Surat Howhaw #3: Begitu Kan, Sil?

Pontianak, 15 Mei 2014


Assalamu’alaikum Sil...
Membaca surat balasanmu, aku malah menganggapmu kecil. Masih suka usil, seperti ketika masih sekolah, terutama pelajaran tentang klorofil. Bersama temanmu, Acil, kamu selalu mengerjai kelompok lain, membuat tulisan nakal di kertas laporan tugas dengan pensil.

Menggambar proses fotosintesis kurang detail, terlebih saat menggambar bunga bugenvil. Kamu memang penjahat tengil. Mereka sudah serius sampai mempercayai dengan segala hasil. Tapi, hasilnya nihil. Kamu mengatakan dan memamerkan nilai laporannya yang sangat kecil. Saat mereka murung, barulah kamu menunjukkan nilai sebenarnya sangat berhasil.

Saat kita SMA, kamu juga pernah berbuat usil. Sengaja menyembunyikan tugas rumah, agar dihukum berdiri di luar kelas, sama sepertiku yang merasa kerdil. Iya, aku lupa membawa tugas makalah tentang paedofil. Aku kira kamu juga lupa, tapi jam pelajaran berikutnya kamu menunjukkan tugasmu dengan senyum tersungging mungil. Kamu memang suka sekali menanggung kesalahan palsu demi menyenangkan temanmu yang kebaikannya hanya tertulis di profil.

Lalu, sekarang, dengan surat tersebut kamu mengajakku berbugil? Sungguh pikiran anak kecil, yang merasa itu adil. Membuat orang senang, bukan berarti menyakitkan diri dan menjadi kerdil. Berfikirlah yang riil. Meskipun aku mafia, tapi aku tak akan pernah membuat orang yang aku cintai masuk ke dalam tempat terburuk seperti tertulis dalam alquran dan injil. Lebih baik aku memukul kepalaku dengan martil dan membiarkan sekitarku melantunkan tahlil.

Sil... Aku tahu, kamu pasti sedang depresi saat membalas suratku di bulan April. Bulan di mana saat malam hari ibumu menggigil dan pergi meninggalkan dunia yang penuh bakhil. Tapi bukan berarti kamu juga harus mengundangku berbugil.  Kamu mau menyusulnya dengan rencana stensil? Berniat mengakui perbuatan dan beralasan materil, lalu berharap dihajar penduduk kampung yang menganggapmu kerdil. Kemudian memohon dijemput malaikat Izrail. Cukup Sil..!

Aku memang tidak tahu bagaimana bisa kamu menikah dengan Alfianda yang terkenal dekil, tukang ngutil dan pernah mencuri mobil. Tapi kamu tentu masih ingat kan tentang makna cinta saat kita belajar menukil? Cinta bukanlah kata sifat atau kata benda yang hanya berupa dalil. Tapi cinta adalah kata kerja, yang dengannya kita diharuskan berusaha menyayangi secara riil.

Cinta bukanlah benda seperti takjil. Yang ketika dimakan menjadi nihil. Cinta adalah usaha, yang walau di awal kamu tidak suka, dengan cinta kamu tetap mencoba menyayangi, mengalahkan kata mustahil. Seperti pasien yang tidak suka pahitnya pil, namun tetap berusaha meminumnya dan membuat tubuhnya kembali sehat dan terampil.

Sebenci apapun kamu dengan keadaan keluargamu sekarang Sil, tetaplah sabar, dan cintai mereka dengan adil. Karena cinta dan kepatuhan istri pada suaminya merupakan pencegah dari perbuatan batil. Dirikanlah qiyamul lail, mengharap semuanya hanyalah persil yang merupakan sebagian kecil dari ukuran mil.

Oh iya, aku sepertinya masih kurus dan suka ngupil. Tapi aku sehat dan gagah seperti kastil. Salam buat anakmu yang paling kecil, yang kata kakaknya, suka ngemutin pensil. Mungkin beberapa hari nanti, aku akan mengiriminya beberapa hasil tekstil. Tetap tabah dengan kepergian ibumu, yang selalu menguatkan hari-harimu ya, Sil. Percayalah! Allah selalu membuat skenario yang adil.


Pemujamu yang tak memiliki andil







Yang merasa suaramu
seindah wahyu malaikat Jibril



NB:
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Surat Howhaw #3: Begitu Kan, Sil? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

12 komentar:

  1. lebih enak makan sogil :D

    BalasHapus
  2. waw kere il. semuanya berujung il :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kere? *gue anggap keren aja deh*

      kamu juga keren kan, salam lil ....

      Hapus
  3. wih berima gitu ya. keren haw. hahaha
    semoga lo gak tengil lagi, nanti gua tembak pake bedil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, biar ada hiburannya kalo isinya ga menarik :p

      Hapus
  4. Orang dekil makan kikil, eh yang punya blognya punya kutil.. :D
    Keren, pasti nyusun il il il itu lama banget deh. haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. kutil tinggal dibuang seperti upil, kalo ga bisa terpaksa pake bedil.
      yah, lumayan lah, sejam setengah... :p

      Hapus
  5. hawadil, hawadil.. otakmu terbuat dari apa sih.. bisa aja nyari kata begini.. *sitting applouse* hhihihiihil

    BalasHapus
    Balasan
    1. terbuat dari kepingan hati kamu yang kecil-kecil. :3 #Lupakan

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~