Alasan Kabel Listrik Dipasang Secara Kendur

Assalamu’alaikum...

Listrik merupakan sumber energi dari barang-barang elektronik. Karena setiap rumah di masa sekarang memiliki barang elektronik untuk melakukan kegiatan, maka listrik telah menjadi kebutuhan yang vital. Untuk menyalurkan energi listrik ke tiap rumah, PLN menggunakan kabel-kabel yang saling terjalin di tiap wilayah. Salah satunya kabel yang dipasang di pinggir jalan.

Jika kita perhatikan, kabel yang dipasang di pinggir jalan tersebut terlihat kendur. Sehingga secara visual terlihat kurang rapi. Padahal jika dipasang ketat/tegang antartiang listrik, kabel yang digunakan jadi lebih hemat dan terlihat lebih rapi. Lalu, kenapa petugas PLN memasangnya secara kendur begitu?

vsika
Kabel listrik dipasang kendur
Hal tersebut dikarenakan adanya peristiwa pemuaian. Suatu zat akan memuai (ukurannya membesar) jika dipanaskan dan menyusut (ukurannya mengecil) jika didinginkan. Karena proses rotasi bumi, suhu di siang hari akan menjadi panas dan cenderung menyebabkan suatu zat memuai. Sedangkan pada malam hari, cuaca menjadi dingin dan cenderung membuat suatu zat menyusut.

Begitu pun dengan kabel listrik. Pada siang hari, kabel listrik akan bertambah panjang (memuai) dan malam harinya akan memendek (menyusut).

Nah, jika kabel listrik tersebut dipasang terlalu tegang, saat udara dingin, kabel tersebut akan menyusut dan menjadi putus. Dari itulah, kabel listrik dipasang kendur.

Lalu, kenapa tidak dipasang secara tegang ketika malam saja? Sehingga siangnya menjadi kendur dan malamnya kembali ke bentuk semula. Secara logika hal tersebut terlihat benar, apalagi jika suhu rata-rata tiap malamnya bisa diperkirakan.

Namun, suatu perkiraan juga cenderung mengalami kekeliruan. Sehingga malah meningkatkan risiko putusnya kabel. Jadi, demi alasan keamanan dan kepraktisan tersebut, maka kabel listrik dipasang secara kendur.

*****
Lalu, kenapa kita tidak dianjurkan untuk mengatur pasangan terlalu ketat?

Karena pasangan kita adalah manusia yang sifat alaminya mencintai kebebasan dan bersosialisasi. Sama seperti kabel listrik, manusia juga mengalami perubahan. Bukan tentang ukuran badan, melainkan tentang kesibukan.

Manusia memiliki aktivitas setiap harinya. Hal tersebut menjadikan manusia memiliki waktu sibuk dan waktu lengang. Ketika sibuk, manusia cenderung tak mau diganggu (bersikap dingin), sedangkan di waktu lengang manusia akan menyempatkan untuk bersosialisasi.

Jika pasangan kita sedang berada di waktu sibuknya dan kita mengaturnya dengan ketat, misal harus menjemput kita sekarang juga, dia akan bersikap dingin. Saat dipasang secara ketat, pada malam hari yang dingin, kabel listrik akan putus. Begitu pun dia, saat sikapnya dingin dan kita masih mengaturnya dengan ketat, siap-siap saja untuk putus.

Lalu, bukankah kita bisa memberinya waktu khusus untuk sibuknya dan waktu khusus untuk kita? Secara logika memang terlihat benar, misal dia harus menelepon kita tiap pukul sembilan malam. Tapi, suatu aktivitas juga sering meminta waktu dadakan. Tiba-tiba kerjaannya bertambah atau mungkin tugas deadline-nya belum kelar. Sehingga malah meningkatkan risiko kalian bertengkar.

Untuk amannya hubungan dan menghormati kesibukannya, alangkah baiknya jika kita memberinya kelonggaran untuk menghubungi dan menemui kita. Tentu saja kita juga memiliki kelonggaran untuk menghubunginya, asal tidak memaksa atau mengaturnya secara ketat.

Dia manusia yang bebas. Bahkan, bisa jadi dia juga seorang pramuka, yang disiplin, berani, setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Jadi, “kendurkanlah”! Agar dia merasa senang dan nyaman. *terserah sih, apanya yang kendur*

vsika

“Ilmu tentang pemuaian memang tidak bisa dipakai untuk membeli somay. Tapi dengan ilmu tersebut, kita bisa memahami bahwa sesuatu yang dipasang/diatur dengan ketat akan mendatangkan hal yang tidak baik.”


Salam V-sika.
(Baca: Peace-sika)



Sumber referensi dan gambar:
https://merianggraini.blogspot.com/2010/04/pemuaian-pada-kabel-jaringan-listrik.html
https://selalutanyamengapa.blogspot.com/2015/01/mengapa-kabel-listrik-bertegangan.html
https://detektif-fisika-doni.blogspot.com/2012/08/mengapa-kabel-listrik-di-pinggir-jalan.html
https://jogja.solopos.com/baca/2011/03/25/tambahan-pendapatan-90673

Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Alasan Kabel Listrik Dipasang Secara Kendur Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

53 komentar:

  1. Kesimpulan : Carilah pasangan seorang pegawai PLN.

    Betul, Haw?

