Kopdar Bareng Anak-Anak Jabodetabek

Assalamu’alaikum...

Untuk membuat cerita tentang kopdar, pengin sekali rasanya kerasukan Imas Agustini atau Dwi Nanoki biar bisa menceritakan secara panjang lebar, detail, dan menarik. Atau kerasukan Yoga biar ceritanya lucu dan menghibur. Karena jujur saja, saya tidak pandai menceritakan tentang keseharian.

Berang-berang makan cokelat, berangkat...
Hari itu saya berangkat pagi sekali. Karena mesti naik angkot dua kali. Belum lagi ngetemnya. Minggu pagi pukul setengah tujuh, saya sudah berada di stasiun Bogor. Nungguin kereta yang akan berangkat. Janjian dengan Yoga di stasiun Tanah Abang pukul delapan, yang kalo berangkat setengah tujuh pasti nggak bakal telat.

Tapi keretanya malah kagak berangkat. Ngetem. Jam tujuh kurang lima belas menit baru berangkat. Mestinya masih aman, tapi keretanya juga antri di beberapa stasiun. Jadinya pasti bakal telat. Pasti bikin Yoga nunggu. Dan nunggu itu nggak enak. Dan nggak enak itu mesti dikasih kucing. Berarti pas saya nyampe Tanah Abang, kucing-kucing di sana akan bahagia.

Di dalam kereta, saya duduk sambil membaca buku. Di sebelah saya, duduk seorang gadis, yang natap tablet ngeliatin produk di blanja.com. Sesekali dia tersenyum. Wajar, pasti produk yang diincarnya sedang diskon. Atau mungkin juga dia lagi dapet voucher karena merupakan pengguna telkom. Maklum, blanja.com itu kan e-commerce yang bekerja sama dengan telkom dan sering memberikan diskon harian sampai mingguan. E-commerce ini juga bekerja sama dengan ebay yang merupakan salah satu marketplace terbesar di dunia. Jadi, nggak heran kalo banyak yang mau membeli berbagai produk di blanja.com.

blanja.com
Blanja.com banyak diskon
Selain banyaknya diskon, tampilan situs blanja.com juga sangat keren. Kagak ribet. Navigasinya mudah, jadi kalo mau nyari produk yang kita inginkan itu gampang banget. Bahkan kita bisa menentukan mau memperoleh produk tersebut dari wilayah mana (misal, wilayah terdekat), sehingga ongkirnya jadi kecil. Metode pembayarannya juga beragam, mulai dari bank transfer, kartu kredit dan e-banking. Proses verifikasinya juga cepat, terlebih jika menggunakan e-money dan e-banking seperti BCA Klikpay, e-Pay BRI atau Mandiri Clickpay. Pokoknya blanja.com sangat menguntungkan dan memudahkan penggunanya.

blanja.com
Navigasi yang mudah mencari produk
Setelah memperhatikan gadis tersebut, saya kemudian kembali melanjutkan bacaan. Sesekali menggigit roti sebagai sarapan. Tapi namanya orang Indonesia belum modern, bukan sarapan namanya kalo belum makan nasi. Mestinya pagi itu saya tidak membeli roti isi coklat, lebih mending membeli roti isi nasi.

Ketemu Yoga...
Sesampainya di stasiun Tanah Abang, sekitar pukul delapan lewat lima belas menit, saya langsung menghubungi Yoga untuk menanyakan posisinya serta menanyakan ada nggak kucing di sekitarnya. Udah ketemu, langsung minta maaf ke Yoga karena udah bikin nunggu, dijawabnya, “Santai aja, kali”. Berarti Yoga tadi nungguinnya enak. Kucing di seberang jalan terlihat kecewa mendengarnya.

Saya langsung dibonceng. Hebat, kan? Pertemuan pertama dengan Yoga, saya langsung diberikan boncengan. Baik sekali. Saya langsung teringat dengan lagu JKT48 – Bersepeda Berdua.

....
Go to ke mana-mana
Heaven bila denganmu
Kuingin terus berlari
Cause I’m loving you

Kuselalu tertawa
Di bagian belakang sepeda
Yang kita naiki berdua
Aku diam-diam berbisik...

“Yog... itu gedung museum BI, bukan?” kalimat yang saya bisikkan.

Tentu saja bukan. Itu di mana, museum BI di mana. Jauh banget. Yoga sepertinya akan tertawa tapi di tahan-tahan. Mungkin nggak enakan, atau mungkin beneran nggak enak badan. Saya tanyakan, dia jawab sedang nggak enak badan. Dan yang nggak enak mesti dikasih kucing.

