Nggak Lagi Deh Seharian Tanpa Internet, Padahal Lagi Dibutuhkan

Assalamu’alaikum...

Internet? Siapa yang nggak tahu tentang internet? Banyak sih. Tetangga-tetangga saya yang termasuk golongan tidak muda, belum mengenal apa itu internet, anaknya juga sih. Secara umum mereka tahunya facebook, itu saja. Jadi ketika kemarin marak kasus penipuan dan penculikan melalui internet, mereka melarang anak-anaknya bermain media sosial tersebut.

Joni, jangan main facebook!”

”Kalau main internet boleh nggak bu?” *main internet yang isinya facebook*

“Nah, itu boleh.”

Saya tekankan, saya sedang tidak membuat lelucon, karena baik orang yang tahu maupun yang tidak tahu internet, akan menyuruh anaknya berhati-hati dengan sesuatu yang membahayakan. “Boleh ngakses internet, tapi bukan facebook ya.” Kira-kira begitu pesan orangtua yang mengetahui internet.

Internet (interconnection networking), secara harfiah diartikan sebagai interkoneksi jaringan antarkomputer yang memberikan informasi secara cepat dan lengkap. Itu. Melalui internet, berita yang asalnya nun jauh di sana, bisa diterima dengan cepatnya hanya dalam hitungan detik saja. Tapi tidak hanya tentang informasi, internet juga memberikan manfaat dan dampak positif lainnya. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapat melalui internet.

Pertama, menambah wawasan pengetahuan. Banyaknya tulisan, penelitian dan hasil eksperimen yang dituangkan dalam media internet bisa menjadi bahan bacaan yang dapat meningkatkan wawasan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Di zaman sekarang, sudah banyak guru atau pengajar yang menganjurkan anak didiknya untuk mencari ilmu atau referensi yang lebih lengkap melalui internet.

Kedua, meningkatkan jaringan akses penjualan/perdagangan. Kalau dulu orang berjualan hanya sebatas tempat berjualan dan informasi dari mulut ke mulut, sekarang penjual bisa memasarkan produknya ke berbagai wilayah bahkan belahan dunia yang berbeda.

Ketiga, meluaskan komunikasi sosial. Media sosial internet seperti facebook, twitter, omegle atau skype sudah menjadi tren remaja saat ini. Melalui akses internet dan media sosial tersebut, pertemanan dengan orang-orang yang tidak pernah bertemu di dunia nyata sebelumnya, bisa dilakukan. Melalui media tersebut juga, orang-orang yang berkunjung ke tempat baru, sudah memiliki teman dan tidak akan kebingungan. Kan kalau ke tempat yang belum pernah dikunjungi, tapi punya teman di tempat tersebut, bisa dimintai bantuan. “Eh, Yani, ini Ara, aku baru main ke Bandung nih, temeni donk.” Yang seperti itu, atau begini, “Eh, kamu Mamat yang akun Fb-nya ‘Matlumat’ itu kan? Ga nyangka bisa ketemu di sini ya. Hahaha.”

Keempat, mempermudah pengiriman data pekerjaan antar organisasi. Tidak bisa dipungkiri lagi, kantor-kantor maupun perusahaan sudah sangat bergantung pada internet dalam menjalankan operasi pekerjaannya.

Itu beberapa manfaat yang didapat melalui internet, ada banyak manfaat lainnya juga sih, tergantung pekerjaan, hobi, dan status. Yang pasti, semua yang kita butuhkan, bisa kita jumpai melalui internet. “Kalau mencari Tuhan?” Tuhannya nggak kelihatan, tapi semua informasi tentang ketuhanan dan ceramah untuk meningkatkan keimanan kita, bisa kok didapati di internet. Maka dari itu, internet menjadi sangat penting.

Trus, kalau internet mendadak menghilang, apa yang akan terjadi? Sehari saja hilangnya.”

Dulu ada wacana yang mengatakan demikian, ‘kiamat internet’, yang mengabarkan internet akan musnah. Saat itu, banyak pihak yang panik, padahal hanya wacana saja. Tapi karena kebutuhan akan internet menjadi primer bagi mereka, meski hanya sekadar wacana, mereka akan terlihat sangat khawatir.

hawadis howhaw

Bayangkan saja, hubungan pertukaran informasi antar perusahaan mereka menjadi kacau, bisnis penjualan mereka terancam dan perbincangan dengan teman melalui media sosial mendadak menghilang, tak ada teman curhat lagi. Bisa menjadi sesuatu yang mengerikan tersendiri. Itu hanya cakupan kehilangan internet dalam lingkungan pribadi, bagaimana kalau dalam lingkungan antarnegeri? Mungkin bisa menjadi kesalahpahaman yang dapat mengancam kesejahteraan, “Negara ini tidak memedulikan gugatan kita, sebaiknya kita lakukan penyerangan,” yang seperti itu bisa terjadi. Semua karena kehilangan internet, walau sehari.

Kamu sendiri pernah nggak Haw sehari tanpa internet?”

Pernah, beberapa kali. Terutama kalau memasuki perkampungan yang sulit dijangkau jaringan. Ada juga saat saya tidak memiliki media untuk mengaksesnya, telepon genggam ketinggalan, modem rusak, dan warnet tutup. Tapi kebanyakan saat saya sedang tidak terlalu membutuhkan akses internet, atau ada pilihan lain, seperti meminjam media koneksi punya teman kampus.

