Kekosongan Bisa Membuat Kita Kesal Sekaligus Bahagia

Assalamu’alaikum…

Barusan saya terngiang lagu Kosongnya Dewa 19 yang entah kenapa bikin ngerasa lagi dalam keadaan tersebut. Tubuhnya di sini, jiwanya entah di mana. Walo sudah pergi ke pasar yang ramai biar nggak perlu mecahin gelas, tetap saja merasa sepi. Sendiri memikirkan kamu lah pokoknya. Sepulangnya dari pasar, saya melewati rumah yang tak terurus. Rumah kosong dong itu. Lalu muncul pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran.

kosong
1) Kosong

Rumah kosong atau rumah yang ditinggal oleh pemiliknya sering dikaitkan dengan hal mistis. Katanya, akan dihuni oleh setan. Permasalahannya begini, untuk spesies setan, tempat tinggalnya tidak sampai terkena pajak. Sehingga, jika dia mau tinggal di mana pun, nggak akan ada pemungutan penghasilan kemenyan dan sesajen tahunan.

Kata Pak Ustaz, tugas atau pekerjaannya setan adalah menggoda manusia untuk berbuat hal tercela. Kalo setannya tinggal di rumah kosong, yang notabene nggak ada orangnya, bukankah itu jadi tidak efisien saat bekerja ngegodainnya? Belom lagi kalo rumah kosongnya berada jauh dari lalu lalang orang lewat. Mau godain siapa coba kalo begitu?

Kosong menjadi keadaan yang tidak diinginkan oleh pemilik
Terlepas dari pemilihan tempat operasi oleh spesies setan yang sepertinya menggunakan logika kosong tersebut, bagi spesies manusia, kekosongan merupakan hal yang menyebalkan. Kecuali jam kosong pas pelajaran. Misalnya saja dompet kosong, kulkas kosong, chat kosong, saldo pun demikian. Akibatnya, orang akan berusaha menjauhi keadaan tersebut.

Dompet dimasukin lembaran kertas atau bon belanja. Botol sampo diisi air. Keadaan kamar kosong, sunyi, nyalain musik nyaring-nyaring. Chat kosong, asal nyamber akun di media sosial. Rumah kosong, ngajak pacar ke rumah. Biar terasa ada yang ngisi saja. Walo yang terakhir tadi malah salah isi, perut pacarnya malah yang nggak kosong lagi. Dibawain martabak.

kosong
2) Bilang rumah kosong, yang isi malah perut

Pemilik merupakan orang yang mempunyai hak atas sesuatu. Pemilik rumah, pemilik hotel. Bagi yang memiliki, keadaan kosong merupakan hal yang membuatnya sedih, bimbang dan takut. Pemilik hotel yang semua kamarnya kosong terus menerus, bisa membuat bisnis perhotelannya bangkrut. Menyeramkan. Berbeda halnya dengan orang yang tidak memilikinya.

Bagi  pencari, kosong justru hal yang membahagiakan
Orang yang tidak memiliki sesuatunya, yang bisa dia lakukan ya mencari. Nggak punya kendaraan sendiri, nyari tiket kursi yang masih kosong. Nggak punya rumah, nyari kosan yang kamarnya kosong. Nggak punya perasaan, nyari orang yang keberaniannya kosong. “Hajar terus Bang, mumpung nggak bisa ngelawan.”

Meskipun terlihat berbeda, pemilik maunya nggak kosong dan pencari maunya yang kosong, tapi tujuan keduanya tetaplah sama. Membuat keadaan yang kosong tersebut menjadi berisi atau nggak kosong lagi. Pemilik akan bahagia kalo tempatnya ada yang ngisi, dan pencari juga bahagia kalo dirinya yang mengisi tempat kosong tersebut.

kosong
3) Nemu yang kosong buat diisi

Itu berarti, tujuan semua pihak adalah mengisi kekosongan
Karena memang, kekosongan yang berkelanjutan itu sangat menyebalkan. Selain dalam hal bisnis dan kebutuhan pokok harian, kekosongan dapat menyebabkan situasi jadi lebih rumit. Misalnya saja sedang dalam keadaan pikiran tertekan, jika kita nggak ada kegiatan, kosong, yang ada malah mendadak menangis. Mendadak emosi. Makan pun nggak berasa sama sekali. Makanya, jangan heran kalo banyak motivator yang menganjurkan untuk menyibukkan diri saat kita lagi sedih-sedihnya.

Setelah kita sadar bahwa kekosongan itu merupakaan keadaan yang menyedihkan, mulai sekarang, jangan biarkan keadaan tersebut lebih sering muncul. Berusahalah untuk mengisinya. Untuk itu, kalo ada suara tangisan sedih dari rumah kosong, jangan malah kabur. Itu rumah cuma minta diisi.

Sudah, ya, selamat saling mengisi.

Nggak nungguin dan nebak-nebak bahasan tentang hati kosong di akhir artikel, kan? Terima kasih, karena memang sampai lubuk-lubuknya pun udah terisi semua hal tentangmu saat ini.

Acuhmu.

Diammu.

Cemberutmu.

Tawamu.

Kesalmu.

Sedihmu.

Kepedasanmu.

Lagu favoritmu.

Menu Hokbenmu.

Sumengmu.

Parutan kunyitmu.

Benci bawang gorengmu.

Takaran beras tiga genggammu.
….
...


Sumber gambar:
1) http://sainskerta.com/cinta-kosong/
2) https://www.vidio.com/watch/1204894-14-hal-yang-terjadi-saat-cewek-bilang-sayang-rumahku-kosong
3) https://www.99.co/blog/indonesia/rumah-kontrakan/
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kekosongan Bisa Membuat Kita Kesal Sekaligus Bahagia Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

10 komentar:

  1. Saling mengisi seperti buruh dan kapitalisma agar roda perekonomian tetap berputar gitu ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak finance mah larinya ke situ mulu...

      Hapus
  2. Mungkin aja setan yang tinggal di rumah kosong itu introvert, Haw. Dia enggak mau ketemu siapa-siapa, meskipun hantu tetap tak terlihat dan sudah menjadi tugasnya untuk mengganggu manusia. Tanpa harus membisikan ini-itu, mereka udah capek duluan mendengarkan manusia yang banyak maunya. Alah, apaan coba. Wqwq.

    Tumben enggak ada tukang somay di penutup tulisan.

    Tambahan: suara kentutmu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha... kalo komen begitu ke ustaz, bakal dijawab gini, Yog, "saat kamu berpikir bahwa setan nggak salah, saat itu setan sudah berhasil menghasut." ribet.

      ini bukan V-sika woy....

      belom pernah dneger kalo itu Yog.... ini yang udah diketahui saja.

      Hapus
  3. Sama dengan hati yang kosong.
    Hati yang kosong adalah rejeki bagi para pencari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah masih penuh, Bang, mungkin rejekinya abang bukan di hati, tapi di otak.

      Hapus
  4. hahaha menu hokben, bikin saya kangen.
    Tapi takut rekening bisa cepat kosong.
    Mendingan kan hati kosong atau rekening kosong nih? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. enakan dua-duanya keisi mbak, Rey. xD

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~