
1) Simbol satu mata

Sesuatu yang dijadikan sebagai simbol banyak jenisnya. Ada yang berbentuk patung tiga dimensi, rupa binatang, bentuk benda langit, dan ada yang berbentuk angka. Penggunaan sesuatu sebagai simbolik sudah dilakukan sejak lama. Tak hanya untuk pemujaan, melainkan juga sebagai pengingat kekuasaan, mempermudah memahami ilmu pengetahuan, peresmian, dan petunjuk keselamatan.

Penggunaan simbol memang memudahkan beragam hal. Seperti mau menghitung keliling suatu lingkaran, ada simbol phi di situ. Mencari obat-obatan pertolongan pertama, ada simbol palang merah di kotaknya. Cincin di jari manis, simbol sudah punya pasangan. Potong pita atau tumpeng menyimbolkan acara diresmikan. Mendadak ada yang berteriak mengaduh di sekolahan, ada simbol osis yang kesenggol di sana.

Simbol bisa dijumpai dalam percakapan lisan
Kebanyakan simbol yang disadari manusia berupa simbol visual. Bentuk atau tindakan yang bisa dilihat. Padahal, simbol juga bisa didengar atau ditemukan dalam ucapan. Penggunaan simbol dalam pembicaraan lebih dimaksudkan untuk menekankan sesuatu. Misalnya saja kata “demi tuhan”, itu menyimbolkan seseorang sudah bersungguh-sungguh dan menekankan dirinya berkata jujur.

Selain berupa kata sumpah, simbol yang sering sekali digunakan dalam percakapan biasanya berupa simbol angka. Tujuh turunan misalnya, ada simbol angka 7 (tujuh) yang digunakan di sana. Frasa “tujuh turunan” digunakan untuk menekankan bahwa sampai rentang waktu yang sangat lama pun, keadaannya akan tetap seperti itu.


simbol
2) Kaya 7 turunan, abis gali kubur

Pusing 7 keliling juga demikian. Penggunaan simbol angka 7 sebelum kata keliling dimaksudkan untuk menekankan dirinya dalam posisi yang buntu, tak tahu harus meneruskan bagaimana lagi. Sebelas dua belas, digunakan untuk menekankan bahwa perbedaan yang ada teramat kecil, cenderung lebih banyak kemiripannya.

Yang jadi pertanyaan, kenapa bisa angka itu dipilih sebagai simbol?
Dalam simbol pemujaan, patung hewan misalnya, pemilihan bentuk hewan tersebut dikarenakan ada karakter hebat dalam hewan terpilih yang bisa menggambarkan keadaan atau karakter seseorang. Tunas kelapa simbol pramuka juga dipilih karena kelapa bisa tumbuh di mana saja dan ketika tunas itu sudah dewasa dan menjadi pohon kelapa, semua anggota tubuh pohon tersebut bisa bermanfaat. Itu yang diharapkan dalam adanya pramuka.

Penggunaan angka pada suatu kata atau nama biasanya ditujukan untuk memudahkan pengenalan atau dalam hal penyortiran. Misalnya pada pembukuan surat keluar, semakin besar angka yang tertera, makin baru pula surat tersebut saat dibuat/dikirimkan. Penggunaan angka dalam penamaan jalan juga memudahkan lokasi tempat tinggal (misal Jalan Pemuda 1, 2, atau 3). Serta juga bisa bermanfaat dalam penyortiran nomor kontak, istri 1, istri 2 atau istri 3 (istrinya hanya satu, tapi pake tiga nomor berbeda).

Kalo dalam penyortiran, sudah jelas alasannya karena memang angka tersebut menunjukkan urutan. Pada nama jalan juga demikian. Lalu, bagaimana dengan simbol angka pada hal lainnya? Terutama penggunaan angka pada komunikasi lisan. Seperti, kenapa angka 12 yang dipilih untuk menunjukkan hal yang sangat celaka? “Kita benar-benar dalam keadaan celaka dua belas.”


simbol
3) Celaka 12

Angka memiliki maknanya masing-masing
Seperti angka 7 yang melambangkan keberuntungan, angka 4 menyimbolkan kematian dan 13 yang dianggap sebagai kesialan. Atau angka 10 yang menunjukkan kesempurnaan pada hal yang sedang dibahas. Angka lainnya juga memiliki makna yang berbeda, tapi karena jarang muncul pada saat yang dianggap “wah”, efek dari makna tersebut redup dan menghilang.

Walo angka-angka tersebut memiliki makna tersendiri, tapi saat digunakan dalam komunikasi verbal, makna yang dimiliki oleh angka tersebut tidaklah memiliki peranan besar. Karena dalam obrolan, penggunaan angka dalam suatu kata lebih ditujukan pada hal hiperbolik yang menunjukkan keadaan tertinggi.


