Surga Kecil yang Tersembunyi di Amatoa Resort Bulukumba, Sulawesi Selatan

Assalamu’alaikum… 

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, terlebih yang menjadi rutinitas selama seminggu, manusia pasti akan mencapai kejenuhan atau kelelahan. Baik lelah secara fisik, maupun lelah secara pikiran. Kenapa lelah dan jenuh ini bisa muncul?

Menurut Ustaz Pesbuk (karena muncul di feed Facebook, dan nggak jelas sumber aslinya), lelah pada manusia itu muncul karena dalam melakukan aktivitas dunia, manusia nggak mau melihat panduan hidup. Misalnya, dalam ayat Alquran (QS. Al-Jum’ah : 9), perintah salat itu adalah “Berlarilah!”, eh manusianya malah duduk-duduk santai. Pas udah deket mau abis waktunya, baru deh kelabakan. Ya lelah.

Sama juga kayak perintah mencari rizki, perintahnya itu “Berjalanlah!”, eh manusia malah berlari mengejar karirnya secepat-cepatnya. Coba aja bayangkan, sesuatu yang mestinya didapat dengan berjalan, terus diambil dengan berlari, kan jadi susah dan lelah. Mau ngambil kelereng yang bertebaran di jalan, kalo mungutnya pelan-pelan sambil jalan, bakal dapet semuanya. Coba kalo mungutnya sambil lari, bisa-bisa kesandung kaki sendiri dan jatuh.

Jadi, kalo nggak mau terlalu capek, mesti mengikuti panduan hidup yang dipercaya. Tapi kalo udah ikut panduan dan masih aja capek, mungkin Anda butuh liburan.

Liburan adalah salah satu cara untuk melepaskan kejenuhan akibat rutinitas harian yang menyita banyak waktu. Jika Anda ingin merasakan liburan tanpa merasakan kebisingan dan ingin menikmati keindahan alam Indonesia silahkan cek di situs traveloka, Anda wajib mengunjungi Matoa Resort yang berada di Sulawesi Selatan tepatnya di Jl. Pasir Putih No. 6, BIRA, Branto Bahari, Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Saat sampai di Matoa Resort maka Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang bisa saja belum pernah Anda temukan di lingkungan sekitar. Tempat yang jauh dari kebisingan akan membuat waktu liburan Anda bersama keluarga, sahabat, atau pun orang terdekat menjadi lebih berkesan dari pada biasanya. Bagaimana tidak, tempat ini hanya dapat dihuni oleh 17 pengunjung saja. Sehingga Anda akan merasa memiliki tempat ini seutuhnya.

matoa resort

Resort ini berdiri di tepi tebing dengan menghadap Pulau Likung. Dan anda juga dapat menikmati keindahan pantai yang membuat Anda berdecak kagum sambil berenang, karena kolam renang yang sudah di desain menghadap ke laut. Untuk kamar penginapan tentu saja Anda tidak perlu khawatir akan fasilitas dan kenyamanan yang diberikan.

Matoa Resort ini memiliki 7 kamar dengan kamar bergaya tradisional yang dilengkapi kelambu putih menjuntai serta desain yang sederhana, akan tetapi menampilkan kesan mewah. 7 (tujuh) kamar yang telah disediakan ini terdiri dari 2 (dua) kamar single, 2 kamar double, 2 kamar triple. Untuk harga yang dibandrol oleh resort ini mulai berada pada kisaran 1,7 juta – 2,5 juta per malamnya.

matoa resort

Resort kota ini sudah berdiri sejak 4 Februari 1960 dengan Moto "Bulukumba Berlayar" (Bersih Lingkungan, Alam yang Ramah). Ibukota dari Sulawesi Selatan ini memiliki luas wilayah 1.154,67 Km2 dengan 10 kecamatan, 27 kelurahan serta 109 Desa. Berikut beberapa wisata Bulukumba:

Kawasan Adat Ammatoa

Kawasan Ammatoa adalah kawasan yang masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai dan budaya setempat yang jauh dari pola hidup modern seperti pada umumnya. Ketika Anda memasuki kawasan budaya ini Anda akan bertemu dengan masyarakat di Desa Tana Toa yang selalu menggunakan pakaian dengan warna serba hitam dan uniknya seluruh masyarakat membangun rumah menghadap ke arah utara.

Kampung adat ini dipimpin oleh seorang yang diberikan gelar Amma Toa dengan masa kepemimpinan seumur hidupnya. Untuk mencapai kawasan yang kelestarian hutannya masih terjaga Anda harus menempuh jarak perjalanan sejauh 56 Km dari Bulukumba. Amma Toa terletak di kecamatan Kajang.

Pantai Pasir Putih Bira

Pesona alam Bulukumba kembali hadir dengan memberikan keindahan untuk Anda selama berlibur. Pantai Pasir Putih Bira wajib anda kunjungi jika sudah menapakkan kaki di tanah Sulawesi Selatan. Selain dapat bermain air dan membuat istana pasir pengunjung juga dapat bermain banana boat, dan donut yang tersedia di kawasan ini. selain itu Anda juga dapat melihat sunset yang menawan di waktu petang tiba.

