Cara Mengubah Tempe Menjadi Baja

Assalamu’alaikum…

Awalnya saya mau menulis tentang jodoh, tapi nggak jadi. Karena jodoh itu dituliskan oleh Tuhan, kalo saya yang nulis, entar orang mengira saya Tuhan. Nggak mungkin, sih. Namun, mental seseorang siapa yang tahu. Nyatanya, ada yang menuhankan uang dan menuhankan gugel. Aneh, ya, Tuhannya itu gugel. Oh, makanya banyak yang mencari rezeki melalui gugel. Terus apa-apa disuruh gugling dulu, itu maksudnya berdoa minta petunjuk ke Tuhan, ya. Hmmm… ai si ai si.


Menyinggung tentang mental, di keseharian, orang yang dianggap bermental tempe selalu direndahkan, dihina dan disakiti. Yah, dipanas-panasin begitulah. Katanya, biar bisa makin kuat dan menjadi bermental baja. Sehingga di zaman sekarang banyak orang yang suka manas-manasin orang lain. Kalo orangnya beneran sampai panas, dituduh lemah, nggak bisa bercanda, mental kerupuk, mental tempe, dan berbagai label hinaan cacian lainnya.

tempe
Sedangkan kalo orangnya sabar dan cuek aja, dibilang tidak mudah tersinggung dan diangap sebagai contoh manusia yang luar biasa. Biar apa? Biar dia bebas menghina dan memanas-manasinnya terus-menerus. Ini aneh, dengan alasan untuk menjadikan orang bermental baja, mereka semau hati memanas-manasin orang lain.

Padahal, mau dipanaskan selama apa pun, tempe nggak bakal jadi baja
Ini pengetahuan dasar. Kalo nggak percaya, bisa dicoba sendiri di rumah. Sediakan tempe mentah dikit aja. Tiga potong, misal. Terus masak dah tuh tempenya dengan kompor api besar atau oven level maksimum. Mau digoreng, dipanggang, dikukus terserah. Yang penting panas. Kemudian ketik angka 1 dan lihat apa yang terjadi. Mau berkomentar “amin” sekali pun, nggak bakal itu tempe berubah jadi baja hanya karena dipanaskan.

Mungkin mereka akan berkilah kalo mental tempe dan mental baja itu hanya istilah. Mau secara harfiah atau pun istilah, tempe nggak bakal jadi baja dengan cara dipanaskan. Bukankah udah banyak kejadian orang yang selalu dipanaskan oleh tetangga, keluarga atau pasangannya dan kemudian malah jadi pembunuh?

tempe

Yang paling baru itu kejadian seorang PNS "cantik" yang dibunuh oleh suaminya karena nggak tahan dicaci mulu sampe panas. Anggaplah si suami bermental tempe, lalu dipanaskan dengan cacian dan hinaan, apa yang istrinya dapat? Bukan mental baja, tapi pisau yang menancap di tubuhnya. Iya, sih, pisaunya dari baja.

Memanaskan bisa membuat yang baik berubah menjadi racun
Mungkin kita pernah mendengar kisah pengrajin keramik. Yang dikatakan bahwa keramik yang bagus itu tercipta karena berhasil menahan panasnya api. Atau mungkin pernah berfilosofi dengan kopi, bahwa kopi yang nikmat dan aromanya harum itu selalu berteman dengan panasnya air. Oke, terserah.

Yang perlu digarisbawahi, mental orang-orang itu tidaklah sama. Mungkin yang bermental kopi dan bermental keramik woles aja kalo dipanaskan. Namun, bagaimana jika yang dipanaskan tersebut adalah orang yang bermental bayam, misal.

(Baca juga: Mari Membully Agar Orang Makin Sukses)

tempe

Sayur bayam itu sehat. Popeye kalo makan bayam mendadak kuat. Namun, faktanya, jika sayur bayam dipanaskan berulang kali, sayur tersebut akan menjadi pemicu kanker karena kandungan nitratnya berubah menjadi nitrit. Seperti kita tahu, kanker bisa membuat orang meninggal. Hal seperti itu juga berlaku pada gorengan, telur rebus dan jamur. Bahkan daging ayam dan nasi bisa menjadi racun kalo dipanaskan berulang-ulang dengan suhu yang tinggi.

