Hubungan Pacaran Selalu Diawali Kecurangan

Assalamu’alaikum…

Sudah sejak lama mantan menjadi bahasan yang selalu diperbincangkan sebagai objek bersalah. Mantan itu awalnya berstatus sebagai pacar. Namun, karena ada tindakan dia yang dianggap menyimpang, curang dan salah, akhirnya hubungannya dikandaskan. Menurut saya, seorang pacar yang berbuat curang atau kesalahan itu merupakan perbuatan wajar. Kenapa? Karena sedari awal jadian, emang dimulai dengan kecurangan.

nembak


Begini, ingat nggak apa yang kita lakukan saat akan masuk perguruan tinggi? Mengikuti tes. Kita harus belajar lebih keras dan harus banyak menjawab benar soal-soal yang diberikan. Sehingga kita bisa diterima atau lolos masuk di perguruan tinggi yang kita targetkan.

Lalu, pernahkah kalian mendengar saat orang mau menjadi polisi? Mereka harus melalui tes terlebih dulu. Ada tes fisik, tes kesehatan dan tes tertulis. Porsi tes tertulisnya biasanya lebih sedikit, sih. Jadi jangan heran kalo polisi banyak yang hebat dalam adu otot dan lemah dalam berlogika.

Serta juga saat kita mau membuat surat izin mengemudi. Kita juga diharuskan mengikuti tes. Ada tes drive (mengemudi) dan tes pengetahuan peraturan berlalu lintas.

Hubungannya apa dengan pacar atau mantan yang melakukan kecurangan?
Kalo tidak yakin akan lolos saat mau masuk perguruan tinggi, atau saat akan masuk polisi, atau saat akan membuat SIM, apa yang kebanyakan orang lakukan? NEMBAK. Iya, kan? Kalo kita nembak, maka sudah bisa dipastikan perjalanan masuk kita menjadi lancar dan SIM mudah didapatkan. Namun, tentu saja itu perbuatan curang.

nembak

Nah, saat akan jadian, apa proses yang kalian lakukan? Nembak. Mengatakan “aku cinta kamu”, ditanggapi “aku juga cinta kamu”, baru deh jadian. Hei… itu sebuah kecurangan. Sejak awal hubungan kalian sudah dibangun dengan proses curang. Jadi jangan heran atau kesal kalo ujung-ujungnya akan ada kecurangan-kecurangan lainnya.

Mestinya gimana?
Kembali pada saat akan masuk perguruan tinggi. Dikatakan nembak atau curang kalo kita membayar dulu (di luar biaya tes, aka nyogok), ikut tes sebagai formalitas, lalu diterima. Sedangkan kalo yang nggak curang, biasanya ikut tes, diterima, lalu kalo mau ngasih bayaran ama siapa juga, ya, silakan. Karena bayarannya itu akan dianggap sumbangan, malah dianggap dermawan.

Begitu pun dalam percintaan. Harusnya setelah berbagai pertimbangan, jangan nembak dulu. Namun, ajak jadian. Maksudnya, jangan katakan “aku mencintaimu” terlebih dulu, tapi ajak  “pacaran, yuk”. Kalo udah diterima, baru deh katakan ungkapan perasaanya. Kalimat cintanya itu nggak bakal jadi kecurangan, malah diperlukan untuk terus memperkuat hubungan.

Nembak = Bilang i love you

Registrasi = Ngajak jadian 
         *   orang banyak yang ketuker 
         **  dan banyak yang nembak saat registrasi
         ***hanya berlaku sebelum jadian

Ini belom jadian udah ngaku cinta-cinta aja. Belum juga diterima perguruan tinggi, udah bayar-bayar aja. Curang dan merugikan.

Orang bilang, mengungkapkan perasaan sebelum jadian itu penting, sebagai pengakuan
Padahal pengakuan itu tidak diperlukan. Yang lebih penting itu bukti dan kesaksian. Karena pengakuan kebanyakan bertentangan dengan apa yang diungkapkan. Misalnya, orang yang mengaku teman, tahu-tahunya malah musuh yang bertopeng aja. Di belakang selalu menggunjingkan kita dengan keburukan.

Nah, dari itulah, Malin Kundang bukanlah anak durhaka. Dia nggak mengaku sebagai anak ibunya bukan karena dia tinggi hati. Ibunya saja yang nggak peka dan kurang mengerti.

Kalian tentu pernah mendengar ungkapan ini:

“Orang baik nggak akan mengaku baik”, atau

“Nggak ada maling yang ngaku maling”.

