Kenapa Bau Badan KIta Lebih Tercium Saat Panas?

Assalamu’alaikum…

Untuk mengikuti program Pak Jokowi, yang kerja kerja kerja, kita harus melakukan kegiatan/pekerjaan dengan lebih aktif. Tak peduli kondisi dan keadaan kita seperti apa. Mau sudah mandi atau belum, yang penting pekerjaan kita selesai. Namun, kalo kerjanya diiringi aroma bau tak sedap, sih, susah juga, ya.


Berbicara tentang bau, di dunia ini terdapat dua jenis bau. Pertama, bau jenis kesatu, sisanya adalah bau jenis kedua. Meskipun berlainan jenis, tapi ada satu kesamaan pada bau tersebut. Yaitu, saat berada di suasana/ruangan yang panas, bau yang dihasilkan akan semakin tercium. Beda halnya kalo suasananya dingin atau berada di ruang ber-AC. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

bau

Sebelumnya, kita telusuri terlebih dulu kenapa badan kita bisa mengeluarkan bau. Untuk melakukan aktivitas pekerjaan, tubuh akan membakar cadangan makanan menjadi energi. Proses pembakaran ini akan menghasilkan produk sampingan, yaitu panas tubuh yang berlebih.

Dalam mekanisme menanggapi panas berlebih tersebut, tubuh akan melakukan stabilisasi suhu. Jadi, tubuh akan mengeluarkan panas berlebih tersebut dengan cara berkeringat. Makanya kita biasanya akan berkeringat ketika melakukan kegiatan yang menghabiskan banyak energi.

Keringat tidak hanya mengandung air, melainkan juga mengandung natrium klorida (zat garam), yang menyebabkan keringat berasa asin, serta mengandung metilfenol. Metilfenol sendiri bersifat volatil atau mudah menguap sehingga menyebabkan aromanya gampang tercium.

Ketika berkeringat, kulit kita menjadi lembab. Kondisi yang lembab tersebut sangat mendukung aktivitas bakteri yang berada di kulit. Seperti halnya manusia, bakteri yang beraktivitas juga bisa menghasilkan produk buangan. Mudahnya, bakteri tersebut juga pipis dan berak. Karena jumlah bakteri di kulit itu banyak, jadinya zat buangan bakteri tersebut juga akan menumpuk.

bau

Yang namanya zat buangan, tentu saja aromanya tidak sedap. Zat tersebut akan menempel dengan keringat yang mengandung metilfenol dan menyebabkan zat buangan tadi akan ikut menguap. Ketika kondisi udara sedang panas, terdapat banyak energi dalam molekul udara. Sebagian energi tersebut akan berpindah ke kulit kita.

Karena mendapatkan pasokan energi dari udara yang panas, molekul metilfenol yang bercampur dengan produk buangan bakteri tadi akan bergerak lebih cepat, lepas dari kulit dan mengalami proses penguapan. Kemudian menyebar ke segala arah hingga akhirnya masuk ke hidung dan tercium sebagai aroma yang tidak sedap (bau).

Beda halnya kalo udaranya sedang dingin, di ruangan ber-AC misalnya. Molekul metilfenol tadi tidak akan memiliki cukup energi untuk menguap dalam jumlah yang banyak. Sehingga bau badan kita tidak begitu tercium. Makanya orang-orang yang tinggal di wilayah dingin sangat jarang melakukan aktivitas yang namanya mandi.

Jadi, kalo mau tahu teman kantor kita bau apa nggak. Coba buat ruangannya jadi panas dulu. Dengan syarat, bukan kitanya yang lebih bau. Sadar diri!

****
Manusia di dunia ini terlahir dalam keadaan yang baik. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, manusia akan berkembang secara berbeda pada tiap individu. Ada yang menjadi manusia baik seutuhnya, ada yang jahat seutuhnya dan ada yang pura-pura. Namun, walopun sudah menjadi manusia yang baik, tiap insan pasti memiliki “kebusukan”nya sendiri.

Karena manusia perlu sosialisasi dan juga perlu pendamping hidup, tentunya kita sebagai manusia tidak mau mendapatkan yang busuknya keterlaluan, kan? Namun, karena manusia juga pandai menutupi sifat busuknya, kadang kita malah dapat yang busuknya berlebihan padahal tampilannya wangi semerbak.

bau

Dari itu, bagaimanakah caranya mengetahui sifat jelek/buruk/busuknya tiap orang?

Sama seperti kasus badan bau tadi. Suasana panas juga akan membuat sifat busuk manusia lebih mudah tercium. Dalam keadaan biasa, orang-orang akan mudah mengontrol perilaku jeleknya. Otak akan mengambil kontrol untuk menunjukkan yang baik-baik tentang diri. Namun, ketika dalam situasi susah yang membuat panas, kontrol otak akan terbagi-bagi.

