Kenapa Perempuan Tidak Menyukai Lelaki Yang Terlalu Baik?

Assalamu’alaikum…

Sedari kecil kita diajarkan untuk berbuat baik seperti berbicara dan berperilaku sopan, menghormati orang yang lebih tua, menolong teman yang sedang kesusahan dan membantu nenek-nenek menyeberangi jalan. Dari beberapa ajaran tersebut, sepertinya saya masih belum bisa menyebarkan kebaikan dengan membantu nenek-nenek menyeberangi jalan. Susah dapat momennya.

Di kampung saya, jalanannya nggak begitu besar dan nenek-neneknya masih pada perkasa. Walo sudah menyandang gelar “nenek”, mereka masih kuat menggendong keranjang yang berisi durian atau sayur dari kebunnya. Sehingga membantunya untuk menyeberangi jalan bukan suatu kebaikan. Mereka lebih suka kalo hasil kebunnya dibeli.

terlalu baik
Berbeda halnya dengan di perkotaan, jalanannya lebar, banyak kendaraan, tapi nenek-nenek yang mau menyeberang jalannya nggak ada. Kalo terus dibiarkan seperti itu, anak mudanya akan kesusahan melakukan perbuatan baik. Benar kata Arie Kriting, Indonesia darurat nenek-nenek yang mau menyeberangi jalan. Dari itu, harus ada suatu badan yang manangani dan mengumpulkan para nenek kemudian didata dan diberi jadwal untuk menyeberang jalan. Sehingga para pemuda bisa melakukan kebaikan. Nggak melulu saring nyinyiran di media sosial.

Kenapa hal seperti itu diperlukan? Karena menciptakan generasi yang bersifat baik itu merupakan suatu kemajuan. Bisa dilihat di ajaran agama atau pendidikan apa pun, perbuatan baik selalu menjadi tujuan dan sebab utama dari kebahagiaan dan kedamaian. Namun, ada anomali dalam fenomena menjalin hubungan. Banyak perempuan yang tidak menyukai lelaki yang terlalu baik. Padahal, yang namanya baik itu biasanya jadi idaman. Kenapa bisa begitu, ya?

Ada yang beralasan karena lelaki yang terlalu baik itu membosankan
Sehingga nggak bisa melakukan hal yang sedikit nakal dan menarik. Nyatanya, bosan nggak ada hubungannya dengan baik dan jahat. Bosan muncul dari dalam diri yang jenuh dengan rutinitas yang sama. Terlebih jika rutinitas tersebut hanya keterpaksaan atau mau nggak mau mesti dijalani.

terlalu baik

Jadi, kebosanan bukanlah penyebab perempuan menjadi tidak menyukai lelaki yang terlalu baik. Karena jika sudah menyukai seseorang, mau baik atau jahat, dia nggak akan bosan. Bahkan walo terus-terusan bersamanya. Lalu karena apa, dong?

Karena sadar nggak akan bisa membahagiakan/mengimbangi kebaikannya
Dia tahu dirinya banyak kurangnya, bahkan jauh dari kebaikan. Sehingga ngerasa kalo bersama orang yang lebih baik akan selalu minder dan itu akan membuat pasangannya lelah, ujung-ujungnya pasti berpisah. Nyatanya juga bukan demikian.

Kita lagi berkubang lumpur, nih. Terus mau mandi, nemu sumur yang airnya bening. Tapi karena sadar kita ini kotor banget, apakah kita akan lebih memilih sumur lain yang airnya kotor juga dan keruh? Kan, nggak. Justru yang bening itu yang lebih kita pilih. Malahan makin bagus, kan, kalo dapat yang jauh lebih baik. Jadi ada yang membimbing. Lalu karena apa, dong?

Karena kalo putus dengan lelaki yang terlalu baik, itu sakitnya kebangetan
Hal itu juga menjadi alasan kenapa perempuan lebih memilih bad boy. Ya gimana nggak milih Boy walo bad, motornya aja kayak gitu. Reva aja ampe kesemsem. Engg…. Maksudnya, kalo jadian ama yang terlalu baik, dia bisa jatuh cinta dengan teramat sangat. Sehingga kalo putus atau ternyata dia mendadak bangsat, itu nyeseknya nggak ketulungan. Makanya lebih memilih yang emang bangsat aja sedari awal, udah siap lah istilahnya kalo mau dibangsatin.

Namun, apa memang demikian? Nggak juga. Perkara patah hati putus cinta, mah, nggak peduli awalnya baik atau jahat. Pokoknya saat dibuat patah hati, ya, itu yang jadi fokusnya. Dari awal dijahatin ama pasangannya juga bisa ditahan-tahan, tapi kalo udah sampai titik patah hati, ya, mau dari awal baik atau jahat tetep akan sakit banget.