Atau mungkin kalian pernah melihat Instagram seseorang yang membuat caption “Ih, gemuknya aku” padahal di foto itu badannya kurus banget. Juga banyak yang mengaku cinta tapi aslinya mendua. Itu artinya apa? Dalam pengakuan, orang justru mengatakan hal sebaliknya. Makanya diperlukan adanya bukti dan kesaksian. Yaitu orang lain di luar pihak utama, yang bersaksi mengatakan yang sebenarnya.

nembak

Maling nggak akan ngaku maling. Tapi dengan adanya bukti dan saksi, maka bisa disimpulkan apa benar dia maling atau bukan.

Begitu pun Malin. Nggak akan mengaku Malin. Karena kalo mengaku, nanti orang malah nggak percaya. Makanya dia bilang bukan. Eh, malah dikutuk. Sungguh ibu dan warga yang kurang peka. Malang sekali nasibmu, Malin.

Bagitu pun denganku. Aku tidak pernah mengaku mencintaimu, tapi terbukti dari tindakanku dan keterangan temanku kalo aku melakukan hal sebaliknya. Bukan hanya karena aku mengerti hukum tentang “pengakuan”, tapi aku juga tidak mau melakukan kecurangan. Aku tidak mau hubungan kita diawali dengan tindakan ilegal, karena bisa jadi berujung kehancuran. Akan kuungkapkan semuanya kalo kita sudah resmi jadian.

Jadi, bersediakah kau jika kita berada dalam satu ikatan?






Hoeks… jijik w ngetiknya.




Sumber gambar:
1) http://fbcoverocean.blogspot.co.id/2012/09/cute-couple.html
2) https://musik.kapanlagi.com/jukebox/aksi-cara-cowok-nembak-ini-bikin-cewek-klepek-klepek-eab324.html
3) https://www.youtube.com/watch?v=x9NZC4XedsI
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Hubungan Pacaran Selalu Diawali Kecurangan Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

23 komentar:

  1. Huahahaha ternyata aku pernah dibohongin:(

    Trus ini ngape ibu malin dan warga dibilang kurang peka. Yawlaaa aq kzl.
    Penutupnya soswiiittt bgt bangkeee. Aku terharu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apanya yg soswiiiiiittttt... mual saya.

      yaiyalah. mereka kan harusnya mengerti apa yg lagi malin pikirkan, perbuatan mengutuknya itu malah nyiksa diri loh. coba bayangkan ketika ibunya malin meninggal, gak punya siapa2. ada anak, eh udah jadi batu. gak ada keluarganya yg mandiin. kalo saja lebih sabar, mungkin akan tiba waktunya jadi bahagia. si malin yg kaya kan bisa membelikan rumah buat si ibu diem2. ibunya jaid terlihat berada, mantunya bisa nerima. akhir bahagia.

      Hapus
  2. ...

    Yang bagian Malin Kundang bikin aku mikir, "Wah bener juga sih. Haw memang blogger yang berilmu... menyesatkan."

    Nah yang pas bagian registrasi.... AAAAAAAAK HAAAAAAAW. AKU BAPEEEEEEEEER. Aku jadi flashback waktu pacaran sama mantan (yang kamu tau pasti itu siapa). Huaaaaaaaaaaaaaa. Boro-boro ngomong sayang sebelum jadian, pas dah jadian jaraaaaaaang banget ngomong sayang. Gantinya "Fuck you." Huhuhu. Terus aku mikirnya jadi pas kami awal jadian, dia itu registrasi bukan nembak. Soalnya tau-tau dia nanya mau jadi pacar apa enggak. Pas deket pun sekitar setahunan, aku suka sama dia dan mikir dia juga suka sama aku. Tapi nggak ada yang berani bilang sayang. Pas aku tanya, "Kita ini sebenarnya apa?" baru deh dia registrasi. Eh itu bisa dibilang registrasi kan namanya?

    Anjeeeeeer Ichaaaa. Masih nggak puas-puas curhat di blog sendiri. Di blog orang pun juga curhat. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok curhatmu malah keliatan romantis gitu. kata fuck you aja bermakna cinta. beneran gak mau balikan lagi? hehehe..

      Hapus
  3. Katakan bang, apa hal yang melatari tertulisnya dan terunggahnya tulisan ini?!?!?!?!