Otak harus memikirkan solusi, mencari siapa yang harus disalahi, memikirkan bagaimana pandangan orang nanti, bagaimana nasib diri sendiri dan lain-lain lagi. Sehingga untuk mengontrol bagian diri yang busuk atau sekadar menutupi, malah jadi hilang kendali. Keluar deh semua tingkah atau umpatan yang bernada caci dan maki.

Teman saya yang seorang pendaki pernah berkata, “Kalo mau melihat sifat asli manusia, ajaklah dia mendaki”.

bau

Benar saja, sesuai dengan fenomena tadi. Dalam pendakian, kita akan menemukan kesulitan dan berbagai kelelahan, juga kepanasan. Orang yang hanya mentingin diri sendiri biasanya akan mengeluh dan nggak mau peduli. Bodo amat nasib orang, yang penting dirinya enak. Diminta bawain tas keril teman, bilangnya nggak kuat lagi. Tapi saat istirahat dan menikmati bekal, malah seolah mau diabisin sendiri.

Sama juga dalam hubungan percintaan, kalo mau melihat sifat asli pasanganmu yang biasanya hanya menunjukkan yang baik-baik, buat saja dia dalam keadaan yang panas. Dibikin cemburu misal. Dan lihat apa tindakannya. Jika pasangan kita busuk keterlaluan, dia akan melakukan pembalasan yang di luar akal atau mengakui semua kebusukan yang disembunyikannya karena nggak mau merasa kalah.

Kalo nggak marah, apakah artinya nggak ada kebusukannya?

Belum tentu. Kalo tanggapannya pada hal yang membuatnya cemburu malah biasa saja, artinya dia juga melakukan hal itu tanpa sepengetahuanmu. Ngerasa impas dan jadi punya alasan buat melakukan terus aja dia, mah.

Namun, ya, jangan sering-sering bikin suasana panas aja. Maksud hati membuat panas untuk tau busuknya pasangan, eh, malah itu yang jadi sumber kebusukan diri. Bisanya bikin cemburu dan ngegodain banyak hati tanpa mau menghargai yang telah memiliki hati. Nggak sadar diri!

bau
“Ilmu tentang panas yang menyebabkan bau jadi lebih tercium memang nggak bisa dipakai untuk membeli siomay. Tapi dengan ilmu tersebut, kita jadi tahu, bahwa siomay yang masih panas, itu aromanya lebih terasa.”

Salam V-sika.
(Baca: Peace-sika)




Sumber Referensi dan Gambar:
1) https://health.liputan6.com/read/2153971/penyebab-aroma-unik-di-tubuh-orang-lansia
2) https://www.avoskinbeauty.com/blog/menyeramkan-ternyata-ini-bakteri-penghuni-kulit-manusia/
3) http://www.jendelasastra.com/karya/puisi/srigala-berbulu-domba
4) http://www.wovgo.com/2016/04/24/ginting-kita-belum-tahu-karakter-seseorang-sampai-kita-benar-benar-mendaki-gunung-bersamanya/
5) https://detektif-fisika-doni.blogspot.co.id/2014/02/mengapa-kondisi-panas-membuat-bau-badan.html
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Kenapa Bau Badan KIta Lebih Tercium Saat Panas? Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

26 komentar:

  1. Artikel yg menarique. Tanya dong, kalo mengingatkan teman akan bau badan gmna caranya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas ulang tahun, beliin deodoran. atau ajak beli deodoran. bilang aja kalo badan kamu sendiri yg bau. sapatahu dia peka~ atau kasarnya, marahin aja dan bilang angsung kalo badannya bau. xD

      Hapus
    2. Ini sama kayak temanku dulu, jangankan di ingetin, ini di bilang bau langsung depan mukanya aja cuek aja, tapi makin kesini udah beda, mungkin sadar, atau baru ngerasa ternyata badannya sendiri bau..hehe

      Hapus
    3. dia cuek, mungkin karena malu wkwkwk

      Hapus
    4. Bener kata Sha itu mas Andi, dia pasti malu dan tertohok ketika dibilangs ecara langsung, dan diam2 memperbaiki kekurangannya itu. Kadang org gatau kalo dirinya bau badan karena udah terbiasa atau bawaan sehari-hari. :D

      Hapus
  2. Untuk membuktikan bahwa aku dan kamu dan kita semua adalah pengabdi junjungan, aku jadi berandai-andai kalau kata "bau" dalam kurung itu dikapitalkan, Haw. Jadinya "Tercium sebagai aroma yang tidak sedap (BAU)."