“Yog, di Taman Mini ada kucing, nggak?” pertanyaan yang saya pendam di hari itu.

Di perjalanan...
Di malam sebelumnya, saya sudah ditanyakan oleh temen, bisa nyampe ke Taman Mini, nggak? Saya bilang pasti sampai, tapi tersesat beberapa lama di jalan dulu. Karena sudah menjadi passion Yoga untuk salah jalan ketika akan mendatangi kopdar. Jadi, saya sudah siap mental. Dan beneran, Yoga sempet salah ambil jalur dan mesti puter balik.

Meskipun memiliki kebiasaan seperti itu, Yoga itu orang yang sangat memercayai teman. Di pertemuan pertama, dia langsung menanyakan mana arah yang benar kepada saya, yang baru menginjakkan kaki di Jakarta. Ya nggak mungkin tau. Dia pasti penganut kalimat bijak di film kartun pagi yang menunjukkan kalo mobil Tamiya yang diberi kepercayaan akan melaju lebih cepat. Di luar salah jalan dan ribetnya ngeliatin jalur-jalur di ibukota, kami tiba di TMII dengan selamat.

Mencari teman...

“Yog, emangnya siapa-siapa aja yang udah nyampe?”

Darma, Lulu, Robby, Izal, Dika, dan tiga temen Lulu. Saya kira, saat Yoga mengatakan itu, mereka semua berkumpul di satu tempat. Ternyata nggak. Robby masih sendirian di tempat berbeda. Tanpa tau itu, saya selalu menjawab “bukan kayaknya” ketika ditanyakan itu Robby apa bukan. Lagian, ngapain si Robby duduk deket jualan gelembung sabun sambil makan roti? Kan, lebih meyakinkan kalo beranggapan dia itu penjualnya yang sedang sarapan.

Setelah berkeliling mencari dan Darma juga mengirimkan foto Lulu beserta tiga temennya, eee...tepatnya foto kerudung Lulu beserta kerudung tiga temennya, kami bertemu dengan mereka. Kenalan. Dan sesaat kemudian yang dikira penjual gelembung sabun tadi pun datang. Robby. Kemudian disusul kedatangan Salam serta Adibah dan Azis.

Menuju museum penerangan...
Alasan mendatangi museum ini cuma satu. Gratis. Lagipula, meskipun merupakan miniatur negara Indonesia serta bangunan adatnya, TMII ini nggak pas banget kalo buat dipamerin di Instagram. Misal, berfoto di rumah Gadang, orang yang nggak tau, ngiranya kita sedang di Sumatra. Tapi kalo yang tau, “Ah, ini mah lu di TMII”. Dan kita akan merasa “hehe”. Berfoto di bangunan adat yang ada di TMII itu sama kayak kamu sedang pamer barang KW. Kalo ketahuan itu berasa “hehe”. Mending berfoto di tempat yang jadi ikon TMII-nya saja. Istana Anak-Anak, misalnya.

kopdar tmii
Sesaat setelah keluar dari museum penerangan 
Di Museum Penerangan, kami melihat media yang dipakai untuk mengiklankan layanan masyarakat. Serta beberapa diorama yang menunjukkan tentang penyuluhan di beberapa daerah. Ada kamera dan televisi zaman dulu juga. Serta ada toilet yang masih bisa dipakai. Keren, kan? Mestinya, barang-barang di museum udah nggak bisa/nggak boleh dipakai. Tapi toiletnya bisa. Keren emang. Nggak tau kalo penjaganya, bisa dipake apa kagak.

kopdar tmii
Detik-detik kabar Dian akan datang 
Setelah puas, kami berniat mencari tempat lain untuk duduk-duduk sambil ngobrol. Saat itu, Dian mengabarkan sudah sampai dan akan bergabung. Kami menunggunya, lalu melanjutkan perjalanan sambil berteriak “DARMAAAA!!!” ketika melewati tulisan “Riau”.