Untuk sampai ke kawasan wisata satu ini Anda harus melalui perjalanan yang cukup panjang sejauh 45 Km dari Kota Bulukumba. Tak perlu khawatir dengan perjalanan yang panjang, karena perjalanan anda akan berakhir dengan decak kagum akan keindahan di tanah Bulukumba.

Tebing Appralang

Wisata Tebing Appralang hadir bagi anda pecinta cliff jumping. Tebing yang memiliki ketinggian 12 – 20 m ini selain menyuguhkan keindahan panoramanya dari ketinggian, Anda juga dapat merasakan sensasi cliff jumping. Tebing Apralang berada di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, di mana selama perjalanan anda akan melalui jalan setapak, beton, dan rerimbunan pohon jati yang berjejer rapi sepanjang jalan.

Anda dapat melakukan perjalanan menggunakan kendaraan roda dua atau pun roda empat. Namun, ada jalan yang sedikit curam sehingga Anda lebih disarankan melakukan perjalanan menggunakan motor. Untuk melakukan perjalanan ke Tebing Apprang dengan menggunakan kendaraan roda dua ini Anda hanya perlu merogoh kocek kisaran 50.000-70.000. Tak jarang kawasan ini sering disamakan dengan Raja Ampat, dan Nusa Dua Bali.

Terpana akan keindahan di setiap sudut mata memandang, Bulukumba masih akan memberikan anda sensasi yang berbeda dari kawasan wisata lainnya. Yang tentu saja akan membuat anda ingin kembali berkunjung di tanah Sulawesi Selatan ini. Belum lengkap rasanya jika berlibur tanpa mencicipi makanan khas di kota wisata yang dikunjungi. Karena selain memiliki kawasan wisata yang memanjakan mata, Bulukumba juga memiliki kuliner yang menggugah selera. Dua di antaranya seperti Bolu Peca dan Bandang-Bandang.

Bolu Peca

Bolu peca sama seperti bolu pada umumnya, uniknya bolu ini tampil dengan tahap akhir penyajian yang sedikit berbeda dari biasanya. Ciri khas dari Bolu Peca adalah setelah bolu jadi, bolu tersebut dimasukkan ke dalam cairan gula merah hingga warna bolu berubah menjadi kecoklatan, setelah terlihat mulai berubah, barulah ditiriskan. Bolu pun siap untuk disantap saat bersantai bersama keluarga yang ditemani dengan secangkir kopi.

matoa resort

Bandang – Bandang

Kue Bandang – Bandang atau yang biasa disebut nagasari oleh masyarakat pada umunya merupaka kue basah yang dibungkus menggunakan daun pisang. Bukan hanya sekadar dibungkus daun pisang saja, tapi bahan utamanya juga dilengkapi dengan potongan pisang, yang dicampur dengan tepung terigu, tepung beras dan juga santan yang membuat kue basah ini menjadi gurih dan nikmat.

So, tunggu apalagi. Siapkan diri Anda, keluarga, sahabat dan orang terdekat untuk berlibur di surga kecil Bulukumba, Sulawesi Selatan yang dijamin akan membuat liburan Anda akan semakin berkesan.



Sumber Referensi dan Gambar:
resepdanmasakan.com
www.amatoaresortmakasar.com
https://www.facebook.com/SedekahProID/posts/1365239910160411:0
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Surga Kecil yang Tersembunyi di Amatoa Resort Bulukumba, Sulawesi Selatan Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

11 komentar:

  1. Masya Allah cakepnya, Haw.. Tapi harga tiket yg gak cakep sik. Huhuhu :(

    Ooo bolunya mirip mirip karamel lah ya? Enak tuh. Jadi kepengen bolu -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Kabeb. aku emang cakep kok. ;) *kabur

      hahaha.., sepertinya iya.

      Hapus
  2. Lokasinya loh :-D
    Kok enak banget haahhahahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Nas juga udah ngunjungin banyak tempat kan... jangan luoa mampir ke sini entar... :-d

      Hapus
  3. Baguuusss. Tapi jauh yeuuh. Mungkin kalo ada kesempatan ke sana, bisa nih nginepnya di situ aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiinnn... moga entar bisa bulan madu sekalian di sana... :D

      Hapus
  4. Wah bulukumba! kabupaten tetangga dimana saya tinggal, Makassar!
    Klo ke bulukumba rugi rasanya klo gk berkunjung ke kajang, melihat suku yg sangat ditakuti belahan dunia lain. Suku Kajang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh... ditakuti gimana nih maksudnya? @@,

      Hapus
  5. Pembukannya mantep. Meski ketahuan dari judul, tapi lu tetap pake gaya sendiri. :))

    Woahaha bentuk bolunya aneh gitu deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gaenak mau ngubah judulnya, lumayan bagus di search engine gugel sih.

      iya, Yog, tapi rasanya gak aneh kok. aku pernah makan yg kayak gitu. :-d

      Hapus
  6. Moga dapet banyak duit, May... :-d

    resortnya kayak privasi gitu. jadi liburannya gak bakal keganggu ama keributan orang-orang.

    iya emang. mirip kue karamel itu. :D

    BalasHapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~