Kembalikan OSPEK ke Tujuan Awalnya

Assalamu’alaikum...

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau yang biasa disebut OSPEK, merupakan kegiatan awal kuliah yang kenangannya bisa terbawa sampai akhir usiah. Entah itu kenangan yang membuat air mata membuncah, maupun kenangan yang membuat wajah tersenyum cerah. Awalnya, OSPEK dilakukan dengan tujuan mengenalkan kampus dan sistem perkuliahan bagi mahasiswa baru. Namun, beberapa tahun terakhir, OSPEK malah menghasilkan tindak kekerasan senior pada juniornya.

Meskipun tidak semua kegiatan OSPEK mengandung kekerasan ataupun kekerasan yang menyebabkan mengandung, tapi berita negatif tersebut menimbulkan kekhawatiran sendiri. Banyak calon maba yang resah, apalagi berita di tipi-tipi juga ikut menyebarkan kekejamannya. Untuk itu, diperlukan adanya suatu perubahan atau pembaruan dalam OSPEK agar citra perguruan tinggi juga tidak semakin buruk.

howhaw

Kembali ke tujuan awal diadakannya OSPEK
OSPEK dipandang negatif karena menimbulkan balas dendam senior pada maba, agar maba merasakan kekejaman yang sama seperti yang dirasakan senior tersebut. Hal ini tejadi karena OSPEK yang meninggikan senioritas menyimpangkan tujuan awal OSPEK itu sendiri.

OSPEK memiliki tujuan:
-Menjembatani masa peralihan tingkat pendidikan
-Mengenalkan kondisi dan lingkungan kampus
-Menumbuhkan rasa persaudaraan
-Menumbuhkan tanggung jawab akademik dan sosial

Tentu saja masih ada kampus yang tetap menjaga tujuan OSPEK pada jalurnya. Dibandingkan menunjukkan kekuasaan demi dihormati, mereka lebih memilih untuk membantu maba mengenal kampus dengan jalan yang lebih lembut. Lagi pula, rasa hormat seseorang akan bertahan lama pada orang yang membantunya dibanding kepada orang yang menindasnya.

Untuk itu, agar OSPEK ini kembali dipandang menjadi hal yang baik, kita perlu mencontoh kegiatan baik di beberapa kampus, menyesuaikannya dengan kampus sendiri serta tambahkan beberapa inovasi.

Masa peralihan, masa peduli sosial
Awal OSPEK biasanya maba disuruh memakai pakaian yang aneh. Topi dari karton, papan nama, kaos kaki lain warna atau yang lebih aneh lagi. Serta disuruh membawa barang-barang dengan kode tetentu. Misal, ratu perak untuk coklat silver queen, pria bertepuk untuk mentos, dad say yes untuk papaya atau snack jangan dibawa jangan disentuh, apaan hayo?

howhaw
Bando, ya ampun
Pakaian aneh tersebut tak hanya menyusahkan, tapi juga memberatkan. Belum juga ketemu tugas kuliah, uang bulanan hidup sudah berkurang setengah. Namun, untuk kode-kode barang bawaan tidak masalah. Karena hal tersebut bisa melatih maba untuk memecahkan kode-kode lainnya di masa percintaannya nanti.

Karena OSPEK merupakan awal peralihan masa sekolah, sebaiknya maba disuruh membawa seragam sekolahnya. Buat disumbangkan. Hal ini bisa mengurangi tindakan mencoret-coret baju ketika lulus. Memang, di sekolah-sekolah sudah banyak menerapkan. Tapi kurang efektif karena di sekolah hal tersebut masih berbentuk sukarela. Tapi di masa OSPEK, para maba diwajibkan membawa seragam bekasnya. Kecuali bagi mereka yang memang mewariskan pakaiannya pada keluarga. Dalam hal ini, pendataan maba sangat diperlukan.

howhaw
"Cuciin, ya! besok aku ambil"
Kalo nggak bawa, hukumannya apa?
Karena tujuan membawa seragam tersebut untuk membantu sesama, maka hukumannya juga mesti memberikan manfaat bagi sesama. Berlaku untuk pelanggaran dalam kegiatan OSPEK lainnya juga. Suruh dan awasi serta temani para maba membantu lingkungan sosial sekitar kampus.

Memunguti sampah di lingkungan perumahan sekitar kampus, misalnya. Tentu saja bukan kerja rodi. Para maba yang dihukum tersebut juga diberi konsumsi. Atau bisa juga para maba yang dihukum tersebut diberikan proyek membuat orang bahagia. Indikasinya bahagianya cukup membuat tersenyum saja. Misal nemu orang patah hati. Suruh mabanya ngajakin ngomong biar semangat. Kalo mau sampai jadian juga silakan. Membantu dorong mobil mogok atau apa pun.