(Baca juga: Mau Membuat Orang Lain Bahagia? Tetaplah Jelek, Tetaplah Rusak)

terlalu baik

Namun, dari beberapa alasan tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa perempuan nggak suka ditinggal. Apalagi ketika lagi sayang-sayangnya atau lagi butuh-butuhnya. Mereka nggak mau sakit sendirian. Sakit karena berduaan akibat “baru pertama kalinya” mungkin nggak apa-apa, deh. Namun, kalo udah ditinggal, sepi yang akan menyergap. Sendiri tanpa bisa bertatap. Murung berteman gelap. Tiap hari hanya bisa meratap. Senyap.

Lalu apa hubungannya dengan lelaki yang terlalu baik?
Bukankah kalo lelakinya emang baik dia nggak bakal mau meninggalkan pasangannya? Iya, memang. Namun, bagaimana jika itu di luar kuasanya? Maksudnya, apakah kalian ingat dengan ungkapan para tetua yang mengatakan, “ORANG BAIK ITU UMURNYA PENDEK”?

Kalo kalian punya kerabat atau teman atau sedang melayat, akan kita dengar orang-orang saling bercerita mengenai almarhum/almarhumah yang semasa hidupnya banyak melakukan kebaikan.

“Iya, ya, padahal Bapak ini orang baik, loh. Kok, bisa, ya, dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa duluan?”

Begitu ucap mereka. Hal tersebut bukan mengada-ada, karena dari pengalaman mereka, selalu saja yang baik yang meninggal duluan. Bahkan Nabi yang terkenal teramat baik, usianya juga nggak begitu panjang. Namun, lihatlah yang kelakuannya nggak baik! Masih segar bugar walo usia tidak bisa disebut muda lagi.

(Baca juga: Menjadi Lebih Baik Itu Nggak Boleh)

Hokage di anime Naruto itu orang baik, melindungi desanya dengan sepenuh tenaga. Madara itu orang yang jahat dan mau menghancurkan desa, tapi lihat siapa yang lebih panjang umur. Hokage sampai berganti empat kali, barulah Madara mati. Itu pun bisa dihidupkan kembali. Dan biang kejahatan utama, si Kaguya kalo nggak salah namanya, dia udah hidup ratusan tahun. Demi apa? Untuk melakukan kejahatan besarnya.

Terus, kenapa orang yang baik usianya pendek?
Kalo menurut psikolog, orang yang baik itu adalah orang yang suka menyakiti dirinya sendiri. Artinya, rela sakit demi orang lain. Orang baik suka menahan dan menyimpan emosinya sehingga terlihat bahagia di luar padahal tersiksa di dalam. Kalo sudah seperti itu, fungsi organ dalam tubuh juga perlahan merusak. Jadi bisa disimpulkan, kebiasaan memendam emosinya itu yang ikut andil dalam pengrusakan tubuhnya sendiri.

Kalo menurut orang bijak, dia memberikan analogi. Misalnya kita pergi ke taman bunga dan diperbolehkan mengambil satu bunga, yang mana yang akan kamu pilih? Tentunya yang paling indah dan menarik, bukan? Dari itu, Tuhan juga demikian, Dia akan memilih orang-orang baik untuk lebih dulu bertemu dengan-Nya. Kalo saya yang ditanya, saya pilih anak pengurus tamannya, sih. Soalnya anak pengurus tamannya itu bunga desa. Cantik dan menarik.

terlalu baik

Jika kita tanyakan pada pemuka agama, orang baik lebih cepat mati karena doanya sendiri. Loh, kok, bisa? Banyak orang baik yang ketika berdoa bukannya meminta umur panjang, melainkan lebih memilih diwafatkan lebih cepat. Alasannya, dari pada hidup lama penuh dosa, kan, lebih baik mati muda ketika iman masih melekat di badan. Khusnul khotimah. Allahu akbar. Iya, kan?

Makanya, ketika ada korban penindasan dari suatu negara yang melarikan diri demi memperpanjang usia, para orang baik malah mendatangi dengan tujuan bisa memendekkan usianya. Jihad katanya. Jadi, itulah beberapa alasan kenapa orang baik meninggalnya lebih cepat.

