Belajar Dari Filosofi Air

Assalamu'alaikum....

Ketika membuka situs jejaring sosial buatan Mark Z itu, ane ngedapetin banyaknya temen ane yang gunain aplikasi yang judulnya "Warna Auramu Hari Ini" yang memiliki logo gambar air dan beberapa warna. Heran juga ane, itu dijadiin dasar tindakan hari ini atau hanya agar selalu nongol di halaman Fb saja ya??? Padahal kalo mau bertindak mah, ga perlu lagi buat ngliyat aura-aura segala, auranya saja lagi sibuk ngurusin karirnya (Aura Kasih).

Di aplikasi tersebut, gambar yang disajikan berupa tetesan air yang terjatuh ke dalam air yang lebih banyak (bisa jadi kolam ato apalah). Nah, inget-inget tentang air, tanpa perlu liat aura apa yang ada di air, kita sudah bisa mengambil tindakan dan pelajaran dari air.

howhaw
Air itu kan salah satu rahasia Allah yang tak ada habisnya.
Ia menyimpan rahasia yang menghidupkan jiwa.
Makna hidup terkandung di dalamnya.
Allah menegaskan, "Sesungguhnya telah kami jadikan dari air segala sesuatu itu hidup".
Bumi ini sebagian besar terdiri dari air.
Demikian juga dengan badan manusia.

Sesungguhnya makna hidup tersembunyi di balik air.
Setetes air memang berfungsi sangat terbatas.
Bahkan tak cukup mengobati rasa dahaga. Dikatakan hujan pun tak cukup.
Namun begitu setetes air bergabung menjadi samudera, ia kan menjadi amat sangat dahsyat.

Disadari atau tidak, dengan tanda tersebut, air sedang memberi pelajaran bagi kita. 
Menjadi satulah kalian seperti potensi air dan kalian pun akan menjadi sedahsyat samudera.

Pernahkah terpikir kalau Anda sehebat samudera?


Setelah bersatu dengan potensi kehidupan yang lain. Meski latar belakang kehidupan kita berbeda, pekerjaan kita berbeda, namun dengan bersatu, perbedaan itu akan menjadi kekuatan, selama persatuan itu didasarkan atas rasa saling mengasihi dan saling membantu untuk menjadi lebih baik.
Berbeda dengan batu. Perhatikan batu-batu itu. Setiap kali bebatuan disatukan, ia akan saling bertabrakan dan saling menendang.


Sungguh berbeda dengan air ketika ia disatukan, ia menyatu rapi dan saling mengisi tanpa celah sedikitpun. Kita bisa lihat dari pengalaman sendiri, orang-orang yang sama-sama memiliki kekuatan, kepintaran, ke-ke-an lah yang dipandang hebat, namun ketika rasa saling membantu dan menerima tidak adakan dalam dirinya, bentrok dan pertentangan yang selalu dijumpai.
.
Sekali lagi, contohlah air.
Bukankah sebagian besar badan kita juga terdiri dari air, lebih dari 60% terdiri dari air.
Akankah kita memilih menjadi batu?
Atau sudahkah kita belajar dari air dan memaknai kehidupan dan kebijakan seperti air?
Previous Post
Next Post

Oleh:

Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Belajar Dari Filosofi Air Apabila ada pertanyaan atau keperluan kerja sama, hubungi saya melalui kontak di menu bar, atau melalui surel: how.hawadis@gmail.com

0 Comments:

--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~