Fiksi Kilat: Harapan Setiap Bapak

memfiksikan

“Bagaimana menurutmu tentang keperawanan, Nak?”

Minggu malam ini, setelah makan malam yang biasa di rumah, aku bertanya pada anak gadisku tentang kesucian yang dimiliki oleh seorang perempuan. Hal ini menurutku sangat penting dan perlu selalu diingatkan. Karena di masa kemajuan teknologi dan kebebasan mengakses informasi ini, para remaja semakin menyepelekan kesucian dirinya dengan dalih menjadi manusia bebas dan open minded.

“Keperawanan itu mutlak dijaga hingga akad pernikahan dilakukan, Pak. Memang, perempuan yang masih perawan, tidak menjamin memiliki sifat yang baik. Namun, hubungan seksual di luar pernikahan itu merupakan tindakan yang salah. Semua agama, konsep etika, hukum, dan dalam pendidikan pun sepakat untuk menetapkannya sebagai perbuatan terlarang dan tercela. Sehingga, walau belum tentu keperawanan menjadi pertanda perempuan itu baik, setidaknya, dengan menjaganya kita sudah menghindari satu perbuatan buruk yang tidak pantas.”

Anak gadisku terus menjelaskannya dengan sungguh-sungguh. Makin panjang lebar dia mengucapkan kalimat-kalimat yang menunjukkan prinsipnya dalam menjaga pergaulan, makin lebar pula senyum yang tergariskan di wajahku. Sebagai seorang bapak, mengetahui anak gadisnya masih terjaga, tentunya sangat melegakan.
Baca juga: Harinya Ayah
“Bapak nggak perlu khawatir. Meski tiga bulan kemarin bapak nggak bisa tiap hari memantau keadaan Dinda secara langsung karena sedang ke luar kota, Dinda nggak pernah macem-macem, kok.”

Aku sungguh bersyukur mengetahui anakku masih terjaga kesuciannya. Karena menyebalkan sekali melihat anak remaja saat ini yang mudah menyerahkan semuanya dengan mengatasnamakan bukti cinta. Kesuciannya diberikan begitu saja.

“Bapak fokus saja dengan perusahaan tambang barunya. Penuhi persyaratan yang diperlukan, biar nggak terjadi penolakan warga seperti perusahaan tambang lain.”

Tiga bulan lalu, aku menemui mentor yang sekaligus guruku. Beliau menjelaskan, jika perusahaan tambang baruku ini mau produksinya lancar dan maju pesat, aku harus mengambil kain kafan perempuan perawan yang meninggal di hari Jumat. Susah memastikan keperawanan perempuan lain yang meninggal di hari Jumat. Namun, kalau itu anakku sendiri, tak ada keraguan lagi tentunya. Lima hari lagi.



Sumber gambar:
https://queer-voices.com/the-virginity-of-a-bisexual/
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Fiksi Kilat: Harapan Setiap Bapak Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

16 komentar:

  1. Betul-betul bisa langsung jadi ini anak kalau bikin fiksi kilat. Saya awal-awal sempet mikir bakal ada inses kayak Oldboy. Hahahaha. Ternyata belok ke yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku belom hatam nonton oldboy, Yog. dapet idenya dari medsos juga yang menfess2an ngaku open minded kalo udh seks bebas. tinggal tambahi formula mendukung atau nggak. atau keduanya.

      Hapus
  2. Tadinya gua berharap ada hubungan apaaa gitu antara ayah dengan anak. taunya malah lebih bejat. sialan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hubungan apa lagi yang kamu harapkan dari seorang bapak dan anak, Man, selain hubungan darah?

      Hapus
  3. "CC: @KPAI_official, @DivHumas_Polri" -Dharma Kusuma.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Tapi ini kan kejadiannya di negara luar, Bang~"

      Hapus
  4. Hah? Aku melongo dong baca endingnya. Haha sumpah keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiatik kalo bapak udah nanya ke arah2 situ...

      Hapus
  5. ya allah tinggal 1 hari lagi. Besok udah jumat:( alias napa endingnya selalu bikin shock jantung siiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat jalan dinda. jasamu atas kelancaran industri tambang akan selalu kami kenang.

      Hapus
  6. Weeeeey. orangtua durhaka tuh ada nggak sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, tapi masuknya durhaka ama Tuhannya. Dikasi kepercayaan memiliki anak, malah digituin.

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~