Seperti pada frasa “kaya 7 turunan”, angka 7 di sana tidak digunakan sebagai keberuntungan. Melainkan hanya menunjukkan suatu rentang dalam generasi. Kalo dipikir-pikir, memang, kekayaan yang tak habis sampai turunan ketujuh itu seperti suatu keberuntungan. Karena kenyataannya, kekayaan seseorang rata-rata akan habis pada turunannya yang ketiga.

Berdasarkan analisis dari tim peneliti Forbes, dari 483 keluarga miliarder terkaya di dunia, sepertiganya merupakan generasi pertama. Dia yang berusaha sendiri hingga memperoleh kekayaan. Dua puluh persen sisanya, merupakan generasi kedua, yang dapat warisan usaha dari bapaknya. Sepuluh persen dari sisanya lagi (13 keluarga) adalah generasi kedua dan generasi keempat. Lalu, hanya 7 keluarga yang bisa mempertahankan kekayaannya di generasi kelima. Tanpa ada satu keluarga pun yang mampu menurunkan kekayaannya sampai generasi ketujuh.


simbol
4) 10 orang terkaya di dunia

Karena belum ada yang sampai mewariskan kekayaannya sampai generasi ketujuh, maka penggunaan angka 7 pada frasa “kaya tujuh turunan” lebih diartikan sebagai batas tertinggi suatu hal. Dalam hal tersebut tentang warisan kekayaan. Kalo celaka dua belas, angka 12-nya apa berarti suatu batasan juga, ya?

Iya, batasan tertinggi dalam hal kesialan
Penggunaan angka dalam komunikasi verbal (obrolan) memang kebanyakan dipakai sebagai batasan. Jadi jika ada angka yang disebut, maka penggunaannya sudah diperhitungkan sedemikian rupa dan terpilih sebagai batasan paling tinggi atau paling rendah. Misalnya saja angka pada bait-bait lirik terakhir lagunya RobinHood Ft. Asmirandah – Salahkah Kita.

Biarlah semua kini kita terpisah
Namun hati kita tetap menyatu
Ku sangat rindu ingin bertemu sampai
Tujuh purnama ku tetap menunggu

Bila waktu terus memanggil…

Pemilihan angka tujuh di lirik tersebut bukan karena biar beruntung saat menunggu, melainkan batasan agar sesuai dengan nada lagunya. Lihat saja, dari angka 1 sampai 10 atau seterusanya, angka 7 lah yang merupakan angka tertinggi yang ketika disebut hanya terdiri dari dua suku kata. Tu-juh.


simbol
5) Asmirandahnya saja

Pada frasa “pusing 7 keliling” tentu tujuhya juga merupakan batas. Saya belum mengetahui apa objek lapangan atau bangunan atau area yang dulunya sangat dikenal masyarakat, tapi saya menduga, orang-orang akan mencapai batas tenaganya saat sudah mengelilingi area tersebut sebanyak tujuh kali. Mari kita cari apa yang mereka kelilingi.

Namun, tujuhnya juga bisa berarti merujuk pada hal yang lumrah menggunakan 7 sebagai batas. Misalnya saja jumlah hari atau lamanya penciptaan bumi. Yang jelas, angka 7 tersebut tetap berperan sebagai titik terakhir (sudah mencapai batasnya). Karena “celaka 12” juga seangkatan dengan “pusing 7 keliling”, jelas pula bahwa angka tersebut merupakan suatu batas tingkatan tertinggi dalam kesialan.

Apa yang lumrahnya ada 12?
Dulu saat dengar ceramah, disebut celaka 12 karena merujuk pada Rukun Iman, Rukun Islam dan Rukun Ihsan. Rukun Iman ada 6, Rukun Islam ada 5 dan Rukun Ihsan ada 1. Jumlahnya 12, yang dilanjutkan oleh penceramah bahwa jika orang tidak mengerjakan keduabelasnya, maka celakalah dia. Begitu kalo dari sudut pandang Pak Ustaznya kala itu.

Karena nggak semua orang dapat ajaran atau dengar ceramah tentang hal tersebut, bahkan tidak sampai dijadikan peringatan seperti sekaten, sepertinya istilah celaka 12 bukan berasal dari sana. Namun, tentu saja sangat boleh percaya dengan ceramah asal “celaka 12” versi tersebut, karena memang hal itu juga membantu mengingatkan kita untuk terus menjaga ketaatan.

Kalo menurut saya, sesuatu yang dikenal oleh banyak orang dan berjumlah 12 itu, ya, jumlah angka pada jam dan juga jumlah bulan dalam satu tahun. Sehingga, celaka 12 itu merupakan istilah yang menunjukkan keadaan gawat yang sudah mencapai batas tertingginya. Gampangnya, dilihat per hari dalam setahun penuh (12 bulan), itulah keadaan paling gawat yang pernah dialami.