    Bangke bener ini tulisan. Sepertinya aku bakal menjebolkan tanggul curhatku lagi nih. Eh, enggak. Jangan sampai bocor. Cuma mau bilang, tulisannya mewakili banyak pihak, mulai dari manusia-manusia berumur matang sampai kids jaman now. Oke, aku pernah ada di posisi itu. Pernah ngebikin panas dengan bikin cemburu, tapi dianya biasa aja. Tapi... aku pikir dia nggak sayang aku atau dianya selingkuh, jadinya tingkatan bikin cemburuku yang awalnya cuma ngeliatkan foto bareng temen cowok latihan teater, sok-sok muji cowok lain, sampai sok-sokan pamer udik udah di-riffing komika. Itu lama kelamaan malah berkembang dan akunya jadi selingkuh beneran. HUHUHUHUHHU. Akulah kebusukan itu sendiri.

    Dan ini nih, pernah juga karena punya teman cowok, terus si dianya kesal dan pengen 'balas dendam' pengen punya teman lawan jenis juga. Lebih mesra supaya ngerasa impas dan bikin dia seolah bilang ke aku, "Aku juga bisa kok punya teman lawan jenis dan lebih dekat daripada kamu sama temanmu."

    ANJIR INI AKU KENAPA CURHAT LAGI ANJIR BOCOR LAGI HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. Mengikuti komen Mayang.... DASAR HAW LICIK.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woi, Cha... xD Jangan singgung junjungan, saya belum siap. saya tidka sehebat kalian yg memberikan persembahan luar biasa.

      Ini komentarmu adalah ringkasan dari curhatan panjang lebar kuat tahan lama yg pernah dipublish antara tahun 2014-2016.

      kita semua punya kebusukan masing2. tapi bukan berarti tidak memiliki masa depan yg harum. mau selamanya tetap bau apa mau jaid harum, itu tergantung masing2. semuanya pasti bisa jadi lebih baik. Mamah tau sendiri. Mamah Tau sendiri. Mamah tau sendiri.

      Hapus
  3. Dari dulu sudah terbiasa dengan kebusukan pasangan aku mah. Saking terbiasanya, sampai nggak bisa lagi mencium busuknya itu. Daripada curhat, mending nanya aja deh. Konon, bau badan pasangan pas keringetan bikin sange. Itu bener gak sih, Haw?

    Astagfirullah, komentar aku kok gini. Kayaknya hilang fokus sama komentar Mayang dan Icha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. GELAK YOGA. karena udah berteman busuk, jaid tidak merasakan busuknya itu sendiri. sadeeeeessss kalimatnya.

      kayaknya tergantung masing2 orang deh, Yog. kan ada itu org yg stimulun seksualnya berupa suara dan aroma. kalo emang stimulunnya aroma keringat, ya bisa aja sih. tapi, banyak juga yg malah hilang gairah ketika mencium bada badan pasangannya.

      dimohon kepada Mayang, panggilan colihin harus tetap mempergunakan huruf H nya. walo menurutmu H itu hentai, tapi kalo colihin diilangin H nya, itu bakal jadi sesuatu yg yaitu.

      Hapus
    2. *ikut nimbrung*

      Ngakak pertanyaan Yoga. Hahaha

      Btw. Maksud lo itu "YOGA COLIIN" gitu? Udah gue hilang huruf "H". Wkwkwk

      Hapus
    3. AHahaha... malah diperjelas ama Banyol.. gud gud lah. xD

      Hapus
  4. Plis, May. Saya sengaja membahas panas dalam artian harfiah dan panas hati aja. jangan dibelokkan ke adegan panas nanti saya kepengin. -_-

    BalasHapus
  5. Hahaha bau, bau oh bau :(

    Emang sih bener, rerata jelek itu muncul pas lagi panas-panasnya. Situasi lagi keruh pasti ada aja yang ngelakuin sikap yang diluar dugaan, padahal kita nggak pernah kebayang kalau dia gitu.

    Btw aku seneng bikin cemburu. Gimana dong :(( tapi aku nggak gitu orangnya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah, situasi mendesak yg bikin hati dan kepala panas bikin sifat jelek yg busuk makin kecium. xD

      ahahaha... jgn keseringan aja. secukupnya~

      Hapus
  6. Wa'alaikumsalam..

    Ini tulisan semoga mewakili orang-orang yang belum sadar..wkwk
    Kalau ada teman bau aku masih bisa bertahan, tapi kalau terus-terus gak kuat juga, masa ya, harus tahan napas terus..haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaha... bau badan memang berasal dari diri dan alam. tapi bisa dihilangkan atau dikurangi jika diniatkan dan ditindak dgn benar. kadang gak ilang2 baunya karena belum tau atau belom dapat produk yg cocok.

      Hapus
  7. Wah bener bang, kalo suasana panas bikin ga betah. Apalagi hati, beuh bawaannya pengen ngelempar sesuatu. Sifat buruk saya pun keliatan, huft.