Kenapa mental tempe yang dipermasalahkan dan harus dipanasi?
Kenapa bukan mental suka menghina dan doyan mencacinya yang diubah? Mental tempe hanya merugikan diri sendiri, sedangkan yang bermental mengaku baja dan demen mencaci, menghina, dan menyiksa, itu yang dirugikan banyak sekali. Mereka punya andil besar membuat orang lain depresi dan bunuh diri.

Jadi, berhentilah memanas-manasi orang lain terus-terusan. Walo katanya niatnya baik demi membangun mental seseorang, sebaiknya hentikan dulu. Lalu kenali lagi orang itu seperti apa, mentalnya apa dan cari cara lain kalo memang mau membantunya.
tempe

Memang ada orang yang berhasil mengubah tempe menjadi baja, tapi caranya bukan hanya dengan dipanas-panasi. Melainkan dipanasi sekali saja, lalu dibantu diramu dengan bumbu. Lalu tempenya dijual. Uangnya dipakai untuk beli baja.

Artinya apa?
Buatlah tempe itu menjadi seenak dan senyaman mungkin. Karena setelah sudah nyaman, dia akan jadi percaya diri. Kalo sudah percaya diri, dia akan berani mencoba berbagai hal. Tak terkecuali mengganti “bisnis tempe“-nya menjadi “bisnis baja”.

Begitu pun memperlakukan pasangan
Jangan melulu dipanas-panasi dengan membandingkan pasanganmu dengan pasangan orang lain. Atau memanas-manasinya dengan terus-terusan membuatnya cemburu. Jangan. Karena salah-salah bukan makin sayang dan makin berusaha, tapi justru malah membuatnya lebih yakin untuk segera pergi meninggalkan.

Buatlah dia senyaman mungkin, biar dia makin yakin dan percaya diri bahwa kamu tidak boleh dibiarkan selamanya hanya berteman tempe. Mungkin baja, lalu perak, emas, atau mungkin malah dibuatnya kamu berteman permata.



Sumber Gambar:
1) http://www.thecolourofindonesia.com/2016/06/7-makanan-indonesia-yang-katanya-bagi.html
2) http://wow.tribunnews.com/2017/09/05/pns-cantik-dibunuh-suami-gara-gara-ini-netizen-malah-bilang-sang-suami-terlalu-sayang-istri
3) https://sehinggit.blogspot.co.id/2016/12/awas-para-ibu-jangan-panaskan-berulang.html
4) http://topilambe.com/product/972-topi-mulut-dijaga.html
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Cara Mengubah Tempe Menjadi Baja Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

30 komentar:

  1. Denger cerita temen di sekolah dulu waktu LDKS, mereka pasti suka ditodong senior dengan pertanyaan, "Mental lu sekuat apa?!" Ya, malah inget episode di Spongebob jadinya.

    Yang paling enak walaupun dipanas-panasi terus itu cuma sayur nangka. Mau berkali-kali dipanasi rasanya tetep enak, malah makin enak. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah iyaaa... di kampus ketika masa orientasi sering dikatain gitu ama senior, ampe sekarang kayaknya masih berlaku.

      iya po? kalo nangkanya dikuah santan bahaya loh dipanasi terus2an.

      Hapus
  2. Wa'alaikumsalam..
    Jangankan apa-apa googling dulu, lah sekarang berdoa aja di medos, apaan coba :(

    Setuju, yang ada malah bukan jadi baja, gosong tuh tempe lama-lama :D
    Itu berita kok gitu amat sih, netizen bisa aja, kadang kalau cewek minta putus juga alesannya karena cowoknya terlalu baik..ha

    Memang begitu seharusnya ya, Mas, jangan cuma dipanas-panasin terus, lama-lama gosong dan gak enak. Cukup sekali aja, kemudian kasih bumbu tambahan, biar lebih enak..hehe

    Gak tahu kenapa, dimana-mana tempe enak, tapi bukan berarti ora ngapak ora kepenak. Karena bukan dari jawa aku..hehe

    Yang jelas dibuat seperti apapun makanan yang satu ini tetap enak. Jadi ke makanan terus, maklum lapar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Doanya beralasan biar banyak yg mengamini, padahal niatnya biar ada yg perhatiin.. tapi ya bebas sih. toh berdoa juga boleh di mana saja.

      ahahaha... ya dibilang terllau baik karena masih saja mau dihina istrinya terus2an.

      iyah. makanan kalo dipanasi terus jadi kurang enak. bakso yg ita beli di warung, bungkus, ketika nyampe rumah dingin dan ketika dipanasin lagi malah kurang berasa. atau malah keasinan.

      iya... tempe haruslah terbebas dari anggapan sebagai contoh hal yg lemah. tempe itu kuat dan udah go internasional.