Yang baik aja meninggal cepat, apalagi yang terlalu baik? Terlalu cepat~
Kalo meninggalnya terlalu cepat, berarti perempuan yang memilih pasangan terlalu baik juga akan terlalu cepat berteman dengan kesendirian. Meratap dalam kesunyian. Menahan perih kerinduan. Hanya bisa menangis karena sadar nggak bakal bisa lagi dipertemukan. Dan saat itu baru menyesal, mungkin sedari awal sebaiknya nggak memilih yang baiknya keterlaluan.

Dan artikel ini pun berakhir demikian. :’(




Sumber gambar:
1) http://harian.analisadaily.com/puisi-sahabat-kecil/news/suka-menolong/138149/2015/05/31
2) http://loop.co.id/articles/tips-trik-putus-bukan-solusi-bosan-sama-pacar
3) https://www.kaskus.co.id/thread/52408cb6bbf87b1175000004/apakah-sista-suka-pria-baik---bad-boy/
4) http://ldkunrika.blogspot.co.id/2015/06/bekerja-cerdas.html
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kenapa Perempuan Tidak Menyukai Lelaki Yang Terlalu Baik? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

39 komentar:

  1. Menurutku orang yang terlalu baik bukan hanya rela menyakiti dirinya sendiri. Tetapi juga tanpa sadar sudah menyakiti orang lain. Ada cerita orang yang punya jiwa sosial yang tinggi. Dia jadi relawan di daerah daerah yang membutuhkan. Saking sibuknya jadi relawan sampai bapaknya sakit dia gak tau. Padahal seharusnya yang lebih diutamakan itu keluarga, tetangga baru orang lain.

    Itu juga dulu doaku sih. Minta sama Tuhan untuk meninggal ketika amal sudah cukup untuk ke surga. Takut lama hidup malah memperbanyak dosa. Meskipun sebenarnya gak boleh doa minta kematian sih.. sekarang lebih minta diberikan petunjuk aja. 😁

    Oh iya, pernah baca orang jahat panjang umur itu karena Tuhan menunggu dia untuk bertaubat.. 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah kita termasuk orang yang sedang ditunggu untuk bertobat? :)

      Hapus
    2. wuiiihh.. bener banget itu, Rum. nggak tau kenapa dah, udah banyak yg mmebudayakan seperti itu. menunjukkan kepedulianny apada org lain yg kadang belom dikenal lama, sedangkan yg deket dengannya (keluarga) malah dibiarin. biasanya mereka berucap, kadang org lain jauh lebih dikenal dibanding keluarga sendiri.

      ahahaha.. kamu memang orang baik, Rum~

      nah iya, dan yang nggak jahat matinya jaid cepet. :( gaperlu ditunggu lagi.

      Hapus
    3. Atau orang yg akan disegerakan untuk dijadikan mayat?

      Hapus
  2. makanya, jahat-jahatlah sama pacar, terlalu baik katanya juga nda baik, kan?

    itu, yg bagian naruto, adakah yg nda paham, cewek-cewek? wajar, itu Haw sedang berbuat jahat. wqwq

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha.. anggaplah mereka tau. xD saya gamau jadi orang baik yg kaffah. mau nakal2 dikit,

      Hapus
  3. Jadi intinya kita harus jagat kek Madara ya. Biar hidup lebih lama. Sungguh jenius tulisan ini. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banget, Nyol. Kalo tujuannya adalah hidup lama, ya, jahat aja~

      Hapus
  4. Nenek menyeberang jalan di Jakarta jarang banget. Selain ada JPO, nenek-nenek di sana nggak ada yang suka nyeberan-nyeberan jalan. Sukanya bawa gayung.

    Kalau abis diputusin dengan alasan "kamu terlalu baik buat aku", berarti harus siap-siap buat surat wasiat ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus kakeknya bawa cangkul. mboknya bawa jamu. pengantinnya ke air terjun. dan pocongnya perawan.

      Kamu sungguh bisa menyimpulkan dengan sangat tepat. TERSEPEDA. TER-BIKE.

      Hapus
  5. jadi, ayo kita berbuat jahat, eh gak gitu sih
    tapi menurutku kebaikan kita harus disertai kepinteran sih
    biar gak dimanfaatin juga
    apalagi sama pacar, heuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. .. masalahnya, tiap sikap dan tindakan kita akan dimintai pertanggungjawaban. mau umur panjang jahat atau baik tapi singkat. xD

      Hapus
  6. Jadi Aku harus jadi mandara gituh, biar umur bisa lebih lama. Ngakk mau ahh, Jomblo dong seperti mandara. Jadi bijang lapok.