Berkenalan...
Tiap orang menyebutkan nama, alamat blog, serta komunitas yang pernah digabungi. *Kok nggak enak, ya, denger ‘digabungi’ ini* Lalu diberi beberapa pertanyaan. Saya menggunakan kesempatan itu untuk meluruskan anggapan terhadap orang Kalimantan. Kan, katanya orang Kalimantan itu suka makan manusia. Saya tegaskan, nggak. Orang Kalimantan nggak suka makan manusia. Dagingnya agak manis dan bikin eneg.

kopdar tmii
Sesaat sebelum berkenalan
Setelah selesai berkenalan, Dicky datang ikut bergabung. Lalu membicarakan beberapa hal. Tentang proyek menulis, akan ke mana seharian itu dan mau bermain apa. Yoga sibuk mikirin hukuman apa buat yang kalah. Ini anak kayaknya menyimpan dendam. Suka nanyain hukuman. Padahal, kan, kalo kalah itu bukan harus dihukum, tapi disemangati, diberi motivasi, agar terus berjuang dan menjadi pemenang. Bagaimana bangsa ini bisa maju jika pemudanya lebih suka menghukum mereka yang kalah, bukan yang salah.

kopdar tmii
Hanya Lulu yang sadar kamera, Izal ngeliatin keharmonisan keluarga orang

Jadi orang beriman...                                               
Sisi baik kopdar itu, ketika teman lain pergi salat, yang malas pun pasti akan ikutan salat. Mulia sekali kegiatan kami hari itu. Sebelum salat, kita harus antri untuk berwudu. Di saat antri itulah, Dicky bercerita dan melontarkan lelucon. Tapi, tiba-tiba seorang bapak mendekat dan bertanya dengan tatapan serius. Kami agak takut dibuatnya.

“Itu (nunjuk Dicky) teman kalian?”

“Eee..iya, Pak.”

“Dari tadi saya lihat, retsleting celananya kebuka dan mukanya senang begitu.”

“Dia bukan teman kami, Pak,” kami menjauhi Dicky.

kopdar tmii
Muka bahagia Om Dika (nungguin yang lain selesai salat)
Tapi yang lebih mengherankan, selain wajah Dicky yang penuh senyum di saat retsleting celananya kebuka, adalah kenapa bapak itu bisa sadar dan melihatnya dari tadi? Dan kenapa ngeliatnya ke bagian itu? Apa jangan-jangan bapak ini mengira Dicky itu Yoga karena menemukan nomor Yoga di dinding toilet beserta info kopdar hari ini? Kan, jadi mau saya luruskan kalo Yoga itu yang ini (nunjuk Yoga). Jadi, kan entar bisa saya tanyain, “Yoga enak, nggak, Pak?” kalo dijawab enak, berarti Yoga nggak jadi saya kasih ke kucing. Setelah salat dan akan menuju Istana Anak-Anak, Reza datang menyusul.

Di Istana Anak-Anak...
Alasan ke tempat ini cuma satu. Nyari tempat untuk makan. Bonusnya, makan sambil dengerin biduan nyanyi. Soalnya di Istana Anak-Anak ini juga nggak tau mau ngapain. Isinya pasti tentang permainan anak-anak. Mau nyobain main, ada batasan umur. Sekalinya nggak ada batasan, nggak worth. Masa naik kereta tiga puluh ribu tapi cuma ngelilingi TMII. Mestinya dengan harga segitu, keretanya bisa nyampe Bandung.

kopdar tmii
Gajelas mau ngapain
Di tempat ini juga tiga teman Lulu pulang. Ada shift kerjaan, katanya. Yang mengherankan, meskipun udah kenalan, tapi selain Lulu, kami kagak ingat nama mereka. Padahal itu penting banget buat memulai pembicaraan. Misal, namanya Nita. Kan, kalo ketemu bisa basa-basi dulu. “Hai Nita, nama kamu siapa?” tuh, kayak gitu.

Nggak tau mau ngapain, kami duduk dan berdiri di jalur rel kereta yang mestinya nyampe Bandung tadi. Izal memotret beberapa kali. Salam juga. Yoga masih menanyakan “Yang kalah hukumannya apa?” Kemudian pindah tempat yang ada kursi panjangnya. Berdiskusi tentang penamaan komunitas yang nggak ada ujungnya serta beberapa kali meng-ghibah yang diakhiri pertanyaan “Yang kalah hukumannya apa?” si Yoga. Gini, ya, Yog, ya. Itu permainannya gajelas. Kalo gajelas, berarti samar-samar, dan itu hukumnya ikhfa’.

Sebelum pembicaraan gajelas
Pulang...
Setelah salat dan mengulang diskusi beserta ghibahnya, kami memutuskan untuk pulang. Hari juga terlihat mendung. Setelah istirahat sejenak di tempat pertama kali ngumpul, kami berpisah. Saya dan Yoga kembali akan berboncengan dan membuat saya teringat kelanjutan lirik lagu JKT48 yang tadi.