      Hapus
  3. Aku sukak tempe. Tapi yg bacem doang. Soalnya kalok yg baja gak enak jugak sik..

    Mengenai mental, setuju banget kalok mental orang gak semuanya sama. Seandainya mau memotivasi pun bagusnya pakek kata-kata yg baik lah. Gak usah 'merendahkan' orang laen.

    Yg kasus cewek itu emang viral yak. Aku gak tega bacanya lebih jauh. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyalah.. kecuali kalo limbad. suka bet dia ama baja...

      iya Kabeb, mas amenolong harus diawali dengan ngehina dulu.. saya gak ngikutin sih, tapi rame banget di medsos pesbuk. jadi tahu begitu saja dari update-an rangorang.

      Hapus
  4. Bener banget mental setiap orang tuh beda-beda. Mental seseorang juga dipengaruhi oleh masa lalunya. Jadi, memperlakukan orang lain harus hati-hati kalau belum tau masa lalunya dulu kayak gimana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. IYa, mental gak bisa disamaratakan begitu saja sehingga memutuskan kalo menghina dan menyiksanya bakal membangunkan dirinya jadi makin kuat. gabisa. :(

      Hapus
  5. Walaikumsalam.

    Mental tempe kalau ketemu mental nasi dan mental gorengan, jadinya mental uduk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini kalo beli nasi uduk, dapatnya nasi, telur, ayam, lalapan ama sambal Bang. gada tempenya... :(

      Hapus
  6. Walaikumsalam.
    Menuhankan Google? Banyak. Dikit2 google dah pokoknya. Haha

    Gue suka tempe juga loh. #GakPentingEmang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. coba aja cari2 infonya, saya pernah nonton di trans 7 dulu ada yg nyembah gugel sebagai tuhan.

      #WowFakta

      Hapus
  7. Sempat buyar bingung mau komen apa gara-gara liat tulisan di topinya :(

    Hmm oke. Aku suka tempeeeeeee! Itu gorengan yang aku cari setelah pisang goreng dan ubi. Anjer jadi laper :(

    Haw ini selalu ya... dihubung-hubungkan dengan persoalan asmara. Wkakakakakaka. Aku setuju, Haw. Memang ngeselin sih kalau udah dipanas-panasin dengan bikin cemburu gitu. Makin kita bilang kita cemburu, makin dipanas-panasin. Ngelarang bikin cemburu rasanya kayak nyuruh buat bikin cemburu. Kalau kita cuek aja, dia malah ngejaga perasaan kita. Aneh bet. Jadi ingat lagu Mulan Jameela yang wonder woman wonder woman itu. Dia bilang hatinya bukan terbuat dari besi dan baja. Bisa remuk dan hancur. Kayak tempe bacem penyet kelembekan :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan sering2 makan gorengan, Cha, gabaik buat badan. palagi gampang skait begitu..

      ya biar gak terlalu fokus ama tempe dan penghinaan aja..
      iya, kalo udah dibikin cemburu mulu ya kesel jadinya, mau ngebales tapi takut dianya pergi. nggak dibales tapi kok keselnya gak ilang2...

      Hapus
  8. Jangan sampai tempe dipanasin jadi baja. Soalnya baja gak enak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi mari kita tanyakan dulu ama Limbad...

      Hapus
  9. Pengen tau aja sih, apa orang yg tanya "mental lo sekuat apa?" itu, mentalnya sendiri gimana? haha.

    Yah wajar lah kid jaman now mah apa2 ke gugel, cari jodoh aja di gugel :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti wajarlah kalo ada yg sampai menuhankan gugel~

      kalo dapet musibah yg temen2nya gabisa bantu juga drop sih, gapeduli apapun mentalnya. tapi kok ya maish tega menyerang mental orang lain.