Proyek membantu orang tersebut jangan lupa didokumentasikan. Terus diunggah ke media sosial. Ya untuk pencitraan, agar OSPEK tidak dipandang sebagai hal yang negatif lagi.

Lakukan OSPEK sefakultas
Setelah pembukaan OSPEK oleh rektor dan dekan di fakultas masing-masing, kegiatan OSPEK biasanya diserahkan ke prodi. Hal ini memang memudahkan pengaturan, namun juga merugikan. Karena di fakultas yang OSPEK-nya per prodi, banyak mahasiswanya yang tidak saling mengenal. Sehingga rasa persaudaraannya juga kurang.

howhaw
Banyak kenalan, banyak gebetan
Dari itu, sebaiknya OSPEK dilakukan se-fakultas sekaligus. Selain membangun persaudaraan, juga bisa meningkatkan jumlah gebetan. Kan kasihan kalo cinta tehalang prodi. Dengan OSPEK bersama, kali aja yang saling mencinta berada di kelompok yang sama. Meski sekelompok laki semua.

OSPEK satu tahun
Karena tujuannya menumbuhkan persaudaraan, OSPEK mestinya juga dilakukan selama setahun. Semester pertama untuk pengenalan dan pembimbingan. Seperti mengenalkan keadaan kampus, membantu memilih mata kuliah, cara daftar ulang, mengadakan kegiatan sosial dan sejenisnya. Serta membimbing maba dalam perkuliahan pertamanya, misal menjelaskan tugas, membantu mencarikan referensi, memberi info kosan atau toko fotokopi murah. Kan lumayan kalo seniornya yang punya toko atau kosan, jadi ajang promo. Laris manis.

howhaw
Senior bantuin maba, ceritanya
Sedangkan semester kedua, maba dibimbing dan diarahkan (pengkaderan) untuk menjadi senior atau sudah dibolehkan bergabung ke himpunan yang ada di kampus. Selama setahun tersebut, senior bisa memantau maba yang menjadi gebetannya. Apakah dia juga suka atau nggak. Setahun, Bro. Masa belom dapet kepastian juga?

Untuk kegokilan dan keseruan, itu tegantung pembawaan panitia dan peserta OSPEK di setiap kegiatannya. Sesekali main panitia ‘iblis’ dan panitia ‘malaikat’ tetap boleh. Awalnya dibaik-baikin, trus dibikin surem dan dibaikin lagi. Asal jangan sampai menyebabkan kekerasan fisik. Lagi pula, kenangan seru saat OSPEK kebanyakan bukan tentang panitianya. Tapi saat bersama sesama maba, berusaha agar tidak kena hukum.



Ultah Ketiga Blog Bang Beta



Sumber gambar:
https://edukasi.kompasiana.com/2013/12/18/pengen-merasakan-ospek-itn-malang-620437.html
https://www.lensaindonesia.com/2012/05/16/membanggakan-sumbangkan-seragam-sekolah-ketimbang-dicorat-coret.html
https://belajardikampus.wordpress.com/category/belajar/
https://erwindwisasrasasmita.blogspot.com/2014/05/f-behafiorurldefaultfmlo.html
https://www.antarafoto.com/peristiwa/f1317g86711/pengkaderan-mahasiswa
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kembalikan OSPEK ke Tujuan Awalnya Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

52 komentar:

  1. ya ampun, beda banget yak ospek di indonesia dgn yg diluar negeri.
    Diluar negeri ospek bener2 digunain untk ngenalin sistem kuliah. Aku pernah denger berita, ada maba cewek yg disuruh ''gituan'' sama seniornya. Pelecehan gitu,
    ckckcck

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda kepatuhan pada aturan aja sih. padahal aturan tehadap tindak kekerasannya sama loh.

      Itu.... .... ..... :p

      Hapus
  2. Dua kalimat yang terakhir keren, Haw. Apalagi kalau bisa jadian sama sesama maba, tapi hubungannya selama pas ospek aja, pasti terkenang banget.

    Duh, udah botak, disuruh pake bando.... Udah kehilangan rambut, kehilangan harga diri juga. Syedih amat ospeknya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu banyak banget yang ngalamin, tapi persentasenya kecil, teutama yang ospeknya per prodi. Bayangkan kalo prodi elektro, ceweknya satu doang. masa iya jadiannya laki ama laki~

      Kamu kapan mau ikutan kena ospek kayak begitu, Cha?