...
Ah...mungkin bagi dirimu
Hanya teman sekopdar saja
Yang jalan pulangnya searah
Keberadaan yang seperti angin

Ah...yang selalu bercanda
Padahal kita slalu saling bicara
Mengapa hari ini
Cinta tak abadi yang berputar jauh

Gimana nggak muter jauh, coba? Stasiun terdekat itu di Pasar Minggu tapi kami menuju stasiun Tanah Abang. Nggak apa-apa juga, sih, jauh. Saya tetap sangat bersyukur udah ikutan kopdar kali itu. Terlebih lagi, Yoga sedang tidak enak badan. Kan, kasian kalo dia sendirian naik motor di sepanjang jalan pulang. Entar kalo nggak enak badannya makin parah, siapa yang mau ngasikan Yoga ke kucing?

Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kopdar Bareng Anak-Anak Jabodetabek Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

43 komentar:

  1. Wih, seru kopdarnya. Sekarang udah balik ke Kalimantan, Haw?

    Eh, di 2 bulan di Jabodetabek ngapain? Beneran cari jodoh? XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, Elu mah nggak ikut. Tapi moga bapakmu selalu sehat, ya, Nggo... Aku masih di Bogor, kok, Nggo.. :)

      Wkwkwkw... kalo emang nemu jodoh, alhamdulillah, Nggo...

      Hapus
  2. OKE. JADI HUKUMNYA IKHFA. Makasih atas pencerahannya, Haw.

    DICKY BUKAN TEMEN KITA! Hus-hus. XD

    Itu lagu apaaaaaa? Gue gak tau sama sekali. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi semua kebersamaan kita kau anggap apa kisanak?

      Hapus
    2. Sama-sama, Yog... rajin-rajin tadarus, yaaa.... wkwkwkw...

      Jangan gitu, Yog, nggak enak kalo kebaca orangnya. apalagi kalo sampe mempertanyakan kebersamaan kemarin... :ng

      Hapus
  3. apa jadinya jika duo yoga dan how haw saling berkolaborasi? haha mungkin gedung MPR akan diambil alih segera...

    Yg jadi pikiran itu, kenapa bapak-bapaknya begitu fokusnya liat ke arah resletingnya diki? jangan jangan dia.... ah sudahlah X)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak segitunya juga, Fan... malahan kalo berdua jadi nyasar... :ng

      Nah itu.... mesti dicari itu bapak-bapak.

      Hapus
  4. Aih, udah ancang-ancang mau tulis lirik lagunya Bersepeda Berdua, udah aku copas dari Google, udah ngerencanain kata 'sekelas' bakal diganti jadi 'sekopdar', ternyata di bawahnya udah ada. HUHUHUHUHUHUHU.

    Haw, ini kamu kerasukan siapa? Nulisnya lengkap dan lucu gini. Dan aku akhirnya tau siapa sosok misterius yang ngomong soal kereta sampe ke Bandung, yang ada ditulis di postingan Robby. Hahahahaa.

    Yang Darma diteriakin itu so sweet. Itu Wulan kalau baca kayaknya bakal senyum-senyum mesum deh.

    Eh tapi kamu juga so sweet sih, Haw. Perhatian bener sama Yoga. Jadi, kalian udah ngapain aja sekalian kopdar? Nyendok, right? Bahahahahahaahahaha.

    *kabur naik buraq*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti pemikiranmu udah ketebak ama ini artikel, Cha... kalah cepet lu :ng

      Nggak tau, Cha, nggak pernah-pernah lagi soalnya aku nulis cerita keseharian. duluuuu banget pas awal ngeblog curhat-curhatnya.

      Apaan, wulannya malah nyaranin nimpuk... :(

      itu buraq dari dulu ngapain selalu muncul pas orang mau kabur, sih? coba munculnya pas tanggal tua gitu. lumayan bakar-bakar.

      Hapus
    2. BHAHAHAA senyam senyum pengen jitak palanya, Chaaa :D

      Hapus
  5. Gak suka makan manusia tapi tau rasanya. Huahaha. Lucu juga kamu, Haw. Pake nyanyi lagu JKT48 mulu lagi. Tapi, keren, nyeritain kopdar, ada iklannya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren apaan... bikin sebel orang iya. iklannya di awal-awal lagi... hahaha..