      Hapus
  10. haw, blognya kok berat ya di komputerkuu. berkali-kali di refresh ga muncul mulu kolom komennya hehe

    eh iyaloh, kemaren tetangga sha dibunuh sama suaminya pake gunting di leher :( terus suaminya bunuh diri. Faktor mental ini emang yaa, duh. Makanya harus deket2 dengan sang pencipta

    mau komentarin komen diatas sha. btw mas dian, pengalaman yak cari jodoh di gugel? wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Sha, gatau kenapa. saya udah otak atik kode html nya tapi tetep aja. di saya lancar soalnya, ya mungkin karena keseringan bukanya pake wifi kali ya. jadi blogku mesti dibuka di koneksi yg tinggi. entah kesalahan iframe atau apa. kalo gak muncul, coba reply di komen orang lain dulu aja, Sha, biasanya bisa.

      astaghfirullaaaaaaahhhh.. segitu teganyaaaaaa... tapi abis itu bunuh diri. entah apa yg terjadi, tapi sepertinya itu pasti karena pertengkaran demi pertengkaran ya..

      baca di blognya Dian coba Sha, ada kisahnya ttg asmara yg pernah dilaluinya~
      :-bd

      Hapus
  11. tempe itu paling enak
    dan fleksibel
    buatku mental tempe itu enak dan fleksibel
    heuheu
    daripada makan alloy, kelihatan keras tapi punya cacat kristal, heuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... tempe itu sudah go internasional, baja juga sih. jaid harusnya saling mendukung, bukan slaing menyakiti.

      alloy itu apaan dah, bentar tak search dulu.. xD

      Hapus
  12. Wah, saya juga masih merasa bermental tempe sih bang karena saya lebih suka tempe dibanding tahu *loh.

    Kayanya, di zaman sekarang ini orang lebih suka memanaskan mental lewat sosmed ya bang? Hahaha lagi juga mental gak bisa dibentuk sehari dua hari :(

    Setuju tuh, bikin tempenya enak dulu habis itu dijual, voila! Maka duitnya bisa dibeliin baja. Tapi saya pengen nanya bang, bagaimana menyikapi kalo ada yang coba manas-manasin? Selain sabar dan sholat, adakah trik khusus lainnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo di lingkungan perumahan, juga masih banyak kok suka manas2in tetangganya.. udah kayak membudaya gitu sikap memanas-manasi.

      ahahaha.. perumpamaan aja bang. saya sampe skrg juga gatau gimana menyikapinya selain diam dan menunjukkan kalo semuanya baik-baik saja nggak seperti yg mereka katakan. jujur saja, pmebullyan atau memanas-manasi itu bisa membuat trauma. maslaah trik, mungkin baiknya konsultais ama psikiater atau orang terdekat.

      Hapus
  13. oke sipp kalau gue ada temen yang bermental tempe, gue pakein sajiku trus digoreng. ditirisin. Jual!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, jual di tokopedia aja seklaian temennya... :-bd

      Hapus
  14. Waalaikumsalam~

    Hmm, ngomongin tempe. Gue setiap hari selalu dekat sama tempe. Maklum, di rumah emang dagang nasi uduk.

    Emang, sih, gue akui kalau tempe itu lemes bener jika dibandingin sama baja. Ada potongan tempe yang mungkin terlalu tipis, baru dicelupin ke adonan udah rontok gitu. Namun, tempe kan juga kuat yang masih tebel. Cobain aja itu tempe yang belum dipotong dan masih kotakan gede gitu, terus tabok deh ke kepala orang yang ngakunya bermental baja. Masih berani nggak, sih, ngatain mental tempe? Wqwq.

    Komentar apa ini, ya Allah ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama aja kita, Yog. dulu malah saya sekeluarga jualan tempe. xD skrg udah gak lagi, karena pasar dipindah dan di pasar yg baru ada yg jualan tempe, org sini asli. jadi kami dibilang mencuri pasarnya, mencuri rezekinya. jaidnya yah.. ... ..

      ahahaha... saya pernah ngelakuin itu btw. ketika kesel ama orang, ama temen yg jail bet. saya lempar aja pake tempe yg masih belom dipotong itu. gedebug bunyinya pas nyentuh punggungnya.

      Hapus
  15. ahahahaha... Icha mudah wafer~

    BalasHapus
  16. Ahahaha.. sering dibegituin karena kalo serius dan fokus ama pembahasan utama, kadnag orang bosen dan gak dapet feel yg bertahan. xD jadi maafkan klo arahnya berujung ke sana.

    saya lebih mau jadi DUTA SHEILA ON 7 aja.

    Woooiiii... jangan memperjelas begituuuuuu... xD

    BalasHapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~