    Ak tetap lebih memilih jadi orang baik, tidak apa2 katanya matinya cepat, kan nanti masuk surga. Hehe :-)

    BTW, Seorang cewek yang nolak cowok karena alasan kamu terlalu baik, berarti dia nyumpahin cowok itu agar lebih cepat mati dong, wadau serem amat, amat aja tidak serem. Hehe :-)


    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi Orochimaru aja, biar bisa nge edo tensei.

      nah, itu dia. malah banyak yg minta dimatiin cepet biar bisa segera menikmati enaknya di akhirat.

      Bukan nyumpahin, tapi ngingetin biar gausah baik2 amat~ ingatlah org2 tersayang~

      Hapus
  7. Saya udah berusaha baik tapi tetap ada yang bilang jahat. Karena mungkin baiknya hampir ke semua cewek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hati2, Bang~

      Jangan ampe baper aja semua yg dibaikin. bisa2 dipisuhin. "Oh, Kamu cuma main2 aja ama saya. mati aja law." serem bang. :(

      Hapus
  8. Abis baca ini, aku mau cari pacar ketua gangster saja. Agar supaya kelak.

    Btw, aku setujuu. Dulu dulu dulu bgt aku juga mikir, mending nyari pacar yg bajingan, jadi udah siap kalo disakitin. Hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya ketuanya kamu, Bangul?

      ahelaaahhhh... segitunyaaaaa... jalan pikiran perempuan emang susah diikuti.

      Hapus
  9. Kenapa aku selalu ngakak ya kalau ada kalimat "Udah siap dari awal kalau dibangsatin." MHUAHAHAHAHA. Taik banget.

    Ini tulisannya tentang baik-baik taoi ada ngeselinnya nih. Berduaan melakukan pertama kali itu maksudnya apaaaaa cobaaaaaa Haaaaaaaw :(

    Bagus nih analisisnya. Sumbernya lengkap dari kata dokter sampai pemuka agama. Hmmm udah mulai dari kapan gitu aku nggak mau jadi orang yang selalu ngerasa nggak enakan. Ngerasa nggak enakan itu termasuk sifat rela berkorban yang bisa bikin kita terlihat terlalu baik sehingga ditinggalin pasangan, ya nggak sih, Haw? Ku pengen jadi wanita yang keji ajaaaa semaunya~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laaah kok dokter sih. Psikolog yang bener yaaaak 😂

      Hapus
    2. Karena kamu juga penganut paham itu, Cha. xD

      Saya juga gatau, Cha. Cuma katanya kalo baru pertama kali sakit. Yg baru nikah tuh biasanya yg ngomong begitu.

      Ahahaha... gausah dikoreksi juga, Cha. Bebas mah. Org yg baik ya begitu. Dirinya sakit demi org. Walo mungkin bilangnya bahagia karna bisa menolong, tapi ya kalo perlakuan org lain beda tetep nyesek juga. Yaudah, selamat jadi perempuan yg keji...waannya terganggu.

      Hapus
  10. Jadi, menurutmu mending gimana? Kayaknya gue mending jadi orang baik yang agak jahat kali ya. hahahah

    BTW, gue setuju sama ide bikin badan yang mengatur nenek-nenek tuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu kan punya mutid, Gung. Masa iya milih jadi jahat~

      Apakah di wilayajmu banyak nenek2 yg perlu diberdayakan melalui penyeberangan jalan?

      Hapus
  11. naruto itu baik banget ke semua orang, jadi sebentar lagii .... :(

    pilih yang gak baik karena kalau berubah jadi jelek udah gak kaget hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di cuplikan awal Boruto, narutonya mati. T.T

      Ahelah... masa begitu. rasain yg terbaik, setidaknya walo nanti tetep jadi jelek, ada kenangan yg sangat indah.

      Hapus
  12. Alhamdulillah, di kampung saya ada nenek nyebrang apalagi pas teraweh di bulan ramadhan :D

    Cocoklogi yang sangat mantap bang! Temen saya juga pernah nanya kenapa yang baik susah dapet pasangan ya? Karena saya cowok jadi saya gatau jawabannya, tapi mungkin udah takdirnya begitu kali ya. Yang baik akan memiliki pasangannya kalo dia sudah bener-bener serius untuk memiliki pasangan --langsung menikah contohnya.

    Tapi secara keseluruhan, untuk yang mati lebih cepet. Entahlah karena maut merupakan rahasia Tuhan.