      Hapus
  6. Ciee.. nyasar berdua sama Yoga, back soundnya bersepeda berdua lagi, xD.
    Cerita kopdarnya komersial banget, nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon dimaklumi, karena iklan selalu numpang lewat.

      Kenapa, Wi? pengin nyasar-nyasaran juga? :ng

      Hapus
  7. Haha. Seru gak kak, diajak nyasar2an sama ka yoga? Huehee.

    Itu lagu jkt48 nya yg maana? Kirain aku yg aitakatta._.

    Yaah, syang banget pas bagian nereakin kak darma aku gak ikutan, kalo tau mah psti ikutan nereakin jg. Biar seru. Hahaha

    Hahaa. Bang dicky emg murah snyum sih, slalu snyum dan bahagia meskipun resletingnya kebuka. Herannya tuh bapak kok meratiin aja gtu ya? :/

    Krna bang haw udh jauh2 kopdar ke sini, nnti gantian ya, kita yg dri jabodetabek yg kopdar ke kalimantan. Ntr bang haw yg jd tour guide nya. Hihi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai orang yang baru tau Jakarta, mau nyasar atau nggak, aku mah nggak peduli, karena jalan yang bener lewat mana itu aku nggak tau. :D

      Lah... masa JKT48 taunya aitakatta doang... mestinya nanyain salam, dia seorang wota.

      Iya. Kalian sih nggak ngeliatin bapaknya... serius banget pas nanyajn. :ng

      wkwkwk... gampang mah kalo itu, Pontianak kotanya nggak gede-gede amat. jalan kaki juga bisa ngelilinginya...dalam beberapa hari. :D

      Hapus
  8. Ini apa banget... Review kopdar sekalian review blanja(dot)com...

    Nah bener itu bang. Mana ada orang Kalimantan yang makan manusia. Lah dagingnya alot begitu, kurang gurih juga. Apalagi ada manis-manisnya gitu. Kurang enak menurutku~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anggep aja itu sponsor acara kopdarnya, Dar. :ng

      Iyo. Nggak ada!!! :-d

      Hapus
  9. Haw haw ke jakarta cm buat kopdar doang??

    Duh gue merasa cemen, padahal TMII cm sejam dari rmh gue (;-_-)
    Tapi tekad orang kalimantan lebih kuat dari gue ternyata

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... Nggak, Vir, kebetulan aja lagi di Bogor.

      Mungkin kemaren kamu emang kagak bisa, entar kan ada kopdar lagi. tinggal ikutan lagi, kan... :D

      Hapus
  10. BHAHAHAAA KALIAN SO SWEET BANGET PARAH. TEMAN BONCENGAN GOALS BANGET BANG. :-bd
    Kenapa yg nggak enak harus dikasih ke kucing, Bang? Kamu jahat. :(

    Itu Darma pas diteriakin nggak sekalian ditimpuk batu rame rame, bang?

    Ini ceritanya detail hahaa. Ngakak mulu baaangg :D
    Itu resleting Dicky kenapa sampe turun segala yawlaaaah. Itu kode atau apa deh?

    Kapan mitap mitap unyu ke Pekanbaru bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah itu kan kode buat kalian kaum hawa.....

      Hapus
    2. (((TEMEN BONCENGAN GOALS)))

      Itu ada lagunya, Ul, nggak enak kasih kucing. kalimat itu mah sebenernya kalimat gaul abang-abang dulu. kayak "ngomong ama tangan" "..dari hongkong" gitu.

      Kesian kamunya entar... =(

      Ya, kataDicky, itu kode untuk kaum hawa.. namaku hawadis, ada hawanya... berarti itu kode buatku... minta diapain? @@,

      Hahaha...insyaallah, Lan. Sumatra menjadi wilayah tujuanku selanjutnya. gatau kapan bisa ke sana.

      Hapus
    3. HAHAHAAAA BANG DICKY NGASI KODE NGGAK NANGGUNG YAWLAAA :ng

      Hapus
    4. Iya bang. Nama kamu Hawadis.
      Waaaa jangan jangan itu bg Dicky ngodein kamu. Aciyeeeee

      Kamu jangan pehapein mereka dong, bang. Pilih, Yoga atau bang Dicky.

      Hapus
  11. Satu satu dulu ah

    Hawadis meuni mesra banget beboncengan bedua sambil nyanyi jeketi fortieit
    Hihi

    Roti isi nasi??????

