Andai Gue Tahu Hari Esok (persil I)

'Bang,  tggal 15 nanti adek ulang tahun, abang datang ya...jangan sampe nggak'

Begitulah bunyi pesan singkat yang gue terima di hp gue. Gue balas.

'Insya Allah dek...tapi, bukannya tanggal ultah adek tuh tanggal 17 Agustus?? koq jadi 15??'

'Tanggal 17 tuh, kena hari senin, takut ntar pada nggak datang karena esoknya harus sekolah, kalo 15 kan kena malem minggu..hehehe..datang ya bang!!'

Pesan itu kemudian nggak gue balas lagi. Gue kembali mengambil buku yang gue letakkan karena ada pesan masuk tadi. Hampir tiga puluh menit gue membaca itu tuh buku. Tiba-tiba gue teringat kalo malam ini malam sabtu, malam ini gue di kota pontianak, dan esok pagi gue sudah kembali ke Sanggau. Haaaahh????
Seketika muncul kepanikan dan pertanyaan dalam benak gue.

"Berarti besok tanggal 15 donk?" "Gue harus bawa kado apa?" "Masih ada toko buka nggak ya?" “Kado apa yang bagus ya?” "Kenapa Indosiar dan SCTV tukeran artis ya???"
Gue lalu bergegas bangkit dari kubur  duduk, terus bergegas keluar mencari toko souvenir untuk mencari kado ulang tahun.
Dengan langkah yang dicepat-cepatkan gue berburu toko. Gue perginya jalan kaki saja karena pasarnya juga nggak jauh-jauh amat dari kediaman gue. Di simpang jalan menuju pasar, gue dengan sayup ngedenger suara yang memanggil-manggil. Gue noleh ke kiri ke kanan nggak ada siapa-siapa. Gue jalan lagi. Tapi suara itu terdengar lagi.

"Cowok, singgah dulu donk!" teriak seorang wanita, eh, seorang pria, bukan!!! seorang Waria dari sebuah tempat yang cukup gelap.

Sial. ternyata gue dipanggil-panggil sama seorang hermaprodit.hwaaaaaaa....
Tanpa mikir-mikir lagi kenapa Anang Hermansyah meninggalkan Syahrini, gue langsung mempercepat langkah.

'Eh cowok, koq malah lari syiiiccchhh?'

Hiiiii...mending gue bertemu dengan kambing yang naksir gue daripada ketemu lagi sama yang begituan. Kalo ketemu kambing kan enak, kita bisa bilang,

"Bing, elo kan naksir gue, apa elo juga rela mati demi gue?"

"Embeeeeekkkkk....."

"Kalo gitu, besok elo gue sembelih ya, gue nggak ada lauk di rumah...."

"Embeeeekkkkkkk...."

Dan kita bisa dapat sop kambing dengan gratis. hehehehe....

Toko-toko yang gue temuin hampir semuanya toko makanan, mungkin karena sudah agak malam, makanya toko souvenir sudah banyak yang tutup. Namun dengan semangat 17 Agustus, ehhh 15 Agustus (kan ultahnya diganti, hehe), gue terus mencari. Hingga akhirnya gue nemuin toko yang dari jauh terlihat menjual berbagai souvenir dan mainan.

"Cari apa mas?" sapa sang penjaga toko.

"Saya lihat-lihat dulu ya mbak." kata gue yang dibalasnya dengan senyum.

Tidak terlalu lama gue memilah-milih kado. Karena gue udah cukup kenal dengan yang akan berulang tahun itu, gue nggak terlalu bingung buat milih. Dari kebiasaan, dia keseringan make baju warna pink. Gue langsung saja menyimpulkan bahwa dia suka warna pink. Gue pilih beneka yang warna pink saja. Trus gue pilih boneka beruang, gue pilih beruang cuma sembarang milih. Gue bawa ke kasir, bayar, lalu pulang. Sesampainya di rumah, gue langsung tidur.

Andai gue tau hari esok
Andai gue tau yang akan terjadi
Gue pasti udah nyiapin dengan sempurna dari sekarang
Tapi gue ga tau hari esok
Gue ga tau apa yang akan menghampiri gue
Rezeki? Maut?
Karena ga tau hari esok itulah
Gue harus nyiapin lebih dari sempurna

(Bersambung.....)

Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Andai Gue Tahu Hari Esok (persil I) Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

0 Comments:

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~