    Saya jomblo apakah saya terlalu baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan, Kang Asep. Sampean Jomblo karena sampean belum punya pasangan.

      mungkin temennya entar suruh baca artikel ini aja biar otaknya rusak. xD Di dunia ini banyak yg manusia tidak bis aketahui, namun bukan berarti nggak boleh menganalisis. Selama itu bisa menjadikan diri jadi lebih berprinsip dan makin yakin, syukur jika jadi lebih baik, ya terus aja dilakukan.

      mungkin kampungmu harus dipindha ke meikarta, saya yakin, di meikarta pasti kurang nenek2 yg mau nyeberang jalan.

      Hapus
  13. Bang haw komenbox nya msh muter2 nih. Untung pas di hp bsa komen. Heheh..

    Hmm. Pembukaannya tntang membantu nenek2 nyebrang jln.. Di tmpat bang haw lg krisis nenek2 buat disebrangin? Apa prlu nenekku aku transfer ksna nih, biar bang haw bsa brbuat baik dgn nyebrangin nenek2? Pantesan aja nenekku klo kluar gtu pati suka crta deh katanya org2 pda baik2. Lah iyalah. Ladang pahala bgt kan trnyata nenek2? Wkwk.

    Hmm, aku sih klo di fiksi, novel, film, ataupun komik lebih sukanya bad boy sih. Yg arogan, nyebelin, galak, gtuu. Soalnya seruu. Klo mgutip kata2 yg sering nongol di webtoon terlalu tampan sih: "KYAAAA... SOOOO BAD ASSS!!"

    Tp klo di dunia nyata sihh.. Cowok baik2 aja deh. Tp jgn baik2 amat sih. Mgutip kata2 d webtoon jg, "baik boleh, bego jgn" Klo cowok galak jg aku tkut sih. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Lu, gatau kenapa. udah dicobain ganti ini itu tapi masih gagal. di hape lancar aja sih. kayaknya jadi berat banget gitu klo dibuka di laptop.

      Boleh, Lu, sekalian aja kirim ama cucu2nya~

      ahahaha.. emang karakter bad ass gitu banyak yg suka sih, malah tokoh utamanya jadi nggak dilirik. sasuke aja demikian. ya itu lain lagi lUUUUUUUU.. sapa juga yg mau disandingkan ama orang bego. :( walo kadang emang susah sih, beadin mana baik dan mana bego.

      Hapus
  14. Kayaknya belum pernah seumur2 liat nenek di seberangin. Yah, solusinya emang boleh sih, mengumpulkan nenek2 untuk di jadwalkan menyeberang jalan. Ngakak tapi bisa juga sih.

    Salam kenal mas, Haw~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Hul...

      kamu harus banyak2 baca komik remaja dan nonton warkop DKI, ada loh mereka bantuin nenek nyeberang jalan, padahal neneknya abis nyeberang. jaid balik ke tempat semula lagi. dipentungin ama neneknya.

      Hapus
  15. Kadang juga wanita menolak laki-laki yg baik dengan alasan krn dia tidak menyenangkan. Laki-laki itu baik, tapi tidak menyenangkan.

    Begitulah. Salam kenal gan...

    BalasHapus
  16. Mungkin karena orang baik terlalu taat aturan & kaku. Tapi ada juga yang baik, kreatif, humoris, & berjiwa seni tinggi, tapi memang langka sih. Mungkin ini yang disebut sempurna. Mantap blog psikologi-nya. Oh ya saya follower baru blog ini. Thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... pokoknya nyari yang bisa dipamerin lah. baik pas bersama atau pas udah pisah.

      Hapus
  17. Perempuan tdk menyukai laki-laki yg terlalu baik karena baiknya ke semua perempuan. Kan jadi nggak ngerasa spesial. Beda klo sama laki2 yg kurang baik, dia jahat ke orang lain tapi bisa mencintai satu perempuan itu doang. Bagi perempuan itu adalah suatu pencapaian yg luar biasa. Wkak

    BalasHapus
    Balasan
    1. OKEEEE.... jadi kalo mau berbuat baik kudu pilih-pilih, yak. Thanos adalah pria impian perempuan kayaknya.

      Hapus
  18. Hahaha, kocak nih. Berbuat baik kan gak sebatas nyebrangin nenek-nenek. Kalau zaman sekarang mungkin bantuin nenek pasang apliasi grab di HP nya masing-masing kali, yaa (kaya nenekku ini, beliau merasa terbantu banget kalau aku ajarin teknologi, lol). Aku sih mau putus sama good boy atau bad boy sama-sama sedih. Yang gak sedih tuh kalau pas putus emang udah gak ada cinta :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi gimana, sejak SD itu mulu contohnya di buku PPKN. Apa itu artinya jadian sama dengan menghabiskan cinta yg tumbuh saat hanya slaing kenal?

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~