    BalasHapus
  2. ternyata itu tujuannya, makanya kabelnya dikendurkan, saya juga suka kebebasan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Burung aja tak suka dikekang, dia ingin terbang, ranting pun tak ingin patah, apalagi diriku, yang punya perasaan~

      Hapus
  3. Padahal kamu segitu perhatiannya sama kabel listrik ya Haw, tapi kenapa sampek sekarang belom punya pacal? Ciyan :'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, perhatian, tapi sama kabel listriknya doang. Masa iya pacaran ama kabel? memangnya aku chargeran apa. @@,

      Hapus
    2. Oh jadi kalok sama cewek sukak cuek gitu? Pantes jomblo :'

      Hapus
    3. Kalo aku perhatiannya ke cewek, entar yang merhatiin kabel siapa? @@,

      Hapus
    4. Jadi kabel lebih penting daripada cewek? ._.

      Hapus
  4. Berarti harus nyari anak STM (Cewek) yg jurusannya berhubungan dengan listrik dan kabel..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...sampe segitunya. Dekati anak gadis tetangga aja, Bang, Terus, lilit badannya pake kabel. :-d

      Hapus
  5. oo gituh ya, selama ini tak pikir kabel listrik itu kendur karena para pekerjanya terlalu berat untuk mengencangkannya, ternyata ngga gitu ya kang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untung nggak disangkain karena ngemil mulu. :D

      Hapus
  6. rupanya untuk antisipasi pemuaian..
    pantesan pada kendor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan mencegah lebih baik daripada mengaborsi. :D

      Hapus
  7. berarti kancut juga seharunya dikendorkan. untuk mencegah pemuaian lemak di pinggang. haha. jadi inget alesan mak dulu kalau beli baju. "Beli yang ukuran lebih besar aja, biar kalau gede masih muat." hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ((Lemak di pinggang)) kirain pemuaian yang lain.
      Haha, iya yah. Aku juga dulu disuruh begitu, pas baru make jadi sering diledekin ama temen, saking besarnya. Ini udah kuliah, baju esempe aja masih ada yang muat. Antara bajunya yang ikutan memuai atau akunya yang nggak gede-gede. @@,

      Hapus
  8. jadi hubungannya harus dilonggar longgarin gitu ya bang :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo bisa, semuanya aja dilonggarin. :D

      Hapus
  9. walaikumsalam...
    sepele masalh kabel listrik yang jarang diperhatiin tapi ternyata bisa nambah ilmu jjuga baca ini postingan dan ya... buat yang suka ngatur pasangan juga kayaknya bakalan pada ketampar baca postingan ini~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ada kerjaan laen, bang. Makanya ngeliatin kabel aja. Haha, syukurnya, orang yang ke sini pada baik-baik semua. Gak ada yang suka ngatur-ngatur pasangan, wong banyak yang nggak punya. :D

      Hapus
  10. Wa'alaikumsalam Mas Haw.
    Celana juga gitu kan mas ? Kalo dipake nya ketat jadi enggak nyaman.

    Untungnya aku enggak ngatur-ngatur, dan udah berlaku seperti kabel listrik :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gak bisa leluasa memuai. :ng

      dengan kata lain, itu dibacanya, "Aku udah punya pasangan. Weekk." |o|

      Hapus
  11. kembali ke kelas fisika nih...
    belajar tentang pemuaian,,..

    asal badan jangan ikut memuai huahuua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo Mbak Nita selalu makan kayak yang diceritain di blognya itu, siap-siap aja entar memuai, Mbak. :ng

      Hapus
  12. Kalau orang masang kaca jendela juga pakai prinsip yang sama kayak gini, kan, Bang? Harus ada jarak antara kaca jendela sama bingkainya. Pokonya menyediakan sedikit ruang agar si kaca bisa "bernapas".

    Eh iya, berarti ini orang PLN bakalan paham banget sama prinsip memberikan kebebasan buat pasangannya, yak?
    *buru-buru pergi ke PLN*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Harus ada jarak antara kaca dengan bingkai jendela. Belum mahram.

      Coba aja dulu. Nysel mah belakangan. Kabar-kabari ya hasilnya. xD

      Hapus
    2. Diksi yang digunakan adalah "belum mahram", berarti mereka bisa saja menjadi mahram ya, Bang?

      Minta kabarin hasil apaan nih Bang? Orang ke PLN cuma bayaran listrik kok :')

      Hapus
    3. Bisa. Kalo bingkai jendelanya mau melamar si kaca.

      Repot amat bayar ke kantor PLN segala. Kan bisa di kantor pos dan kantor-kantor kecil terdekat. ATM juga bisa. xD

      Hapus
  13. Bisa-bisa..
    Ngomong2 gimana ya caranya nyari ide terus dikaitkan2 ke dalam masalah hubungan? -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. *anak SMK*
      Wa, nggak tau juga sih. Yang jelas, banyakin baca dan memperhatikan sekitar. Trus, tulis-tulis aja dulu, entar di saat nulis, bakal banyak ide yang bermunculan. Ambil satu.