    Daging dan lemsknya yoga bukannya dikit? Takutnya kucing2 di tasiun tanah abang bisa protes haw

    Kesian ih 3 temen lulu terabaikan, hahaaaa
    Inget2 dong namanya, masyak nama akuh dibawa2
    Toiletnya masi bisa dipake? Maksudnya toiket beneran yg di museum kaaaahnd

    Baru sadar klo kata "hehe" itu mengandung maksud malu klo ketauwan
    Ya Alloh di postingan manapun dicky jadi korban bully kkkkkk

    Seperti biasa haw, ada aja efek twist dari kalimat di artikelmu , misalkan yang ini : "dagingnya agak manis dan bikin eneg"

    Klo samar2 brarti hukumnya makruh yaaaakkkk


    BalasHapus
    Balasan
    1. gue bisa ngelapor ke komnas perlindungan wanita dan anak nih.... cyberbully

      Hapus
    2. Ini mbak Nita kayaknya mau nyanyi. :ng

      Mesraaa.... sama-sama laki kami, mbak.

      Ada. kalo bikin sendiri. kenyangnya doble.

      Eh, iya, ya. tapi kan bisa dijilat-jilat. diputer-puter. dicelupin.

      Nggak sengaja, Mbak. aku asal nyebut namayang familiar aja. lagian, waktu nyebutin nama, suara mereka nggak kedengeran.

      Iya. Toilet yang masih bagus. tapi kan toiletnya ada di museum, berarti mestinya gak bisa dipake, kan..

      Bukan bully loh ini. emang nyeritain kejadian sebenernya..

      Ini bukan cerpen, mbaaaakkkk... :ng

      iya, juga sih. kalo hukumnya belum jelas, bisa digolongkan ke makruh. wa wa wa.... :-bd

      Hapus
  12. dan di blog ketiga gue kembali di permalukan. ah kalian enggak asik nih......
    Bang haw kalo di rumah gue ada kucing, boleh gue minta enggak roti isi nasi nya?

    Semoga langgeng ama yoga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan ngebully, Dick. itu bentuk perhatian... mestinya bersyukur, kamu yang paling banyak diingat ama temen-temen yang lain. :-d

      roti isi nasinya enak, nggak bisa dikasi kucing.

      Amin. terima kasih doanya. :ng

      Hapus
  13. Review terselebung..

    Ciyee yang boncengan sambil nyanyi bersepeda berdua "hanya teman sekelas saja yang jalan pulangnya searah." Kalau ini "hanya teman sekomunitas yang jalan tujuannya searah."

    Btw ini kenapa cuma cerita punya bang Haw yang nyeritain ada bagian resleting terbuka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu...sponsor. iklan iklan... :ng

      Jangan cemburu, ya, Ki... :ng

      Nggak tau. mungkin mereka segan, atau mungkin juga lupa.

      Hapus
    2. Dari beberapa komentar kenapa pada fokus ama iklan, sih? Ckck. Namanya blogger cari duit dari situ. Haha. :))

      Hapus
    3. Iklannya mencolok banget soalnya, Yog. hahahaa

      Hapus
  14. ke jakarta aja dapet sponsor ya, haw :D

    ngakak gue bacanya, sama ngeri gue liat bapa-bapanya yang merhatiin resleting si diki yang kebuka, pasti ada yang ikhfa, samar-sama terlihat sama si bapa-bapa :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa a a aa aaaa... Iyo, Er. ada yang ngasih jajan.

      Hahaha... itu misteri yang belom terpecahkan, kenapa sih bapak itu fokus ke situ, padahal kami semua nggak.

      Hapus
  15. Seneng banget di kopdar kemarin bisa ketemu blogger dalam wujud yang nyata. Karena takutnya mereka bot. Hehehe

    Yah, harusnya udah tau duluan kalo itu gue, bang. Malah disangka tukang gelembung sabun :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gua bukan bot,Rob, aslinya mah gua ini marBOT. ada bot-botnya juga, sih. :ng

      Yawloh beneran Rob, gua kagak tau sapa2 yg bakal dateng, gua ikut Yoga aja~

      Hapus
  16. wah ternyata bang how wota juga nih diem2 :D
    http://31.media.tumblr.com/b60c09b5c4d55420bd17309b9a40008a/tumblr_mwv7euwkEx1rifqpuo6_500.gif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bisa jaga diri biar gaketahuan, lam. :ng

      Hapus
  17. Balasan
    1. Hayuk lah, Man. Biar makin rame. :ng

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~