    Tapi kalo kata emak saya biar ga bau, mandinya pake daun jambu biji bang. Pake deodoran emang bikin ga bau tapi kalo sekali ga pake malah makin bau.

    Makanya disuruh yang alami-alami aja, sama kaya hubungan. Yang alami-alami aja ga perlu ada drama-drama, sehingga bau dari setiap pasangan bisa diubah menjadi wangi dan bahagia sampai maut memisahkan.

    Waalaikumsalam, v-3 yang sering ngabarin lewat sms

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mandi daun jambu biji.. hmm.. belum pernah nyoba. tapi mungkin boleh lah~

      Mantap, filosofi yg luar biasa dari bau badan. xD

      Njirrr... fitri itu nama adik saya. ahahaha...

      Hapus
  8. itu komen2 di atas kok bkin salah fokus yak? :') wkwk

    Hmm. Pantes aja klo lg marah dibilangnya "dinginin dlu kepalamu" gtu ya?
    Brrti bau (baik bau badan atau "bau" yg lain) yg ada di dalam diri manusia itu ga bsa spenuhnya dihilangkan dong? Biar mau ditutup2in, diwangi2in ttep aja bsa kcium yah? Apalagi klo udh dipanas2in. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Lu. susah untuk dihilangkan. karena sedari lahir, meskipun katanya suci, manusia adalah tempatnya salah dan dosa. hanya yeng membedakan, dosa dan kesalahan seperti apa yg dilakukan.

      Hapus
  9. Jadi bang, kalau punya temen yang badannya bau gimana nih? Padahal udah dikasih anduk sama parfum gitu.

    Apa berarti emang itikad bakteri di kulitnya jahat banget? Apa bakterinya dia itu posesif level akut? Hingga membuat orang2 segan dekat2 dia karena baunya itu.

    Perlukah para bakteri itu dibawa ke psikolog? Kan kasihan bang, fitrah manusia itu bersosialisasi :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Parfum sama handuk hanya nutupin bentar, tapi ya bakal bau lagi. suruh mandi aja. dan usahakan pake deodoran yg sesuai dan benar. sesuai maksudnya cocok dengan kuitnya, dan waktu pemakaiannya juga benar. kalo make deodorannya ketika keringetan ya nggak ngaruh.

      ampun dah, ahahahahaha.. bakteri hanya menjalankan garis takdirnya.

      Hapus
  10. Mau nanya dong, Haw...
    Seberapa besar sih pengaruh penggunaan deodoran sama bau badan? Soalnya ada temenku yang nggak pernah pake deodoran tapi bau badannya nggak kecium dan adapula yang nggak pake deodoran tapi baunya naujubillahiminjalik :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa Imung, udha lama kagak bertegur sapa...

      deodoran kan hanya membantu mengurangi pengeluaran keringat berlebih jadi ya pengaruhnya tergnatung pengguna, bagaimana kesehariannya. sehingga kalo mau make deodoran harus disesuaikan. misal kerjaannya di lapangan yg panas mulu, cari deodoran yg entah apa nama zatnya itu yg pengaruhnya lebih kuat. kalo kegiatannya di dalam ruangan, ber AC, ya pake yg lebih soft. atau malah gapake deodoran juga bisa, karena kalo ruangan berAC, keringat nggak mudah muncul deres.

      intinya, lihat orangnya juga, tiap org kan punya hormon berbeda. ada kan temen yg duduk aja dia keringetan, dan ada temen yg walo makan cabe level dewa, tapi gada keringatnya sama sekali. nah kalo udh ketemu karakter badannya, cari deh deodoran atau apapun untuk mengurangi intensitas keringatnya yg berlebih. tapi yg jelas, harus rajin2 mandi secara teratur. :D

      Btw, kalo jadi astronaut, kayaknya gaperlu mandi, deh. gak bakal bau badan di angkasa~

      Hapus
    2. Wkwkwkwk iyaaa emang udah lama bgt fakum ngeblog...


      Bener juga sih tiap orang hormonnya emang beda.. Tapi, gimana ya cara ngasih tau dia gitu supaya pake deodoran? Habis tmn deket sih takutnya ntar nggak enak eh malah berujung berantem gegara dinasehatin kek kids jaman now..

      Itu mah nggak usah ditanya -_-

      Hapus
    3. ahahaha... permasalahan banget ya. bilang aja nggak apa, kadang emang perlu setruman untuk menyadarkans eseorang. kalo dia memang teman dekat, dia justru akan berterima kasih karen abisa mengingatkan. kan bahaya kalo org lain ngeledekin dia pas lagi bau2nya.

      masih mau jadi astronaut, Imung?

      Hapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~