Namun, kemarin, dua hari yang lalu, saya pernah mengalami, betapa seramnya kehilangan internet, walau hanya beberapa jam. Ciaelah. Ceritanya saya sedang membuat tugas deadline pekerjaan. Saat semua sudah diselesaikan dan tinggal melakukan pengiriman, wifi yang biasa digunakan mati. Untungnya ada modem, sialnya kartu SIM yang dipakai menggunakan paket malam, sedang pengiriman datanya harus siang itu juga.

Bergegas saya mengeluarkan sepeda motor bermaksud menuju warnet yang jaraknya jauh dari rumah. Itu motor kompak banget dengan wifi tadi, pakai acara nggak bisa hidup segala. Dengan berbagai keahlian memperbaiki sepeda gunung, saya terapkan untuk memperbaiki sepeda motor. Walau terlihat nggak nyambung, tapi motornya bisa dihidupkan. Langsung aja tancap gas. Akhirnya sampai juga di warnet yang pintu depannya nggak kebuka. Tutup.

Pengiriman data tinggal sejam, kalau menuju kampus (bermaksud memakai koneksinya), belum tentu terkejar, macetnya itu lho. Ya sudah, saya memilih pulang dan menghubungi rekan kerja untuk mengundur pengiriman.

Tidak bisa Haw, harus sekarang, mau diperlihatkan pada klien.”

Berasa dijemput maut. Saya goyang-goyangkan telepon genggam. Eh iya, kan kartu SIM telepon genggam itu bisa dipake di modem. Bergegas saya cek saldo pulsanya. Rp6250. Syukurlah, masih bisa dipakai membeli paket Flash Ultima. Tanpa sabar, langsung daftar pembelian paket, tanpa menunggu lama, paket internet sudah bisa dipakai. Pengiriman dilakukan, dan saya pun berasa berhasil kabur dari ‘jemputan’ sebelumnya. Nggak lagi deh kehilangan internet saat dibutuhkan.

Wah, berarti internet sangat penting dan diperlukan ya?”

Iya, makanya mari kita ajarkan internet orang-orang yang belum mengenalnya. Mungkin kehilangan internet bagi mereka tidak masalah, mereka bisa tetap seperti biasanya. Tapi kalau mereka tidak mengenal internet, ya mereka tidak akan maju-maju, tetap seperti biasa. Bukankah kita semua mau membuat Indonesia maju dan dikenal dunia? Melalui internet tersebut, kita bisa mengenalkan Indonesia pada dunia.

Tidak hanya yang muda yang perlu mengenal internet, yang tua juga diharuskan. Ya walau katanya tidak memerlukan internet, mereka tetap harus mengawasi yang muda tadi dalam penggunaannya. Karena selain memiliki dampak positif, internet jika digunakan untuk tindakan kriminal dan akses terlarang, juga bisa memberikan dampak negatif. Dengan mengajarkan internet bagi yang tua, mereka bisa menjadi pengontrol anak-anaknya mengarungi internet. Kalau ingin membuka bisnis di internet, itu lebih baik lagi.

Tapi bagaimana memulainya? Mereka kan nggak pernah ngakses internet sama sekali. Handphone-nya juga, walau termasuk smartphone, tapi cuma dipakai untuk sms dan menelepon saja.”

Nah, untuk golongan yang seperti itu, bunet istilahnya, kita perkenalkan melalui pembelian paket di handphone­-nya. Kan ada itu paket telkomsel yang dipersembahkan untuk mereka yang menggunakan handphone tanpa pernah mengakses internet. Lebih lengkapnya akses saja https://telkomsel.com/genggam-internet, ada info paketnya dan info jadi Agen Internet juga. Kita mulai untuk mengenalkan paket tersebut, selain murah, daftarnya juga gampang. Nih beberapa paketnya.

hawadis howhaw
Paket Bunet

Kalau sudah bisa mengakses internet, kita ajarkan mereka browsing tentang resep memasak, membuat kerajinan tangan, informasi penting, tanggap bencana, pencegahan penyakit atau pemberantasan hama. Saat mereka sudah mulai tertarik, kita ajarkan mengenal media sosial dan promosi atau pemasaran produksi. Semoga saja mereka semakin tertarik dan mempelajari internet lebih dalam lagi.


Sampai di sini saja ya artikel ini, semoga dengan semakin banyaknya pengguna internet juga bisa membantu memajukan negeri ini. Tentunya tidak hanya remajanya, para orangtua juga harus berperan memantau dan mengarahkannya untuk memanfaatkan internet secara positif. Indonesia, mari genggam internet.

*) Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition #SehariTanpaInternet

hawadis howhaw


Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Nggak Lagi Deh Seharian Tanpa Internet, Padahal Lagi Dibutuhkan Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

4 komentar:

  1. Temanya sama kayak post gue kemarin walaupun beda isi, semoga menang eyaa kontesnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang puasa internet dan sahur internet itu ya? hahaha... teme ini sekarang lg banyak-banyaknya, namanya juga kontes. :p

      Hapus
  2. Penting banget dah emang internet.
    Tapi jujur aja nih, gue. Kadang kalo nggak ada koneksi pengen buka inilah cari informasi itulah tapi kalo udah ada koneksi bingung mau kemana, alhasil facebook, twitter kaskus sama youtube aja. :3
    Semoga menang tulisannya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, apalagi buat blogger kayak kita.hahaha
      pernah juga sih kayak begitu, makanya gue selalu nyatet apa yg akan dicari di internet, video, atau referensi, semuanya dicatet, jadi udah ga kebingugan lagi...
      amin De, terima kasih.

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~