Lalu, bagaimana dengan I Love You 3000?
Beberapa hari kemarin ada yang mengejek begini, “make WC umum saja bayar 5000, masa I Love You cuma 3000, murah amat~”. Tentu saja itu hanya ejekan. Yang dibandingin saja berbeda jauh, satunya dalam angka nilai rupiah sedangkan satunya lagi merupakan ungkapan kuantitas perasaan.

Berdasarkan penjelasan tim Marvelnya sendiri, kalimat tersebut berasal dari celotehan anaknya pemeran Ironman (Robert Downey Jr.) di kehidupan nyatanya, dianggap sweet oleh sutradaranya, lalu dimasukin ke filmnya. Ada juga yang menganalisis bahwa 3000 tersebut merupakan jumlah menit semua film Marvel yang pernah tayang. Terserah mau memercayai yang mana.


simbol
6) I am Irove you 3000

Yang jelas, angka 3000 tersebut juga merupakan suatu batasan. Jika kalian masih ingat dengan pelajaran Ekonomi SMA, ada bab yang membahas tentang pendapatan per kapita (GDP) suatu negara. Angka 3000 (USD) merupakan angka keramat, karena sejarah mencatat, negara yang GDP-nya menembus angka $3000 tersebut akan mengalami ledakan kemakmuran (apalagi sampai $3800). Roda ekonomi meningkat, hal ini dikenal dengan sebutan revolusi konsumen kelas menengah. Daya beli dan tingkat pendidikan di negara tersebut sudah tinggi. (Silakan searching sendiri kalo nggak percaya)

Sehingga, I Love You 3000 bisa dipautkan dengan batasan yang sama seperti hal tersebut. Ketika dia sudah mengungkapkan bahwa cintanya sudah sampai 3000, maka kemakmuran dalam hubungannya sudah sangat terasa. Daya memahami dan saling mengertinya sudah tinggi. Namun, tentu saja untuk mencapai 3000 tersebut juga tidak mudah. Karena nyatanya, mencapai tahap “I love you two (too)” saja sudah berat. Padahal baru two, dua. Gimana mau bisa 3000~



Sumber gambar:
1) https://www.merinding.com/2018/02/sejarah-dan-fenomena-simbol-the-all-seeing-eye.html
2) https://www.youtube.com/watch?v=yAavdWiEEmI
3) https://devistory.wordpress.com/2015/07/03/celaka-12/
4) https://www.kompasiana.com/handikacoverz/55abb1b76f7e61f109b738a8/10-orang-terkaya-sedunia-versi-forbes
5) https://www.youtube.com/watch?v=0PkT9w-T2_w
6) https://www.youtube.com/watch?v=a0qC7lG3Vfc
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kenapa Celaka Itu 12? Sedangkan I Love You Malah 3000? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

16 komentar:

  1. Ternyata begitu teori konspirasinya. Saya kira cuma sebutan dari orang yang pertama kemudian diikuti orang lain jadinya terbiasa. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya, saya sebenarnya lebih tertarik siapa yang memulainya pertama kali. Siapa yang pertama kali ngasih tau kalau angka 4 itu berarti mati, angka 13 berarti sial, dan seterusnya.

      Hapus
    2. Untuk mengetahui siapa yg pertama kali mengatakannya itu lebih sulit. Karena manusia bisa memikirkan hal yg sama, dan tidak saling berkomunikasi dengan semua manusia di dunia. tak ada waktu sebagai kepatenan yg bisa jadi standar.

      seperti saat kamu berpikir kenapa ada polisi tidur dulu, saya memikirkan itu juga tanpa tau kalo kamu berpikir begitu juga, yoga juga berpikir hal yg sama, dian ternyata juga sama. seperti itu..

      yang lebih bikin saya tertarik ya kenapa org pertama tersebut bisa berpikir seperti itu? lalu diiyakan oleh banyak orang.

      Hapus
    3. Soal angka 4 itu kan karena di Jepang atau Korea punya arti lain selain angka itu sendiri, yakni mati atau kematian. Entah siapa yang pertama berpikir begitu. Tapi ya intinya pasti ada kesepakatan dengan orang lain, hingga akhirnya turun-temurun.

      Hapus
    4. Kalo yang tentang angka 4 ada kok itu aku kasih link di atas kenapa empat disebut angka kematian.

      ..dan seperti yang selalu kukatakan di bahasan tentang mitos, bukan siapa yg pertama kali mengatakan, tapi saat ada yang mengatakan semuanya merasa punya pemahaman yg sama setelah melalukan pengamatan. sepakat jadinya.