    /angguk2 geleng2/

    gue bakal share tulisan ini, huehehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha... nggak ada latar khusus, bawaan kepepet update aja karena dua draft dinilai gak layak terbit. xD

      Hapus
  4. Menurut saya, nembak itu ngajak pacaran. Bilang perasaan, itu masuknya ke hal yang lain. Kan saya cuma pengin jujur. Soal dia menanggapi perasaan itu atau nggak, juga udah masuk ke persoalan lainnya.

    Jadi, belakangan ini kalau menjalin hubungan, ya jalan gitu aja. Udah bukan bocah SMP lagi, udah sama-sama tahu soal perasaan dan hal lain yang lebih penting dari soal nembak-nembak. Wqwq. Apalagi segala registrasi itu yang kamu tulis.

    Itu kayaknya saya anggep biaya nikah nanti pas ngelamar.

    Taek, ah, komen apa barusan. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip yog... :-bd

      apalah saya yg masih baru ini suhu, belum bisa bersikap dewasa soal hubungan2. ahahaha... klo dibaca yg ekspert mah diketawain tulisan saya ini. xD

      Hapus
  5. Bisa aja ini blogger..pemikirannya itu, sungguh luar biasa.
    Dari kasus bikin SIM masuk ke acara tembak-menembak...

    Omong-omong, dijaman sekarang apa masih ada sih praktek "nembak" buat masuk ke perguruan tinggi? *haha buta banget ini, masalah beginian*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ada bang nembak2 perguruan tinggi. nembak2 masuk sekolah favorit aja masih ada. :( ya gimana, anak mudanya udah diajarain melalui proses pacaran, "kalo mau diterima ya nembak"

      Hapus
  6. Itu kalimat yang terakhir tidak ada yang mau menjawab gitu? Jangan jijik dulu mz, siapa tahu tiba-tiba ada yang nyamber dengan penuh semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha.. kayaknya nggak ada yg bakal ngejawab deh, Mas. yg muntah mungkin ada. xD

      Hapus
  7. logikanya masuk akal juga yaak, pacaran sama dengan berbuat kecurangan dan pengakuan juga adalah bulshit tanpa didahului registrasi jadian tapi ikatan apa dulu niii..

    Kalau ikatan di luar registrasi resmi yang nggak tercatat di kantor KUA sama saja dengan illegal kan, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah... sungguh benar sekali kalimatmu. bahwa pernikahan adalah hunbungan alwan jenis yg legal. :-bd

      Hapus
  8. Aduh tulisannya ngena banget dihati. btw cara penulisannya tertata apik dan sangat rapi yah mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. maklum Mas, ngetiknya di komputer. kalo pake tulis tangan pasti acakadut ini. :p

      Hapus
  9. Berharap ada yang nyamberin, "Ayuk, Bang... Kita berikatan. Ikatan kovalen."

    Bahasa "nembak" tuh emang kampret ya. Suka dibelokin artinya. Kayak ada orang bilang, "Lu abis di tembak si? Kok seneng? Kirain lu mati?" :')

    Ada lagi:"nembak di luar". Itu apa ya artinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tolong ya jangan bawa2 kimia ke sini. saya pernah dibuat pusing ama reaksi redoks.

      nembak di luar itu apaan dah? saya juga gatau, Rob. kalo tau udah tak masukin bahasan biar agak panjangan.

      Hapus
  10. Pengen maki boleh? Wkwkwk :D

    Baru kali ini ada yg pro dengan Malin. Sungguh di luar batas. Pemikiran yg menakjubkan. Halah.

    Oh gitu ya Haw, ya uda deh aku jadi bisa maafin mantan. Maacih yawn :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayangnya walo dibolehin gak bakal kena. weeeeeekkkk...

      karena malin perlu dibela. semua org punya hak untuk tidak jadi batu.

      Hapus
  11. ahahaha... dua draft udah tiga halaman padahal. yah, postingan kayak gini emang paling aman, may.

    tolong jangan terlalu baper..

    kalo kata rangorang mah, yang penting jalanin aja dulu~

    BalasHapus
  12. Haha.. gak peka berarti ya ibunya Malin, Mas? Baru tahu aku..
    Jangan jijik gitu, Mas. Di zaman now sekarang ini kadang gak melulu cowok yang nembok, tapi cewek duluan juga banyak. Aneh gak sih, atau memang masanya gitu :D
    #Pengalaman.. ha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha.. sepertinya begitu. harusnya bisa berakhir bahagia jika tidak dikuasai amarah.

      bukan perihal nembak menembaknya, jijik ama kalimatnyaaaa... xD

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~