      Hapus
  14. Apanya yang kendur bang . .?? :v

    Jadi intinya jangan terlalu posesif ya sama pasangan . .?? Makanya mantan gue dulu ninggalin gue soalnya gue terlalu ngekang sih. . padahal dulu, gue pikir ngurung dia di kandang besi adalah salah satu tindakan kasih sayang lo . . -_-
    Ternyata salah . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baunya. Kan banyak yang ngaku masih muda. Masih bau kendur.

      Kamu pacaran ama tikus atau apah, Ka?

      Hapus
  15. Anjiiir, ini perumpamaan yang keren sumpah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lama nggak keliatan, Mif.... kapan bisa ledek-ledekan lagi kayak di JB? *komentari member di atasmu*

      Hapus
  16. Cakep.. Dapet pencerahan nih gue!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Abis mandi gini soalnya. ;) *ceritanya, orangnya yang dibilang cakep*
      Pantesan, Kak. Wajahnya jadi keliatan cerah begitu.

      Hapus
  17. Artikel yang sangat menarik, yakni adanya kolaborasi filosofis tentang hubungan dalam bentuk kabel dengan relationship.... saya mau tanya kepada admin. apakah hal ini berlaku juga pada kabel yang ada didalam tembok? kalau saya di daerah malang.. kan cuacanya stabil? dan lagi... apakah radiasi tower listrik mempengaruhi perkembangan tumbuhan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak. Cukup dipasang biasa, lagian tak perlu ditegangkan. Toh tidak mengganggu secara visual. Pemasangan kabel dalam tembok tujuannya kan agar dinding terlihat rapi, dilindungi dengan pipa untuk perawatan dan kemudahan perbaikan. Jadi nggak perlu diterikkan. Pemuaiannya juga tidak begitu besar. Yang perlu dikhawatirkan itu faktor hewan yang bisa menggigitnya.

      Wa... kalo masalah tower listrik (SUTET), sampai sekarang juga masih diteliti. Yang jaid pertanyaan saya, kenapa tumbuhan? Padahal yang lebih rentan itu manusianya. Yang jelas, energi listrik dan magnetik berpengaruh pada makhluk hidup. Makanya menara SUTET dianjurkan dibangun di tempat yang jauh dari permukiman. Kalo mau meneliti sih, coba tanam tumbuhan rambat di tiangnya, dan perhatikan perkembangannya. ^_^

      Hapus
  18. makanya, jangan cari pasangan yang over protektip gitu...
    ah, sebenernya urusan kabel2 ini gue udah tau dari sd. dan makin diperdale waktu smp...
    dan sekarang, udah cukup lupa. tapi sekarang inget lagi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ada orang yang overprotektif di awal perkenalan, Jef. Karena belom ada rasa memiliki. Tapi setidaknya, kita jangan jadi salah satunya. yang ngatur2 segalanya.

      Hapus
  19. Untung kabel yang ada di tiang listrik; bukan kabel yang di rollan :D

    Ipar gue pegawai PLN, pnates awer haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itukan rollan juga, tapi roll-nya gede.
      Hahaha, mungkin. karena untuk awet, selalu memerlukan listrik. kulkas, misalnya.

      Hapus
  20. Aku jadi keinget pelajaran SD dulu How. Soalnya bahasan kekgini melekat banget di memoriku. Cuma mungkin yang nggak diajarakan guruku dulu masalah mengatur pasangan. Soalnya nggak masuk dalam KBM. Coba dulu kalau guruku cerdas kayak kamu, pasti aku udah dapet pelajaran soal pasangan yang otoriter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kali Pak anak esde diajarin tentang begituaaaaannnn....
      Gak apa-apa Pak guru, lagian istrinya gak otoriter kan? :D

      Hapus
  21. Sama kayak rel kereta juga, kan? Dikasih kelonggaran atau jarak gitu. Bisa aje Hawadis analoginya ke pasangan. Bagus gue orangnya liberal dalam hubungan. Nggak suka maksain harus SMS-an tiap menit. Lagian kalo dianya sibuk. Gue juga sibuk. Sibuk sama yang lain. WAKAKAKAKA!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sama kayak rel kereta. apa aja bisa, Yog, kalo dipaksa-paksain. :D
      Wa wa wa waaaa... bagus tuh. Perlu ditiru. :-d

      Hapus
  22. kalo terlalu kencang bahaya loh mas xD

    BalasHapus
  23. Ini adalah alasan mengapa orang tidak suka di kekang atau dijaga setiap hari terus.. Setiap orang butuh kebebasan sih, kalau emang dia suka gak bakal kelain hati, tapi jangan terlalu dibiarin juga. Kadang kalau gak diperhatiin malah pindah ke yang lain, hiyahiya

    BalasHapus

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~