      Hapus
  3. sepertinya ospek memang harus di rubah dan memang sudah banyak yang berubah kayanya. tinggal beberapa aja deh kayanya yang masih dgn kekerasan. yang masuk - masuk tipi ajah kayanya yang masih ada kekerasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tinggal dikit. Atau emang keliatannya aja dikit, tapi.... gatau juga sih. Belum survey seluruh PT di Indonesia.

      Hapus
  4. Ospek. Kenangan pertama bersama teman-teman kuliah. Memorable. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Kalo diilangin sayang banget. Banyak membantu juga. Selingan 'kekerasannya' aja yang nyebelin.

      Hapus
  5. maunya OSPEK itu arahnya pada hal yang positif ya mas, jangan seperti kejadian yang tidak kita inginkan, masa OSPEK pakai bentak-bentak, alasan karena untuk ketahanan mental, say andak setuju tu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Saya juga kurang setuju. Tapi tingkah manusia kan beda-beda. Ada yang dengan dibentak bau bisa diajari. sialnya, senior menganggap semuanya mesti dibentak.

      Hapus
  6. hahahhaa bener banget nih bang, seharusnya mulai sekrang tuh paradigma mahasiswa terhadap ospek perlu dirubah dengan cara yang baru dan lebih manusiawi tentu sekaligus juga memutus rantai iblis peropsekan yang salah, ospek itu kan salah satu tujuannya adalah merubah pola pikir pendidikan dari anak SMA ke anak kuliahan, jadi bantu maba-maba buat mengenal kampusnya dan jangan dihajar lewat kekerasan verbal dan diajarkan penindasan hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Bang. Masalahnya berita yang paling laris tentang perkuliahan adalah yang mengandung kekerasan dalam OSPEK. Makanya mesti dilawan dengan menyebarkan berita baik tentang OSPEK. \m/

      Hapus
  7. OSPEK tujuannya sepertiny memang menindas maba. OSPEKnya dua kali, yang satu dari pihak Universitas yang satu Fakultas. Kalo nggak bawa kena hukuman, tugasnya banyak. Panitianya kejam-kejam, pokoknya OSPEK sudah keluar jalur dari tujuan awalnya. Tujuan OSPEK memberi pengenalan kepada maba, tapi memang sepertinya masih menjadi ajang balas dendam sampai dewasa ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggaaaakkkk.... Tujuan OSPEK itu mulia sekali malah. oknumnya aja yang keterlaluan. Sialnya, yang jadi oknum malah kebanyakan. ._.

      Hapus
  8. kesimpulan yg gue dpt bang, ospek adalah ajang buat mencari dan menemukan geberan. wkwkwkw...
    abis kayanya kata gebetan selalu diulang-ulang. Apa ini efek gue lagi jomblo :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener. Karena gebetan mendatangkan cinta. dan sesuatu yang mengandung cinta pasti membahagiakan. :lv

      Hapus
  9. pro maba banget nih...
    bukan cuma di ospek, di mos sekolah pun begitu adanya. sarat akan... dendam.
    ospek seakan menjadi panggung bagi mapala untuk menghakimi maba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak mapala juga, jev. :v

      Karena mengerjai orang itu mengasyikkan.

      Hapus
  10. #usunghawadisjadipresiden ._. kalo kampusku sih ospek nya sesuai dg akidah(?) gak ada senioritas. Buat aku pribadi sih ospek adalah yg tak bisa dilupakan. Nemu gebetan kece sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. #usunghawadisjadipresiden

      Hapus
    2. apeu banget dah. :D

      Gebetan yang kemudian malah memilih yang lain itu, Yak?

      Hapus
  11. jadi mendadak beda gitu ya gaya tulisan lo Haw. haha.
    kemarin pernah baca, ntar ospeknya kayak wamil gitu. makin aneh aja deh kayaknya negara ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masa? aku aja gak tahu gaya tulisanku begimana xD *kamu emang paling mengerti aku*

      Sekalian buat persiapan perang kali~

      Hapus
  12. Untungnya masuk kelas karyawan gak ada ospek, yeay.
    Setujulah, ospek yang cuma lucu-lucuan dan kekerasan harus dihapuskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ya. Kenapa kalo yang kelas karyawan /reguler B gak ada OSPEKnya. padahal kan bisa OSPEK tengah malem. ._.

      Hapus
  13. Setuju sama atas gue.