      Hapus
    5. Gara-gara jawaban Haw soal pemikiran yang sama, gue jadi mikir lagi apa emang manusia otaknya diprogram untuk memikirkan hal yang "di dalam jangkauan" saja? Kayak apa yang kita pikirkan ternyata di tempat lain yang jauh di sana juga ada orang yang berpikiran sama, itu berarti.. otak manusia itu.. hm.. butuh temen curhat nih gue.

      Hapus
    6. hmmm... aku belom pahma maksud di dalam jangkauan itu. tapi kalo menganggap berpikiran sama tapi jauh dan seolah terhubung, mungkin bisa jadi. asal mengalami kejadian mirip2 sebelumnya. otak kan tempat memproses informasi. jaid kalo diisi hal yg mirip2 bisa memunculkan pikiran yg sama.

      kayak pas aku berpikir kenapa di kampung isinya anak kecil mulu. balitanya banyak. lalu melihat informasi listrik belum ada. gak ada kegiatan. berarti ya orangtuanya "berkegiatan dalam gelap" jadinya tiap malem.

      nah, beberapa minggu lalu, saya menonton standup komedian dari timur, juara 4 suca 2 klo gasalah, dia juga berpendapat hal yg sama. listrik gak ada, gak ada kegiatan, anak masing2 keluarga banyak.

      kalo berbeda informasi yg didapat sebelumnya, walo diberi kata yg persis, sepertinya akan mengelurkan pikiran yg berbeda. saya pernah mencobanya, menyebut kata "BULUS", di pikiran saya yang muncul akal bulus. tapi di pikiran teman saya dia bilang munculnya minyak bulus.

      tentang kesepakatan bersama, yang jadi mitos atau apalah itu nyebutnya, berarti mereka juga menerima informais yg sama, mengamati dalam waktu yg sama, dan menyimpulkan yg sama. walo berjauhan, tapi saat ketemu mereka membahasnya bersama. eh pemikirannya sama.

      Hapus
    7. Gue butuh ketemu langsung untuk menjelaskan isi kepala gue nih. Susah banget kalau diketik, karena bakal panjang dan khawatir gak nangkap hahaha. Tapi masa gue harus ke Jakarta lagi buat jelasin ini doang wkwkwkw

      Hapus
    8. Kan sudah ada teknologi telepon dan video call, bang

      Hapus
    9. Ada po, Wi? Gimana makenya? Coba kamu praktikin cara kerjanya ke nomorku dulu.

      Hapus
  2. Baca tulisan ini saya pusing 7 keliling. Ada puyer bitang 7 gak?

    Loh.. loh... kenapa harus 7? Tanggal lahir saya juga angka 7. Apa-apaan ini?

    KONSPIRASI!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ada, Bang. baca sekali lagi saja, lumayan bisa jadi pusing 14 keliling.

      7 angka keberuntungan, Bang. Beruntung berarti bahagia, pasti ketika Abang lahir, orang tua anda merasa beruntung dan penuh kebahagiaan.

      Hapus
  3. Soal celaka 12 itu gue tahunya rada telat. Zaman bocah enggak diajarkan. Baru tahu ketika SMK ngobrol sama teman yang dari MTS gitu. Ini gue tadinya malah lupa kalau ada begituan. Baca tulisan ini jadi ingat lagi.

    Masih sempet-sempetnya menyelipkan angka keramat 3.800 yang orang awam jarang mengetahuinya. Bagi siapa pun yang belum paham dan penasaran dengan angka itu, pasti membutuhkan penjelasan sebanyak 3 part untuk menemukan esensinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajar kalo tentang celaka 12 dilupakan, nggak pernah masuk soal ulangan harian juga. Yang rukun islam 5 aja juga banyak yg udh lupa, kok.

      Angka itu ternyata angka yg beneran ajaib. Batas minimal kemakmuran dalam pendapatan per kapita itu $3000, jadi kalo pendapatannay sendiri dari blog sampe melebihi ($3800) bakal booming. banyak investor yg akan membicarakannya. dan ya benran kan... jadi banyak yg ngomongin tentang angka tersebut dulu.

      Hapus
  4. Saya lebih parah berarti? Baru tahu ini ada istilah celaka 12. Apakah saya harus mengaji dengan pak ustadz yang dulu anda dengarkan ceramahnya, Haw?

    Bayar parkir yang 2000 rupiah aja berat, ini malah nemu bayar WC umum 5000. *Mending ku tahan saja rasa BAB dan BAK ini*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak parah Wis. kan saya udh bilang kalo gak semua orang pernah mendengar atau diajarkan hal itu, nggak kayak "syahadatain". itu aja.

      5000 klo buang aer besar atau mandi Wis. Namun adakalanya kita terpaksa... xD

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~