    Baguslah gue ini mahasiswa kelas karyawan. Kagak ada ospek-ospekan yang kampret itu. Huwahahaha.
    Gue kadang kesel juga sama yang kakak tingkat modusin anak baru. Sok cakep banget. Telek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu antara ketawa mensyukuri nasib sendiri dan mensyukuri nasib orang lain. @@,

      Iya, Yog. Aku juga kesel. Sekalinya ada maba yang cakep, atas nama senioritas, langsung dimodusin. Aku jadi gak kebagian.

      Hapus
    2. Mau saingan secara sehat, malah diancem. Halah.

      Hapus
    3. Makanya jadi pengrajin pacar bekas buat dijadiin pacar baru. :x

      Hapus
  14. Dari dulu paling anti dengan ospek beginian, sampe hampir gelut sama panitia dulu :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... di kampusku juga banyak yang begitu. Ada yang disebut angkatan malin kundang segala. xD

      Hapus
  15. kampret emang ospek di indonesia mah haw, cuma buat ajang balas dendam senior. menurut saya gitu.

    jadi inget berita yang saya baca kemaren, baru kemaren. calon mahasiswa di kota M jatim meninggal gara-gara ospek, terus menurut teman korban, ada juga sepasang calon mahasiswa/i yang disuruh hubungan intim juga. gitu kata beritanya~
    parah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kekerasan kan menghasilkan kekerasan. Teori psikologisnya begitu. :v

      :( itu udah parah banget. Mestinya kalo ada bau-bau tindakan begit, atau kekerasan fisik, langsung dilaporkan. ada hukum yang mengaturnya kok. Aku pernah ikutan berurusan tentang hal-hal begini. Lapor polisi. Ancamannya, yang ngelapor bisa 'habis'. Dibantai temen-temen senior lain. itu aja sih. :| malah jadi svrem gini.

      *ini sebenernya kampus isinya senior apa penjahat sik*

      Hapus
  16. Benci banget ma sistim yg ga berobah2
    para senior sebenernya cari apa sih

    BalasHapus
  17. Awal aku mau jadi mahasiswa baru (sekarang udah lumayan tua), juga berpikirnya bakal ada ajang balas dendam kakak senior ala MOS SMA, Haw. Tapi, ternyata gag semua kampus Ospeknya dengan kekerasan, sih. Ospek di kampus mah wajar-wajar aja, walaupun kakak senior belagak tegas :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Nggak semua. Di kampus-kampus tertentu aja, kok. Namun, yang sedikit itu citranya lebih tinggi *akiba media*. makanya mesti "dilawan".

      Hapus
  18. Wah, ini sih ospek angkatan tua yang masih pake hal-hal kurang berguna gini xD

    Pas tahunku kan udah gak ada ospek lagi, adanya cuma "pembinaan". Dan kakak-abang PSDM emang keren banget lah, setiap detail dari kegiatan pembinaan mulai dari jam kedatangan, hukuman, barang yang harus dibawa, sampai hal-hal apa aja yang harus dimarahin itu emang udah dipikirin mateng-mateng, buat kebaikan adek-adeknya. Bahkan bekal yang harus kita bawa aja udah mereka hitungin kalorinya segala macem. Jadi ya ngebawa nasi sekian gram, tempe sekian centi meter, dan sebagainya itu emang bukan buat iseng sama junior aja.

    Eh tapi itu di fakultasku sih hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. (((pembinaan))) berlaku di semua fakultas kayaknya tuh nama. :o

      yang tahun ajaran 2013/2014 itu kedokteran agak kejem loh. Masa hari pertama pembukaan ospek di rektorat, mabanya pagi2 udah disuruh jalan jongkok~ gak kesian apa entar pas upacara pegel semua. di teknik yang terkenal sangar aja gak begitu. pas mantau saat itu, seniornya cuma aku tatapin doang, mau dikomentain entar disangka mencampuri urusan kampus lain.

      kebutuhan kalori tiap orang kan beda, Dar~ tapi terserah sih, dengan begitu kan jadi keliatan keren dan termaafkan. |o|

      Hapus
    2. Iya, maksudku yang pembinaan itu berlaku buat seluruh Untan. Tapi kalo gak salah sih, rektor ngomongnya pas di angkatanku baru namanya diganti jadi gitu. Dulu-dulunya namanya masih OSPEK. Bener gak sih? Atau aku yang salah tangkap maksud pembicaraan rektor?

      Menurutmu itu kejam, bang? Menurutku sih biasa-biasa aja. Aku yakin kalo senior itu pemikirannya masih rasional, jadi ya dibawa nyantai aja sih. Alhamdulillah sampai sekarang gak kenapa-kenapa kok gara-gara jalan jongkok waktu itu :p
      Kamu yakin bang waktu itu natapin senior FK? Atau malah salah fokus jadi ngelirik maba-nya? Huehehe.

      Kalaupun emang beda-beda tiap orang, lalu apa gunanya rumus mencari rata-rata, bang?

      Hapus
    3. Rektor tidak selalu benar. Di waktu aku baru jadi maba, ucapannya juga sama kok. kata seniornya senior-seniorku juga udah lama disebut pembinaan. Sampe ada nama sendirinya kan tiap fakultas. Kayak PAWANG di teknik.

      Syukur kalo semuanya bisa menerima dan nggak ada masalah. Aku pernah ngalami yang lebih dari itu sih. Pandangan 'kejam' itu juga telontar dari temen juga sih pas keliling-keliling. Mungkin karena di kampus ada peringatan untuk tidak melakukan kegiatan memberatkan fisik pas awal pembukaan dengan alasan akan berdiri lama saat upacara. Kalo nggak sih, jangankan jaln jongkok, guling-guling dai gerbang ke ruangan juga diperbolehkan. :D Ngapain fokus ke mabanya, mukanya nunduk semua. Iya. Ada kedip-kedipannya juga sih. Dua kali.

      Iya iya.....tapi inget juga loh, rumus rata-rata juga selalu menimbulkan sakit hati pada sebagiannya.

      Hapus
    4. Rektor tidak selalu benar. Ya iya lah, secara rektornya bukan wanita -_-
      Senior tidak pernah salah. Emangnya senior ini wanita semua yak?

      Iya sih, rata-rata emang gak bisa digeneralisir penggunannya. Karena adil bukan berarti memperlakukan secara sama rata. Ada yang lebih penting daripada itu. Tentang porsi, bukan sekedar yang penting sama dengan yang lain.~~~

      Rumus rata-rata menimbulkan sakit hati ini kok malah bikin aku berpikiran ke orang-orang dengan berat badan yang gak sesuai sama indeks massa tubuh yak? Saat berat badan mereka bisa aja melebihi ataupun kurang dari massa rata-rata normal dengan pembanding tinggi badan...
      Ya kan? Kamu sebenernya mau curhat lagi kan? Ngaku aja bang. xD

      Hapus
    5. Memangnya Tuhan itu perempuan, ya? *diseriusin*

      Iya, yang kayak begitu.

      eee dah... ee dahh... kalo bawa massa tubuh aku nyerah deh.... |(-_-)|

      nggak, aku nggak mau curhat. aku mau gemuk.

      Hapus
  19. Paling males ikutan OSPEK. Masak aku disuruh bawak Silverqueen Chunky Bar 2 pcs? Enak banget diaaa! Mending buat akoh! Hih! -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Enak ke seniornya, eh tapi pas jadi senior bisa kembali dua kali lipa loh~ :ng

      Hapus
    2. Jahat kamu, Haw! Tega! :'

      Hapus
    3. Kalo udah di posisi seniornya itu malah dianggep biasa, kok~ Malah juniornya yang semangat banget ngasih. :-d

      Hapus
  20. Selama gue sekolah/kuliah gue belum pernah ngrasain ospek penyiksaan bang . . gue beruntung sih dapet sekolah yang masih menerapkan tujuan ospek sesuai kaidahnya . . nggak disiksa dan disuruh yang aneh2 . .
    Paling pengenalan, abis itu kayak ceramah gitu . .

    Kalo ospek palingan waktu gue masuk organisasi kampus/sekolah gitu, paling disiksa mental/jiwanya . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. O_o mantep berarti sekolahmu, ka. Itu yang "disiksa" mental dan jiwa itu begimana?

      Hapus
  21. gue bingung harus komen apa, tapi yang pasti apa yng lo kasih ini bener banget.

    Jangan sampai ada lagi masalah senioritas deh baik itu di sekolah atau kampus, karena ujung2 nya bisa bahaya. Nyokap gue aja waktu dulu gara2 panitia ospek yang galak malah berujungan dgn adu fisik hedeh -___-

    #SaveOspekIndonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga bingung waktu bikinnya, Bang... @@,

      Iya. di angkatanku juga ada, sampe-sampe semua wali mahasiswa diundang ke kampus untuk rapat hal tersebut. itu pun tetep gak selesai, karena di semester selanjutnya sampe tonjokan segala. dan lapor polisi. :(

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~